dhurung dan roma tabing tongkok bangunan warisan tak benda jatim 2024 - News | Good News From Indonesia 2024

Dhurung dan Roma Tabing Tongkok, Bangunan Warisan Tak Benda Jatim 2024

Dhurung dan Roma Tabing Tongkok, Bangunan Warisan Tak Benda Jatim 2024
images info

Belum lama ini, pada 9 Desember 2024 Fadli Zon selaku Menteri Kebudayaan Republik Indonesia memberikan sertifikat atas penetapan 13 Warisan Budaya takbenda Jawa Timur yang ditetapkan pada 22 Agustus 2024 silam. 2 di antaranya adalah bangunan tradisional dari Gresik dan Situbondo. Inilah informasi selengkapnya!

Dhurung

Dhurung merupakan bangunan tradisional dari kayu kayu yang atapnya daun nipah kering dan berbentuk segitiga. Hingga kini bangunan ini bisa ditemukan berada di halaman depan rumah-rumah warga di Pulau Bawean, salah satunya di Desa Peromaan, Bawean, Gresik.

Dhurung memiliki 2 bagian, di atasnya digunakan sebagai tempat penyimpanan padi. Adapun bawahnya biasanya dijadikan pos sebagai tempat berkumpul atau beristirahat saat warga pulang dari berladang di sore hari.

Karena memiliki tempat penyimpanan padi, dhurung juga dilengkapi jhelepang, perangkap agar hama tikus tidak merusak padi di dalamnya.

Beberapa dhurung kini sudah bergaya bangunan modern, seperti dengan atap genteng dan dinding bata. Yang tetap dipertahankan adalah atapnya yang dibuat memanjang ke atas dan bagian bawahnya terdapat space kosong untuk menyimpan kayu bakar.

Walau tidak ada catatan resminya, dhurung diperkirakan sudah ada sejak era kolonial Jepang. Karena kala itu sebagian besar masyarakat Indonesia sudah banyak yang bertani dibanding membangun prasarana pemerintah.

Tradisi Adat Trenggalek Dam Bagong dan Kupatan Durenan, Warisan Budaya Jatim 2024 Terbaru

Roma Tabing Tongkok

Roma artinya rumah, tabing berarti dinding bambu sedangkan tongkok artinya bertengger. Dalam bahasa Madura, Roma tabing tongkok diartikan sebagai bambu yang tertancap sejak lama.

Konsep Roma tabing tongkok ini terbilang sederhana, ruangannya terdiri dari teras sekaligus ruang tamu, ruang tengah, dan dapur. Sebutan ‘tabing tongkok’ sendiri disebut karena dahulu, rumah seperti ini mudah untuk di bongkar dan pasang.

Jika ingin dibongkar, cukup copot dindingnya dan angkat 4 tiangnya bersamaan. Kayu yang digunakan merupakan kayu motif.

Ruang tamu Roma tabing tongkok umumnya memiliki luas sebesar 1,2—1,5 m dengan pembatas luarnya, yaitu papan kayu yang dijadikan pagar setinggi setengah pintu.

Alasan di balik ruang tamu di luar ruang terbuka dikarenakan di Madura umumnya masih menerapkan konsep tata ruang terbuka yang disebut sebagai 'tanian lanjheng', artinya halaman panjang. Jadi setiap kerabat, keluarga ataupun tetangga yang bertamu, umumnya berkumpul di teras rumah.

Jika melihat ke dalam, ruang utamanya tidak memiliki sekat sekalipun. Jadi dalam ruangan tengah, ruang berkumpul keluarga baik itu ruang makan, ruang televisi dan kamar tidur masih di ruangan yang sama.

Barulah ada sekat di antara ruang tengah dan ruang belakang atau dapur. Sekat antara ruang tengah dan dapur berupa kayu motif. 

Walau menjadi warisan Kabupaten Situbondo. Namun, berdasarkan sejarahnya, gaya bangunan yang diterapkan dan dikembangkan merupakan gaya dari Madura.

Bangunan ini mungkin jarang ditemukan di Jawa Timur sekarang, tetapi konsep yang digunakan pada bangunan ini masih digunakan dengan gaya yang lebih modern seiring mengikuti zaman.

Mengenal Tari Remo Boletan, Tari Asal Jombang yang Populer sejak 1907

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Almer Sophian lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Almer Sophian.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.