penerapan problem based learning pada pendidikan pancasila sd upaya peningkatan motivasi belajar siswa - News | Good News From Indonesia 2024

Penerapan Problem Based Learning pada Pendidikan Pancasila SD untuk Peningkatan Motivasi Belajar

Penerapan Problem Based Learning pada Pendidikan Pancasila SD untuk Peningkatan Motivasi Belajar
images info

Model pembelajaran memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar (Asyafah, 2019). Salah satu model pembelajaran yang dianggap mampu meningkatkan kualitas pembelajaran adalah Problem Based Learning (PBL).

Menurut Ardianti et al. (2021) PBL adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dengan menghadapkan mereka pada permasalahan nyata yang relevan dan pernah mereka alami. Model ini dirancang untuk melibatkan siswa secara aktif dalam memecahkan masalah, berpikir kritis, dan bekerja sama dalam kelompok.

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan penulis, penerapan model PBL pada pembelajaran materi hak dan kewajiban di kelas VI SDN Podorejo 03 menunjukkan hasil yang positif. Proses pembelajaran berlangsung melalui tahapan penyajian masalah, diskusi kelompok, presentasi hasil, dan refleksi bersama.

Tahapan ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi siswa. Pada tahap awal, siswa dihadapkan pada situasi nyata yang berhubungan dengan hak dan kewajiban. Hal ini mendorong mereka untuk mencari solusi melalui diskusi kelompok dengan bimbingan guru serta memanfaatkan lembar kerja peserta didik (LKPD).

Hasil diskusi kelompok dipresentasikan di depan kelas, diikuti dengan sesi tanya jawab. Sebelum akhirnya guru memfasilitasi refleksi bersama untuk menyimpulkan materi dan memberikan penguatan.

Berikut ini penjelasan pada masing-masing fase atau tahapan:

Mengorientasikan Peserta Didik pada Masalah

Tahap ini dimulai dengan guru menyampaikan permasalahan nyata yang relevan dengan kehidupan siswa melalui media interaktif seperti video pembelajaran berbasis YouTubetentang hak dan kewajiban.

Siswa diajak untuk mengamati permasalahan dan mendiskusikan apa yang mereka pahami melalui tanya jawab.

Mengorganisasi Peserta Didik untuk Belajar

Siswa kemudian dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4–5 anggota. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok sebagai panduan dalam proses diskusi. Guru juga memastikan bahwa seluruh anggota kelompok memahami tugas mereka dengan baik.

Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok

Dalam setiap kelompok, siswa mendiskusikan permasalahan yang telah disajikan pada LKPD. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menemukan jawaban dan memberikan klarifikasi jika terdapat kesalahan pemahaman.

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil

Setelah diskusi selesai dilakukan, kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Peserta didik lain memberikan tanggapan dan masukan yang membuat suasana diskusi lebih terbuka dan saling menghargai.

Tahap ini tidak hanya melatih keterampilan komunikasi, tetapi juga menumbuhkan sikap menghormati pendapat orang lain.

Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

Pada tahap akhir, guru memfasilitasi refleksi bersama untuk menyimpulkan hasil pembelajaran. Peserta didik diajak untuk mengevaluasi proses yang telah mereka lakukan, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Dokumentasi Pribadi
info gambar

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tidak hanya efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Motivasi adalah elemen penting dalam proses belajar mengajar karena menjadi pendorong bagi siswa untuk lebih aktif, bersemangat, dan terlibat dalam pembelajaran.

Menurut (Nurhaedah et al., 2024), PBL mampu meningkatkan motivasi siswa karena materi yang disajikan relevan dengan kehidupan nyata mereka.

Peningkatan motivasi belajar melalui model Problem Based Learning (PBL) dapat dilihat dari bagaimana siswa lebih aktif dan antusias dalam setiap tahapan pembelajaran (Widayanti et al., 2024).

Pada fase pengenalan masalah, siswa tertarik untuk memahami situasi nyata yang disajikan karena hubungan permasalahan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Hal ini membuat siswa merasa bahwa pembelajaran relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga mendorong mereka untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah.

Selama diskusi kelompok, siswa menunjukkan kerja sama yang baik dalam menyelesaikan tugas dan menemukan solusi. Proses ini tidak hanya melatih kemampuan berpikir kritis, tetapi juga memperkuat rasa tanggung jawab siswa terhadap hasil kelompok.

Fase presentasi hasil diskusi juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan pemikiran mereka dan menerima umpan balik dari teman-teman, yang pada akhirnya meningkatkan rasa percaya diri serta kemampuan komunikasi mereka.

Melalui tahapan-tahapan yang dirancang secara sistematis, model PBL membantu menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung dan bermakna. Siswa merasa lebih termotivasi untuk belajar karena pembelajaran tidak hanya sekadar menghafal materi. Namun, melibatkan mereka secara langsung dalam proses pemecahan masalah.

Dengan demikian, PBL menjadi strategi efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sekaligus dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan untuk masa depan.

 

Sumber referensi:

Ardianti, R., Sujarwanto, E., & Surahman, E. (2021). Problem-based Learning: Apa dan Bagaimana. Journal for Physics Education and Applied Physics, Vol. 3, 27-35. https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/Diffraction/article/download/4416/2049 

Asyafah, A. (2019). MENIMBANG MODEL PEMBELAJARAN (Kajian Teoretis-Kritis atas Model Pembelajaran dalam Pendidikan Islam). Indonesian Journal of Islamic Education, Vol. 6, 19-32. https://ejournal.upi.edu/index.php/tarbawy/article/download/20569/10338 

Nurhaedah, Amran, M., & Said, S. K. (2024). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPAS Siswa Kelas V. Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar, Vol. 4(Issue (1)), 64-71. https://ojs.unm.ac.id/jppsd/article/download/66750/29390 

Widayanti, C. H. T., Mones, A. Y., & Dwilinda, M. M. (2024). Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Media Canva Bagi Siswa Fase F SMA Negeri 1 Prambanan Tahun Pelajaran 2024/2025. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dan Agama, Volume. 5, 349-367. https://badanpenerbit.org/index.php/SEMNASPA 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AZ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.