PT Pertamina (Persero) sudah mulai mengembangkan proyek pembuatan bahan bakar penerbangan dengan memanfaatkan minyak jelantah atau used cooking oil (UCO). Perusahaan energi nasional ini berkomitmen untuk memperkuat ekosistem Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar penerbangan ramah lingkungan.
Pemanfaatan minyak bekas masak ini merupakan upaya untuk mewujudkan energi hijau dan mendukung kemandirian energi nasional. SAF berpotensi sebagai salah satu solusi paling efektif untuk menurunkan emisi di industri penerbangan.
Kawan GNFI, dikutip dari pertamina.com, sejak 2010, Pertamina sudah melakukan riset dan inovasi untuk mengembangkan katalis yang mampu mengolah minyak jelantah sebagai SAF sesuai standar American Society for Testing and Materials (ASTM) Internasional. Di tahun 2024, katalis tersebut sudah terbukti secara teknis melalui uji coba skala pilot di laboratorium Technology Innovation.
Lalu, melalui Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina sudah melakukan aktivitas pengembangan SAF sejak 2020. Bahkan, SAF yang berhasil diproduksi itu pernah dipakai dalam joy flight pada penerbangan komersial Garuda Indonesia tujuan Jakarta-Solo di tahun 2023.
Tahun 2024, Kilang Cilacap yang akan memproduksi SAF sukses menggondol sertifikasi internasional, yakni International Sustainability and Carbon Certification-Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (ISCC-CORSIA) di tingkat regional Asia Tenggara.
"Pertamina Patra Niaga sendiri telah menggunakan UCO menjadi bauran bahan baku sustainable pada produk avtur untuk menjadi produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang dapat membantu industri penerbangan mengurangi emisi hingga 84% dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional," jelas Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
Dihargai Rp 6.000 per Liter, Begini Cara Jual Minyak Jelantah Ke Pertamina
Syarat minyak jelantah yang bisa ditukar di Pertamina
Kawan, demi mendukung upaya penggunaan energi bersih yang ramah lingkungan, Pertamina Patra Niaga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk dapat menjual minyak jelantah mereka. Melalui program Green Movement UCO, masyarakat bisa mendukung program berkelanjutan dengan menukarkan minyak bekas yang nantinya akan diproses menjadi biofuel.
Melalui ANTARA, berikut beberapa syarat penting minyak jelantah yang bisa ditukar di UCOllect Box yang disediakan oleh Pertamina:
- Minyak jelantah harus dalam kondisi bersih dari kotoran maupun sisa makanan.
- Minyak jelantah harus bebas dari campuran cairan lain, seperti air atau bahan kimia.
- Dalam suhu ruangan atau dingin.
- Minimal berjumlah satu liter.
Dengan menukarkan minyak jelantah, Kawan bisa memperoleh beberapa keuntungan, seperti saldo e-wallet senilai Rp6.000/liter, e-voucher sebesar Rp25.000 untuk 50 peserta yang diundi tiap bulan, dan tambahan 5 poin MyPertamina.
Namun, penukaran minyak bekas ini baru bisa dilakukan di beberapa titik di Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bandung. Berikut lokasinya:
- Kantor PT Pertamina Patra Niaga-Marketing Regional Jawa Bagian Barat, Jakarta Pusat
- Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat
- Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan
- SPBU Tangerang BSD-3115301
- SPBU Jakarta Kalimalang-3113402
- SPBU Jakarta MT Haryono-3112802
- SPBU Dago Bandung-3140101
Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah di Desa Tulakan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
