Kota Kediri didapuk sebagai Kota/Kabupaten Paling Berkelanjutan versi UI GreenCityMetric Ranking 2024. Kota ini menduduki peringkat pertama dan berhasil mengungguli berbagai kota dan kabupaten lain di Indonesia.
Kawan GNFI, pemeringkatan UI GreenCityMetric didasarkan pada enam indikator, yakni penataan ruang dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, tata kelola sampah dan limbah, tata kelola air, akses dan mobilitas, serta tata pamong atau governance.
Dari enam ketegori itu, Kota Kediri paling unggul pada ketegori akses dan mobilitas dengan skor 1325. Total skor yang diperoleh dari seluruh kategori tersebut sebesar 7.670.
UI GreenCityMetric juga merilis lima kota lain yang unggul pada masing-masing kategori, yaitu Kota Semarang di bidang penataan ruang dan infrastruktur, Kabupaten Wonogiri pada indikator energi dan perubahan iklim, dan Kota Parepare di bidang tata kelola limbah. Kemudian, ada Kabupaten Barito yang unggul di bidang tata kelola air dan Kota Madiun di bidang tata pamong.
Sebagai informasi, sepuluh kota/kabupaten paling berkelanjutan berdasarkan peringkat adalah Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Blitar, Kota Semarang, Kabupaten Wonogiri, Kota Pariaman, Kota Banjarbaru, Kota Salatiga, Kota Medan, Kota Jambi.
Mengenal Kediri, Kota Terkaya di Indonesia dengan Pendapatannya yang Fantastis!
Alasan Kota Kediri jadi kota paling berkelanjutan di Indonesia
Kawan GNFI, predikat Kota Kediri sebagai Kota/Kabupaten Paling Berkelanjutan dari UI GreenCityMetric sebenarnya bukan kali pertama. Tahun 2023, Kota Kediri juga menyabet predikat tersebut dengan total skor 7015.
Luar biasanya lagi, saat pemeringkatan UI GreenCityMetric baru diluncurkan di tahun 2022, Kota Kediri sukses menduduki peringkat kedua. Saat itu, Kota Kediri berada satu peringkat di bawah Kota Semarang dengan total nilai sebesar 6650.
Artinya, selama tiga tahun berturut-turut, terdapat peningkatan yang signifikan dalam upaya untuk menjadikan Kota Kediri sebagai kota yang berkelanjutan di Indonesia. Di sisi lain, Kota Kediri juga terus berupaya untuk memperhatikan perencanaan tata ruang, infrastruktur, dan transportasi yang terarah agar tepat sasaran.
Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri untuk mempermudah akses dan mobilitas masyarakat, seperti inisiatif untuk mengurangi kendaraan pribadi beremisi, mendata rasio jumlah kendaraan terhadap populasi dan transportasi umum, hingga pembuatan jalur khusus pejalan kaki dan jalur sepeda.
Pemkot Kediri juga menyediakan zona selamat sekolah (ZOSS) dan bus sekolah. Ditambah lagi, saat ini Kota Kediri juga sudah memiliki bandara. Pembangunan jalan tol juga tengah digarap untuk mempermudah akses dan mobilitas warga Kota Kediri dan sekitarnya.
Tidak hanya itu, Kota Kediri memiliki satu ruang terbuka hijau (RTH) di setiap kelurahan. Kota yang dijuluki kota tahu ini juga melakukan pengembangan urban farming untuk menunjang ketahanan pangan.
Pemkot Kediri juga berfokus pada aspek lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial. Masyarakat dilibatkan dalam pembangunan lewat Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas).
Pemkot setempat turut mengupayakan agar masyarakat dapat hidup dengan jumlah sampah yang sedikit. Jajaran Pemkot Kediri sering melakukan pembersihan sampah saat Car Free Day (CFD) sebagai upaya edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Menariknya, masyarakat juga diminta untuk menanam satu pohon untuk satu rumah. Jika tidak memiliki lahan, Pemkot menyarankan masyarakat untuk menggunakan polybag sebagai alternatif.
Kawan, melalui kedirikota.go.id, disebut bahwa Kota Kediri memiliki banyak program yang menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan, di antaranya area umum yang tertutup dengan vegetasi tanaman yang cukup memadai, pengurangan emisi gas rumah kaca yang tinggi, pengoptimalan peran bank sampah di semua sektor, serta kebijakan dan program zero run off pada saluran jalan.
Menggapai Keberlanjutan: Kediri Kota Masa Depan yang Berkelanjutan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News