Kebutuhan energi yang terus meningkat menjadi tantangan dalam keberlanjutan lingkungan. Selama ini, kita mengandalkan energi fosil seperti batubara dan minyak bumi, yang menghasilkan emisi karbon dan memicu perubahan iklim.
Untuk mengatasi dampak karbon pada perubahan iklim sekaligus menghadapi transisi energi saat ini, energi terbarukan mulai gencar digunakan. Salah satu pemanfaatan sumber energi terbarukan yang menjanjikan adalah air.
Air merupakan kebutuhan yang penting bagi makhluk hidup, termasuk manusia, bahkan air dapat dijadikan sebagai sumber energi, yaitu menjadi sumber listrik bagi manusia menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Potensi Sumber Energi Air di Indonesia
Indonesia berpotensi besar dalam pengembangan sumber energi terbarukan air. Lokasinya di garis khatulistiwa membuat Indonesia menjadi negara tropis dan mengalami musim penghujan setiap tahunnya sehingga ketersediaan air permukaannya melimpah.
Dengan bentuk negara kepulauan, Indonesia juga memiliki banyak laut dan perairan yang menjadi sumber penghasil listrik melalui pembangkit listrik yang memanfaatkan gelombang laut.
Klasifikasi PLTA
PLTA dapat diklasifikasikan berdasarkan keluaran daya listriknya, diantaranya:
- Pikohidro, yang menghasilkan listrik sebesar 5kW.
- Mikrohidro, yang menghasilkan listrik sebesar 5 - 100 kW.
- Minihidro, yang menghasilkan listrik sebesar 101 kW - 1 MW.
- Bendungan/DAM, yang menghasilkan > 100 MW.
PLTA Cirata, terbesar di Indonesia
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan bentuk pemanfaatan energi air untuk memutar turbin, kemudian mengubahnya menjadi listrik dengan menggunakan generator. Salah satunya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berada di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat.
Menurut Kementerian ESDM, PLTA Cirata merupakan PLTA terbesar di Indonesia dan nomor dua se-Asia Tenggara. Selain itu, Waduk Cirata juga memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang merupakan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.
Waduk Cirata memiliki luas area sebesar 43.000 hektar, dengan luas wilayah perairan sekitar 6.200 hektar dan luas daratan 37.000 hektar. Genangan air Cirata yang punya kedalaman 125 meter menjadikannya bendungan paling tinggi di Indonesia.
Volume air sebesar 2.165 juta meter kubik di waduk ini dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas 1.008 Megawatt dan total listrik per tahunnya 1.428 gigawatt. Kapasitas listrik tersebut digunakan sebagai cadangan energi listrik di Jawa, Madura, dan Bali, di samping pembangkit listrik utama oleh PLTU.
Terbesar di Asia Tenggara, Segini Kapasitas PLTA Kayan Cascade di Kaltara
Keunggulan Memanfaatkan Energi Air
Pemanfaatan energi air memiliki beberapa keunggulan, diantaranya energi ini merupakan energi bersih dan ramah lingkungan, sehingga membantu mengurangi emisi karbon yang dapat mencemari lingkungan.
Kemudian pasokan energi dari air cenderung lebih stabil jika dibandingkan dengan energi terbarukan yang lain seperti angin dan matahari karena air selalu tersedia setiap saat. Terutama jika memanfaatkan gelombang laut yang selalu ada setiap hari.
Selain menghasilkan listrik, waduk juga dapat dijadikan tempat wisata dengan melibatkan keindahan alam, memancing, eksplor waduk dengan perahu, dan kuliner lokal di sekitar kawasan waduk.
Dengan pemanfaatan sumber energi air secara optimal, Indonesia dapat meningkatkan ketahanan energi nasional sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan melalui energi bersih.
Air Terjun Lapopu, Sumber Energi PLTMH Lapopu dengan Keindahan Alam
Tantangan Pemanfaatan PLTA
Meskipun energi air termasuk energi bersih, pembangunan bendungan dan pembangkit listrik dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan. Teknologi pemanfaatan gelombang pasang surut laut juga masih perlu dikembangkan.
Pembangunan infrastruktur untuk pemanfaatan energi air harus mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi karena berhubungan dengan komunitas masyarakat setempat. Adapun perizinan dan regulasi yang ketat menjadi hambatan dalam pengembangan proyek.
Indonesia sudah memanfaatkan tenaga air sebagai sumber listrik, tetapi belum optimal. Padahal, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik merupakan salah satu upaya transisi energi untuk mencapai target net zero emission pada 2060.
Untuk pemanfaatan yang maksimal, tantangan tersebut perlu diatasi dan memastikan agar pemanfaatan energi air dilakukan secara bertanggung jawab dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Pemanfaatan energi air adalah salah satu langkah penting menuju masa depan energi yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan upaya dan dukungan dari seluruh pihak, energi air menjadi salah satu solusi utama dalam transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Referensi:
- https://www.mertani.co.id/post/pemanfaatan-energi-air-peluang-dan-tantangan
- https://coaction.id/air-sebagai-sumber-energi-terbarukan/
- https://www.esdm.go.id/id/berita-unit/direktorat-jenderal-ebtke/pembangkit-ebt-terbesar-di-indonesia-dan-asia-tenggara-semua-ada-di-waduk-cirata
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News