kilas balik 2024 momen spesial di desa wisata pulesari - News | Good News From Indonesia 2024

Kilas Balik 2024: Momen Spesial di Desa Wisata Pulesari

Kilas Balik 2024: Momen Spesial di Desa Wisata Pulesari
images info

Tahun 2024 menghadirkan banyak momen, dengan beragam warna dan cerita. Ada naik-turun dan baik-buruk yang kadang datang beriringan. 

Jika boleh memilih satu momen paling berkesan di tahun 2024, maka penulis akan memilih momen saat berpartisipasi dalam acara Netas On Java Camp, sebagai momen berkesan tersebut. Momen ini berawal dari keisengan penulis berkomunitas, yang ternyata menjadi satu "iseng-iseng berhadiah".

Acara yang diprakarsai Kemenparekraf (sekarang Kemenpar) dan Komunitas Generasi Pesona Indonesia (Genpi) ini berlangsung pada tanggal 19-20 Juli 2024 silam, di Desa Wisata Pulesari, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Dalam acara ini, hadir Menparekraf Sandiaga Uno, Siti Chotijah (Ketua Komunitas Genpi Indonesia), I Gusti Ayu Dewi (Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf), Rio Zakaria (Sociopreneur), dan Octo Lampito (Pemimpin Redaksi Kedaulatan Rakyat). 

Kehadiran para narasumber istimewa ini terasa spesial, dan menjadi satu kesempatan unik, karena dari mereka, penulis berkesempatan melihat langsung dari dekat, bagaimana sudut pandang pemangku kebijakan sektor pariwisata di Indonesia. Pariwisata sendiri menjadi satu sektor yang sudah lama dikenal punya ragam potensi melimpah. 

Seperti diketahui, Indonesia diberkahi dengan keberagaman bentang alam dan budaya yang melimpah. Meski begitu, potensi luar biasa ini kerap menghadapi beragam tantangan, termasuk menjadikan pariwisata sebagai satu aset yang punya keberlanjutan. 

Belakangan, keberlanjutan sendiri menjadi satu isu yang cukup mengemuka, seiring munculnya tantangan, antara lain berupa potensi perubahan iklim. Pada prosesnya, isu ini menghadirkan tren orientasi berkelanjutan, dan sifat ramah lingkungan di berbagai sektor, termasuk pariwisata. 

Pariwisata Indonesia: Dulu, Kini, dan Nanti

Kabar baiknya, tren dan sifat ini diikuti juga oleh pemangku kebijakan di Indonesia, dengan ikut menyentuh aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Alhasil, pembangunan sektor pariwisata di Indonesia bisa bersifat holistik

Uniknya, sifat holistik yang sepintas terlihat rumit ini dapat diterapkan secara simpel, dalam satu konsep desa wisata, yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada gilirannya, desa wisata yang jumlahnya sangat banyak itu, berkembang menjadi satu jaringan, yang ditampung dalam Jaringan Desa Wisata (Jadesta) binaan Kemenpar.

Dengan demikian, satu kawasan desa wisata dapat satu area yang mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi secara berkelanjutan, dengan fungsi mengedukasi wisatawan sambil memberdayakan masyarakat setempat, termasuk dalam melestarikan warisan budaya dan kearifan lokal. 

Pada gilirannya, potensi khas tersebut tidak hanya berakhir menjadi satu "warisan" yang harus dilestarikan, tapi juga berkembang menjadi satu objek bernilai jual. Jika dapat dikelola dengan baik, potensi ini akan dapat diandalkan sebagai mata pencaharian, khususnya bagi masyarakat setempat.

Kain Tenun Rote Ndao, Sepotong Keunikan di Ujung Selatan Nusantara

Menariknya selain menekankan fungsi edukasi dan konservasi, pariwisata berkelanjutan juga diharuskan punya sifat inklusif. Ada kesempatan setara, untuk semua orang dapat ikut berpartisipasi, termasuk mereka yang kadang terpinggirkan.

Secara khusus, Desa Wisata Pulesari, yang terletak di kawasan lereng Gunung Merapi, menjadi satu contoh menarik. Salah satu daerah sentra produksi buah salak ini punya panorama indah dan udara sejuk. 

Ini baru di satu desa, belum termasuk begitu banyak desa lain di seluruh Indonesia. Jadi, bisa dibayangkan, seberapa besar potensi yang ada. 

Jika dapat dikelola secara optimal, konsep pariwisata berkelanjutan bisa menjadi satu instrumen penting pembangunan nasional. Semakin banyak Desa Wisata yang dapat dikelola optimal, semakin besar potensi manfaat pemerataan yang bisa diwujudkan. 

Selain menjadi pengalaman spesial, momen ini juga menghadirkan sisi berkesan, berupa kebersamaan yang begitu kental. Meski hanya berlangsung selama dua hari, momen ini menjadi sepaket memori paling berkesan bagi penulis di tahun 2024.

Soal momen spesial di tahun 2024, Kawan GNFI pasti punya cerita masing-masing, tapi semoga di tahun 2025, masih ada beragam momen spesial maupun kabar baik yang sudah menunggu untuk dijumpai. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.