ternyata bumi punya amazon lain versi lautan pusatnya ada di indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Ternyata Bumi Punya “Amazon” Lain Versi Lautan, Pusatnya Ada di Indonesia!

Ternyata Bumi Punya “Amazon” Lain Versi Lautan, Pusatnya Ada di Indonesia!
images info

Kawan GNFI pasti sudah sangat familier dengan Raja Ampat, bukan? Terletak di Provinsi Papua Barat Daya, gugusan kepulauan nan indah ini merupakan salah satu bagian dari area Segitiga Terumbu Karang Dunia (the coral triangle).

Segitiga terumbu karang adalah ekosistem laut yang membentang luas dari peraian Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste. Lebih dari 600 spesies karang atau 75 persen di seluruh dunia dapat ditemukan di sini. Keren, kan?

Kawasan ini juga memiliki 3.000 spesies ikan karang, sekitar 40 persen dari spesies yang ada di bumi. Luar biasanya lagi, enam dari tujuh spesies penyu laut dunia juga berada di area coral triangle. Tidak hanya itu, tiga perempat moluska yang diketahui secara sains turut mendiami area ini.

Segitiga terumbu karang memiliki luas 5,7 kilometer persegi. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)—badan laboratorium ilmiah dari Kementerian Perdagangan Amerika Serikat—menyebut jika bentangan laut di enam negara tersebut setara dengan luas 48 negara bagian di Amerika Serikat.

Saking luas dan kayanya, segitiga terumbu karang juga disebut sebagai Amazon of the Seas atau Amazonnya Lautan. Kawan, terumbu karang sendiri dianggap sebagai penopang sekitar 25 persen kehidupan di laut.

Pusat karang dunia ada di Indonesia

Usut punya usut, pusat karang dunia ada di Indonesia, loh, Kawan. Kepulauan Raja Ampat adalah rumah untuk 574 spesies. Jika ditotal, Raja Ampat memiliki kurang lebih 95 persen dari segitiga terumbu karang dan 72 persen dari total spesies di dunia.

Di Raja Ampat, Kawan GNFI juga bisa menemukan ribuan spesies ikan yang unik. Ekosistem laut tropis yang luar biasa itu menjadikan Raja Ampat sebagai salah satu tempat diving paling top di dunia.

7 Negara dengan Terumbu Karang Terluas di Dunia, Indonesia Masuk Daftar

Kabupaten Raja Ampat membentang di area seluas kurang lebih 4,6 juta hektar. Terdapat empat pulau besar, yakni Pulau Waigeom Batanta, Salawati, dan Misool, serta 1.847 pulau kecil di sekitarnya.

Kawasan eksotis ini merupakan salah satu daerah konservasi perairan di Indonesia. Dengan berbagai keanekaragaman hayati laut yang tinggi, Raja Ampat merupakan tempat berlindung dan memijah bagi biota laut.

Terumbu karang di sana berperan penting sebagai penyedia oksigen bagi makhluk hidup di lautan. Selain itu, karang juga berfungsi sebagai pelindung pantai.

Bantu kehidupan warga lokal dan dunia

Selain memiliki fungsi biologis yang sangat besar, gugusan terumbu karang yang melintasi Indonesia dan negara-negara lain juga memiliki nilai ekonomis yang besar. Situs nonprofit pelindung terumbu karang dunia, Coral Reef Alliance (CORAL), menyebut bahwa segitiga terumbu karang mendukung mata pencaharian lebih dari 120 juta orang lewat perikanan dan pariwisata.

Gugusan lautan yang indah ini menyumbang sekitar US$12 miliar per tahunnya. Selain itu, segitiga karang juga menjadi sumber protein masyarakat dunia.

Sayangnya, sumber daya penting ini semakin terancam. Metode penangkapan ikan yang kurang berkelanjutan, penggundulan hutan bakau, reklamasi, regulasi pariwisata yang tidak jelas, hingga polusi menjadi ancaman nyata untuk ekosistem ini.

Perubahan iklim ikut memengaruhi segitiga terumbu karang dan ekosistem laut di sekitarnya. Permukaan air laut yang semakin naik serta meningkatnya kadar karbon dioksida sangat berpengaruh pada terumbu karang.

Demi mengatasi hal tersebut, Indonesia dan lima negara lainnya mengambil inisiatif lewat The Coral Triangle on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF). CTI-CFF adalah kemitraan multilateral dari enam negara yang dilintasi gugusan terumbu karang dunia, di mana seluruhnya bekerja sama untuk mempertahankan sumber daya laut dan pesisir pantainya.

Kemitraan ini menggandeng berbagai pihak, seperti USAID, Pemerintah Australia, WWF, ADB, GEF, Conservation International, dan the Nature Conservancy.

Galaxea astreata, Koloni Terumbu Karang Terbesar di Lautan yang Suka Menyengat Plankton

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.