Indonesia memiliki ragam seni budaya yang memukau, salah satunya adalah Tari Cakalele. Tarian tradisional ini berasal dari wilayah Maluku dan menjadi simbol kebanggaan masyarakat setempat. Lebih dari sekadar hiburan, Tari Cakalele mengandung nilai sejarah, spiritualitas, dan keberanian yang mendalam.
Properti Menunjang Keindahan dan Kejantanan
Tari Cakalele dulunya dipentaskan untuk menyambut para prajurit yang kembali dari medan perang. Tarian ini melambangkan keberanian dan semangat juang masyarakat Maluku.
Para penari pria biasanya memegang parang (senjata tradisional) di tangan kanan dan salawaku (perisai kecil) di tangan kiri. Selain parang dan sawalaku terdapat pula beberapa property yang digunakan. Berikut penjelasannya.
1. Lenso
Lenso adalah sapu tangan yang digunakan oleh para penari Perempuan. Pengunannya, yaitu dengan cara mengkibas-kibaskannya. Maknanya, yaitu untuk memberikan ucapan salam perjuangan kepada para prajurit yang hendak pergi berperang.
2. Hiasan kepala
Biasanya hiasan kepala identik dengan penar Perempuan, berbeda dengan tarian Cakalele. Hiasan kepala ini khusus dikenakan oleh penari pria saja.
3. Samarang
Samarang adalah sejenis pedang yang terbuat dari tempaan besi dengan ukuran yang sudah disesuaikan. Penggunaan Samarang sebai property dalam Tari Cakalele menjadi wujud dari keberanian dan menggambarkan sosok ayah. Samarang akan dipegang di tangan kanan.
4. Sawalaku
Kebalikan dari Samarang yang menggambarkan sosok ayah, Sawalaku adalah property yag menggambarkan sosok ibu. Meskipun bentuk keduanya mirip, tetapi terdapat perbedaan dalam ornament dan pernak-pernik. Sawalaku akan dipegang di tangan kiri.
5. Kostum penari
Dalam Tari Cakalele, pria menggunakan warna-warna yang menonjol, seperti warja merah serta kuning. Lain halnya dengan Perempuan yang hanya memakai pakaian berdominasi warna putih.
6. Iringan musik
Iringan musik sangat diperlukan dalam tarian ini. Selain teriakan yang menemani rasa kejantanan, perlu adanya iringan musik yang mendukung. Alat yang digunakan, yaitu gong, tifa, dan bisa. Irama dan iringan musik ini berguna sebagai acuan ketukan dari para penarinya.
Mengenal Tari Manimbong: Asal-Usul, Properti, dan Gerakannya
Kejantanan menjadi Simbol Tari Cakalele
Tari Cakalele menampilkan keindahan gerakan yang berirama dengan musik tradisional seperti tifa (gendang) dan gong. Namun, lebih dari sekadar indah, tarian ini adalah perwujudan kejantanan.
Gerakan lompat, tebas, dan langkah tegas yang dilakukan oleh penari pria memperlihatkan kekuatan dan keberanian mereka. Tarian yang didominasi oleh para pria juga secara tidak langsung mengisyarakatkan kejantanan.
Selain itu, tarian ini juga memiliki unsur spiritual. Sebelum pertunjukan dimulai, biasanya dilakukan ritual adat sebagai penghormatan kepada para leluhur. Hal ini menunjukkan bahwa Tari Cakalele bukan sekadar tarian, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Adapun teriakan yang dihasilkan dalam tarian ini bertujuan sebagi simbol semangat dan menggambarkan situasi saat perang tiba dan saat akan pergi melaut. Kejantanan lainnya, ditunjukkan dengan aksi meminum darah musuh sebagai wujud persembahan pada roh.
Namun, konsep tersebut telah ditiadakan berhubung perang tak lagi menjadi hal yang utama. Biasanya, akan diganti dengan darah ayam, tetapi tidak sealalu dilakukan karena meminum darah buakan inti dari Tari Cakalele.
Mengenal Tari Kipas Serumpun dan Pakarena: Sejarah, Properti, dan Makna
Peran Wanita dalam Tari Cakalele
Meskipun tarian ini identik dengan penari pria, tetapi, para wanita juga berperan dalam Tari Cakalele, biasanya sebagai penari pendukung. penari perempuan menyimbolkan sebagi tanda hormat dan pengertian kepada laki-laki yang baru pulang dari medan perang agar supaya hubungan antara laki-laki dan perempuan tetap harmonis.
Gerakan tari berpasangan ini menitikberatkan pada interaksi kedua penari serta keselarasan gerak penari, gerak ber- pasangan perempuan dan laki- laki biasanya lebih variatif jika di bandingkan dengan gerak tarian yang dilakukan sesama jenis.
Referensi:
- https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/holistik/article/download/41561/36953
- https://www.gramedia.com/literasi/tari-cakalele/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News