carbon footprint gebrakan baru kai untuk edukasi penumpang demi kurangi emisi karbon - News | Good News From Indonesia 2024

Carbon Footprint, Gebrakan Baru KAI untuk Edukasi Penumpang Demi Kurangi Emisi Karbon

Carbon Footprint, Gebrakan Baru KAI untuk Edukasi Penumpang Demi Kurangi Emisi Karbon
images info

Untuk mendukung upaya penurunan jejak karbon, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyediakan fitur perhitungan emisi karbon pada tiket penumpang. Ini menjadi komitmen kuat KAI untuk menghadirkan transportasi ramah lingkungan lewat inovasi yang berkelanjutan.

Carbon footprint adalah sebuah fitur yang dibuat untuk menunjukkan jejak karbon dari perjalanan penumpang. Fitur ini dapat menunjukkan jika kereta merupakan moda transportasi yang jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis transportasi lainnya.

Kawan GNFI, fitur teranyar ini bisa dinikmati oleh pengguna setia KAI melalui aplikasi Access by KAI versi 6.9.11. Carbon footprint bisa memberikan data nyata bahwa kereta api menghasilkan emisi karbon yang lebih sedikit dibandingkan mobil dan sejenisnya.

Dengan memberikan gambaran tersebut, KAI berharap penumpang dapat lebih teredukasi untuk mendorong kesadaran dan perubahan perilaku bertransportasi.

“Dengan fitur carbon footprint, pengguna dapat dengan mudah memantau estimasi emisi karbon perjalanan mereka sebagai bentuk dukungan mendorong ekosistem transportasi ramah lingkungan,” tegas Vice President Public Relation KAI, Anne Purba, dalam rilis resmi KAI, Rabu (18/12/2024).

Sebelum meluncurkan fitur jejak karbon ini, KAI telah mengembangkan inovasi canggih lain, seperti face recognition. Teknologi ini sengaja dibuat untuk mengurangi sampah kertas dari cetak tiket.

Selain itu, perusahaan yang dinaungi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga menyediakan water station atau tempat pengisian air minum gratis di stasiun. Penyediaan air minum gratis ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.

Salut! Ini yang Dilakukan KAI untuk Berikan Layanan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

Ajak masyarakat untuk bantu kurangi emisi karbon lewat transportasi kereta

Carbon footprint di tiket kereta | screenshot from KAI
info gambar

Perhitungan emisi karbon yang dibuat oleh KAI mengacu pada regulasi yang berlaku di Indonesia serta pedoman internasional, seperti Kyoto Protocol, GHG Protocol, dan SNI ISO 14064-1:2018. Metode-metode itu mencakup emisi penggunaan energi dan emisi refrigerant pada moda transportasi.

Validasi perhitungan dilakukan lewat studi literatur, benchmarking, dan diskusi dengan ahli transportasi. Tidak berhenti di situ, KAI juga menggandeng konsultan carbon accounting dan lembaga pemerintah terkait untuk mewujudkan fitur carbon footprint tersebut.

Dalam keterangan resminya, KAI memberikan contoh perbandingan emisi karbon antara kereta dan mobil pribadi pada rute yang sama. Di mana kereta menunjukkan tingkat emisi yang jauh lebih rendah daripada mobil.

Jika Kawan GNFI menggunakan KA Probowangi dari Stasiun Surabaya Gubeng (SGU) ke Stasiun Ketapang (KTG), emisi karbon yang dihasilkan adalah 2,94 kg CO₂e. Sementara itu, apabila Kawan menggunakan mobil pribadi dengan rute yang sama, emisi karbon yang dihasilkan mencapai 8,79 kg CO₂e. Angka tersebut hampir tiga kali lipat lebih besar dibandingkan kereta api.

Fitur carbon footprint tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga bentuk transparansi untuk memastikan bahwa pelanggan dapat memahami kontribusi mereka terhadap pelestarian lingkungan. Lewat kereta api, penumpang bisa ikut mendukung program keberlanjutan.

Kawan GNFI bisa menemukan fitur carbon footprint pada bagian tiket yang sudah dipesan. Fitur itu juga dapat dijadikan referensi perhitungan untuk program loyalty pelanggan.

Serba Mudah, Face Recognition KAI Kini Jangkau 20 Stasiun, Ada di Mana Saja?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.