bird strike beri kerugian 1 2 miliar dolar per tahun ini saran burung indonesia kepada dunia penerbangan - News | Good News From Indonesia 2025

Bird Strike Beri Kerugian 1,2 Miliar Dolar Per Tahun, Ini Saran Burung Indonesia kepada Dunia Penerbangan

Bird Strike Beri Kerugian 1,2 Miliar Dolar Per Tahun, Ini Saran Burung Indonesia kepada Dunia Penerbangan
images info

Sebuah kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024) lalu menjadi sorotan dunia. Insiden yang menewaskan 179 orang diduga disebabkan oleh bird strike atau tabrakan antara pesawat dan burung. 

Tabrakan itu menyebabkan roda pendaratan depan gagal berfungsi, membuat pesawat tergelincir hingga menabrak pagar beton. Walau pilot pesawat sudah berupaya untuk menghentikan pesawat di landasan udara.

Rencana Merger Garuda Cs, Ini Dampaknya bagi Maskapai Indonesia

Jika menelusuri catatan sejarah, kecelakaan serupa sudah pernah terjadi sebelumnya, seperti kasus US Airways Penerbangan 1549 pada tahun 2009. Pesawat tersebut kehilangan daya pada kedua mesinnya setelah menabrak kawanan burung sehingga pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat di Sungai Hudson. 

“Keberhasilan pilot menyelamatkan seluruh penumpang tanpa korban kala itu menjadi pengecualian. Sebab, bird strike kerap kali membawa dampak serius bagi keselamatan penerbangan,” tulis Achmad Ridha Junaid, Pegiat Konservasi Burung Indonesia.

Beri kerugian finansial 

Achmad mengatakan walau sebagian besar insiden tidak berujung kecelakaan fatal, bird strike dapat menyebabkan kerugian finansial dan operasional yang sangat besar. Oleh karena itu, bird strike perlu perhatian lebih dari semua pihak yang terlibat dalam dunia penerbangan agar insiden serupa tidak terulang. 

Dikatakan olehnya, ancaman bird strike telah menjadi bagian dari sejarah penerbangan sejak awal perkembangannya. Pada tahun 1905, Orville Wright melaporkan bahwa pesawatnya menabrak burung saat melakukan uji coba di Dayton, Ohio. 

Kasus fatal pertama yang tercatat terjadi pada tahun 1912, ketika Calbraith Perry Rodgers, seorang penerbang terkenal, meninggal dunia akibat pesawatnya menabrak burung di Long Beach, California. 

Maskapai Paling Tepat Waktu di Dunia, Garuda Indonesia Juaranya!

“Sejak itu, bird strike menjadi risiko nyata yang mesti dipertimbangkan dalam dunia penerbangan,” jelasnya.

Menurut Data dari International Civil Aviation Organization (ICAO), kerugian finansial global akibat bird strike mencapai hingga US$1,2 miliar setiap tahun. Biaya itu mencakup kerusakan pesawat, penundaan penerbangan, hingga kerugian operasional lainnya. 

Sekitar 3,6% insiden bird strike menyebabkan kerusakan serius pada pesawat dan beberapa di antaranya berujung pada korban jiwa. Namun, dampaknya tidak hanya bersifat finansial, tetapi juga trauma psikologis yang dialami awak pesawat dan kekhawatiran terhadap keselamatan yang sering kali diabaikan. 

Strategi Mitigasi Bird Strike 

Meskipun bird strike tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, strategi mitigasi yang sistematis dapat secara signifikan mengurangi resikonya. Pengelola bandara memainkan peran utama dalam mengelola lingkungan agar lebih aman bagi penerbangan dan tidak menarik bagi burung. 

Dikatakan oleh Achmad, strategi utama untuk mitigasi bird strike dapat melalui manajemen habitat burung yang baik. Idealnya bandara tidak dibangun di lahan yang menjadi habitat burung. 

“Jika sudah terlanjur, area di dalam dan sekitar bandara dapat dikelola dengan cara mengurangi atau menghilangkan sumber daya yang menarik burung, seperti makanan, air, atau vegetasi tertentu,” paparnya.

Minim Delay, Inilah 8 Maskapai Penerbangan Paling Tepat Waktu di Asia Tengggara

Untuk mencegah datangnya burung, jelasnya pengelola dapat menjaga kebersihan area bandara dan ketinggian rumput yang menjadi habitat utama burung di bandara. Selain itu, penggunaan alat pengusir burung juga diperlukan. 

Alat seperti suara predator, laser, atau burung pemangsa terlatih digunakan untuk menjauhkan burung dari area landasan pacu. Pendekatan ini diperkuat dengan pemantauan dan survei populasi burung secara berkala. 

Informasi tentang pola migrasi atau aktivitas burung lokal digunakan untuk menentukan waktu dan lokasi risiko tertinggi. Peran teknologi pun tidak kalah penting. Radar dan sistem deteksi real time memungkinkan bandara mendeteksi keberadaan burung di area udara dan mengambil tindakan pencegahan dengan cepat. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.