Indonesia agaknya semakin serius untuk mengembangkan berbagai inovasi yang berfokus pada konsep berkelanjutan. Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk mendukung hal ini adalah dengan membangun Kantor Urusan Agama (KUA) yang ramah lingkungan atau Green Building.
Kementerian Agama (Kemenag) RI menyebut jika terdapat 160 lokasi unit KUA yang menggunakan konsep Green Building. Lokasi-lokasi itu didasarkan pada tiga indikator prioritas yang disepakati dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),
Tiga indikator tersebut yaitu, KUA yang belum memiliki gedung dan memiliki lahan bersertifikat Kemenag, gedung lama yang mengalami kerusakan berat dan berusia lebih dari 40 tahun, serta KUA yang bersertifikat di area perbatasan.
Kawan GNFI, pembangunan KUA hijau ini dimulai pada Maret 2025. Kemenag memproyeksikan seluruh bangunan bakal rampung pada bulan Agustus 2025.
Green Building KUA yang bisa olah limbah air wudu dan hujan
Green Building KUA memiliki tiga indikator utama, di antaranya ramah lingkungan, efisiensi energi, dan daur ulang sumber daya. Bangunan ramah lingkungan tersebut dirancang agar dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dengan suasana yang asri, nyaman, dan minim kerusakan.
Nikah di KUA, Tren Kekinian di Kalangan Anak Muda yang Sederhana
Kawan GNFI, Kemenag menggunakan teknologi ground tank atau tangki tanah untuk mengolah limbah air wudu dan hujan. Inovasi moncer ini bertujuan untuk mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.
Tekonologi canggih tersebut memungkinkan limbah air wudu bisa dipakai kembali. Limbah itu dapat digunakan sebagai irigasi taman dan kebersihan fasilitas umum.
Tidak berhenti di situ, sistem ground tank juga memungkinkan air hujan dapat ditampung untuk nantinya diolah menjadi alternatif air bersih. Air itu akan diproses melalui tiga tahap penyaringan untuk memastikan kebersihannya, sehingga dapat digunakan dengan aman.
Pembangunan KUA dengan konsep ramah lingkungan ini menjadi jawaban atas tantangan perubahan iklim yang dihadapi dunia saat ini. Green Building juga dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat sekitarnya lewat pemanfaatan air yang bijak.
Bantu kurangi emisi karbon
Melalui rilis tertulis Kemenag, dijelaskan bahwa nantinya KUA hanya diizinkan untuk menggunakan pendingin ruangan atau AC yang sudah memenuhi kriteria ramah lingkungan yang sudah diatur pemerintah.
Selain itu, Green Building KUA juga dipasangi dengan panel surya untuk mengurangi biaya listrik. Seluruh instalasi, termasuk pencahayaan LED, dirancang agar hemat energi tanpa mengurangi fungsi perangkat elektronik di kantor. Keren, ya!
Kawan GNFI, luar biasanya, KUA green building juga akan menerapkan konsep Smart Building dengan memanfaatkan teknologi modern, seperti sensor, sistem otomasisasi, dan Internet of Things (IoT). Teknologi jaringan berbasis satelit di KUA diharapkan dapat menjangkau sinyal di seluruh lokasi KUA, termasuk di daerah terpencil.
Bukan Cuma Islam, KUA Bakal Jadi Tempat Pencatatan Nikah Semua Agama
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News