Pada tanggal 22 Desember 2024, Indonesia akan merayakan 96 Tahun Hari Ibu. Perayaan tahunan ini selalu istimewa karena merupakan momen untuk berterima kasih kepada perempuan dan ibu atas peran luar biasa mereka.
Tidak hanya itu, peringatan ini juga bertujuan mendorong pemangku kebijakan dan masyarakat agar memberikan perhatian dan pengakuan terhadap pentingnya keberadaan perempuan dalam berbagai sektor kehidupan.
Tema Hari Ibu 2024 adalah "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045." Dikutip dari Panduan Peringatan Hari Ibu yang dirilis oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), salah satu tujuan dari tema tersebut adalah mengapresiasi perempuan dengan kepekaan sosial dan sensitivitasnya berhasil mendukung kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Tema tersebut juga bermakna mengakui peran aktif, perjuangan, dan kontribusi perempuan untuk lingkungannya dalam membangun bangsa. Termasuk kontribusi perempuan dalam penulisan.
Baca juga: Sosok penting di balik penerjemahan buku
Banyak cara merayakan Hari Ibu 2024. Bagaimana jika merayakannya dengan membaca fiksi karya penulis perempuan Indonesia?
Rekomendasi Novel Fiksi Karya Penulis Perempuan Indonesia
Kawan GNFI, saat ini penulis fiksi perempuan Indonesia sudah banyak, lho. Beragam karya fiksi lahir dari jari emas mereka. Penasaran? Mari kita sima daftar di bawah ini:
Rumah Lebah - Ruwi Meita
Mala adalah gadis kecil berusia enam tahun yang hidup dengan kedua orangtuanya. Buku yang dibaca Mala hanya ensiklopedia. Buku yang dibacanya selalu ditata dari nomor pertama sampai terakhir dengan urutan kiri ke kanan.
Walau hidup dengan kedua orangtuanya, Mala selalu membicarakan enam sosok seakan mereka juga serumah dengannya. Ada Satira yang selalu ditakutinya, Wilis yang bersahabat dengan Mala, wanita yang hobi dandan bernama Tante Ana, Abuela yang mengajarinya bahasa Spanyol, lalu si Kembar yang selalu diam dan hanya mencatat.
Siapa sebenarnya keenam sosok itu? Kenapa mereka hadir dalam hidup Mala?
Baca juga: Dari berbagai genre buku, mana yang paling disukai?
Skeleton 13 - Meda
Empat puluh tahun lalu, terjadi kasus pembunuhan mutilasi. Kasus itu tak terselesaikan, hanya ketakutannya tetap hidup di benak masyarakat. Kini terulang kembali serentetan kasus mutilasi di Jakarta. Kemunculan kardus-kardus berlumuran darah pun mengingatkan kembali masyarakat dan kepolisian atas kasus serupa puluhan tahun lalu.
Hanya berbekal sedikit petunjuk, Aksa yang merupakan penyidik kepolisian bersama Dama si maniak misteri terpaksa bekerja sama untuk menyelesaikan kasus ini. Jam terus berdetak, mereka berpacu dengan waktu memburu si pelaku sebelum korban berikutnya jatuh lagi.
Namaku Alam - Leila S. Chudori
Merupakan spin-off novel "Pulang". Novel ini berlatarkan tahun 1965-1982, yaitu masa ketika Indonesia bergejolak dan saling mencurigai satu sama lain. Sejak kecil, Segara Alam harus menanggung stigma dan diskriminasi masyarakat karena almarhum ayahnya terlibat dengan pihak yang dianggap musuh oleh negara.
Tumbuh dengan dendam, Alam yang memiliki photographic memory menjadi anak yang temperamental. Dia kerap membuat masalah sehingga ibunya langganan dipanggil ke sekolah untuk mendengar keluhan guru mengenai kelakuan anaknya. Namun, sekolah pun enggan mengeluarkan Alam karena otaknya yang cemerlang.
Otak cemerlang dan ingatan tajam ini semakin menguatkan dendam Alam, karena ia takkan pernah lupa masa kecilnya yang kelam.
Jejak Balak - Ayu Welirang
Dima Savitri adalah wartawan muda idealis dan berjiwa pemberontak. Kerap menulis berita sensitif, sehingga dipanggil redaktur bukan hal barunya baginya. Akhirnya Dima mendapat teguran keras setelah redaktunya mendapat protes dari desk lain yang merasa Dima masuk ke ranah tulisan mereka.
Seiring Surat Peringatan, Dima juga dikirim ke kantor koran lain yang masih sejaringan. Kantor koran ini lokasinyya di Sumatra Barat, sehingga Dima harus pindah.
Belum lama menyesuaikan diri di tempat baru, Dima ditugaskan meliput kasus kematian dua pembalak liar. Kematiannya diduga oleh harimau karena ditemukan bekas cakaran. Investigasi mereka diadang oleh kepolisian dan pihak perusahan sawit yang punya kepentingan sendiri.
Mungkinkah ada supernatural terlibat dalam kasus ini, sebab muncul isu kasus kematian dua pembalak itu disebabkan oleh inyik, yaitu roh leluhur penjaga hutan berbentuk setengah harimau dan setengah manusia?
Judul-judul di atas hanyalah sedikit dari banyaknya novel fiksi yang ditulis oleh penulis perempuan Indonesia. Apakah ada yang sudah dibaca oleh Kawan atau mungkin punya rekomendasi lain?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News