sangat subur tanah hitam dikembangkan jadi senjata ketahanan pangan - News | Good News From Indonesia 2024

Sangat Subur, Tanah Hitam Dikembangkan Jadi "Senjata" Ketahanan Pangan

Sangat Subur, Tanah Hitam Dikembangkan Jadi "Senjata" Ketahanan Pangan
images info

Tanah hitam adalah tanah mineral hitam yang menyimpan bahan organik yang tinggi. Lapisan tanah ini berperan penting dalam ketahanan pangan dan mitigasi dampak perubahan iklim.

Tanah hitam berpotensi menjadi sentra produksi pertanian dunia dan berperan menambat karbon dari udara serta menyimpan stok karbon yang tinggi.

Namun, degradasi tanah seperti erosi tanah, kehilangan karbon tanah, ketidaksetimbangan hara, pendangkalan tanah, pemadatan, pemasaman tanah, dan polusi tanah terus mengancam upaya pengawetan tanah hitam.

Strategi multidimensi perlu diformulasikan untuk menjaga kelestarian tanah hitam dan memastikan berjalannya ketujuh fungsi dan jasa lingkungan tanah hitam.

Menyadari arti pentingnya tanah hitam dan ketahanan pangan, perubahan iklim, pencapaian Sustainable Development Goals (SDG), maka sebanyak 17 negara, termasuk Indonesia dan Uni Eropa mendirikan Jejaring Internasional Tanah Hitam (International Network of Black Soils) di bawah koordinasi Kemitraan Tanah Global (Global Soil Partnership) FAO.

Jejaring tersebut digunakan sebagai media pertukaran hasil riset, pengetahuan, dan pengalaman dalam pengelolaan berkelanjutan tanah hitam.

Hingga saat ini, lebih dari 30 negara telah bergabung dalam jejaring internasional tersebut. Hal ini menandakan pentingnya tanah hitam di setiap negara untuk pembangunan nasional masing-masing.

Baca juga Pseudomonas fluorescens, Bakteri Pahlawan Penyelamat Lingkungan dari Carbofuran

Tanah Hitam, Tanah yang Subur

Pentingnya tanah hitam untuk mendukung ketahanan pangan menjadi perhatian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Dalam rangka memperingati Hari Tanah Sedunia sekaligus wujud kepedulian akan tanah hitam, Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN mengadakan Webinar Teras TP #11 bertema “Pengelolaan Berkelanjutan Tanah Hitam untuk Ketahanan Pangan dan Mitigasi Perubahan Iklim”, pada Kamis (12/12).

Pada kesempatan itu, Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Yudhistira Nugraha mengatakan bahwa salah satu faktor keberhasilan dari produksi adalah persiapan tanah atau lahan.

“Tentunya tanah hitam itu pasti akan lebih subur karena warna hitam itu identik bagus dengan kandungan karbonnya yang tinggi dan dapat menyokong produktivitas tanaman,” ungkapnya. 

Negara lain seperti Jepang, Ukraina, Rusia, Amerika dan lainnya memiliki luasan tanah hitam yang cukup luas. Di Indonesia, lanjut Nugraha, ternyata juga terdapat tanah hitam seperti di Lembah Limboto, Semi Arid Nusa Tenggara Timur, Lombok Tengah dan Lembah Palu. 

Isu yang berkembang saat ini adalah terkait tanah yang terdegradasi, alih fungsi lahan dan kandungan C-organik tanah-tanah yang ada semakin menurun. 

Terkait dengan tanah hitam, Nugraha menekankan perlunya solusi untuk mengatasi degradasi tanah termasuk tantangan yang akan dihadapi sehingga bisa mendapatkan tanah dengan kandungan C-Organik bagus.

Pengolahan tanah hitam

Selain menghadirkan beberapa Peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN, webinar juga menghadirkan Nurdin, Dosen Universitas Negeri Gorontalo yang memaparkan materi “Pengelolaan Tanah Hitam di Lembah Limboto”. 

Menurut Nurdin, beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki lahan tanah hitam, di mana setiap daerah tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda dalam pengolahan lahannya. 

Lembah Limboto Gorontalo misalnya, merupakan lembah yang berada di wilayah Provinsi Gorontalo dengan letak sangat strategis yaitu memiliki Danau Limboto yang merupakan outlet dari 27 sungai yang masuk ke dalam danau.

Selain itu, ada tiga kawasan yang disanggah atau di sokong oleh Lembah Limboto yaitu Kawasan Perkotaan Lomboto, Kawasan Perkotaan Suwawa dan Kawasan Perkotaan Gorontalo. 

“Lembah Limboto juga merupakan sentra utama produksi pangan Provinsi Gorontalo, dan Kawasan Bandara Djalaludin Gorontalo yang hingga saat ini masih terus melakukan pembangunan dan perluasan area. Kemudian yang paling penting adalah terbukanya jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) yang juga berdampak pada eksistensi tanah hitam yang ada di Lembah Limboto,” papar Nurdin.

Baca juga Pestisida Nabati Mimba, Inovasi Ramah Lingkungan untuk Membasmi Hama

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.