mengenal bahasa jemberan yang memiliki keunikan - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Bahasa Jemberan yang Memiliki Keunikan Sendiri

Mengenal Bahasa Jemberan yang Memiliki Keunikan Sendiri
images info

Bahasa Jemberan pada dasarnya bahasa unik gabungan antara bahasa Jawa Ngoko yang menyisipkan bahasa Madura sehingga menghasilkan logat khas bagi masyarakat Jember.

Septirany, Ftiri, dan Astri dalam artikel yang diterbitkan di Sabda Jurnal Sastra dan Bahasa, bahasa jemberan tercipta akibat adanya interaksi komunikasi yang sering antara masyarakat suku Madura dan suku Jawa yang merupakan dua suku besar di Jember dan masing-masing memiliki bahasa aslinya dan budayanya. Bertemunya dua bahasa tersebut di kehidupan sehari-hari menghasilkan bahasa Jemberan.

Bahasa Jemberan menjadi bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat Jember selain bahasa Jawa, bahasa Madura, dan bahasa Indonesia di kehidupan sehari-hari.

Di artikel ini, kita akan membahas lebih jelas tentang bahasa Jemberan yang menjadi salah satu bukti betapa unik dan beragamnya bahasa di Indonesia.

Bahasa Jemberan

Bahasa Jemberan dapat dikatakan hasil dari kebudayaan Pendalungan. Berdasarkan jurnal Pengaruh Bahasa Madura dan Bahasa Jawa Terhadap Bahasa Masyarakat Kabupaten Jember pendalungan memiliki arti wilayah yang terdiri dari beragam kelompok suku dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda yang menghasilkan budaya baru.

Wilayah Pendalungan berasal dari daerah tapal kuda yang terdiri dari Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang. Di daerah-daerah tersebut terdapat dua budaya dan bahasa yakni Jawa dan Madura yang saling berdampingan.

Baca juga : Mengenal Bahasa Bebasan Cirebon yang Semakin Terlupakan

Sejarah Terbentuknya Bahasa Jemberan

Awal terciptanya bahasa Jemberan setelah kota Jember ditetapkan sebagai wilayah administrasi mandiri pada tahun 1883 oleh pemerintah Belanda yang mengakibatkan Jember mulai membangun sarana prasarana dan membuka lapangan pekerjaan di sektor perkebunan oleh perusahaan swasta, sehingga mengakibatkan terjadinya gelombang migrasi yang datang dari berbagai suku seperti suku Jawa, Madura, dan suku lainnya.

Saat terjadinya migrasi di Jember, suku Jawa yang datang ke Jember bertempat tinggal di bagian selatan dan barat yaitu sekitar Ambulu,Puger, Wuluhan, dan daerah yang berada di Selatan. Sedangkan, suku Madura dengan lebih mendominasi bagian utara dan timur yang terdiri dari daerah Arjasa, Kalisat, Panti, Sukowono, Sukorambi, dan daerah sekitarnya.

Kedua etnis ini memiliki cara berbicara dan budaya yang berbeda, saling bertemu dan hidup di lingkungan yang sama mengakibatkan asimilasi dan akulturasi baik dari segi budaya serta bahasa, sehingga memunculkan kebudayaan baru bersifat unik salah satunya dari segi bahasa yang menyebabkan lahirnya bahasa Jemberan.

Di sisi lain, tersebarnya bahasa Jemberan tidak lepas juga dari pengaruh pernikahan antar suku Jawa serta Madura yang menjadi alasan kuat terbentuknya asimilasi budaya di kota Jember.

Bahasa Jemberan sering digunakan oleh masyarakat Jember tengah yang memiliki jumlah penutur seimbang antara bahasa Jawa dan bahasa Madura. Selain itu, masyarakat tersebut tinggal di daerah yang membuka akulturasi dari budaya Madura dan Jawa diantaranya daerah Ajung, Kaliwates, Jenggawah, dan daerah sekitarnya.

Contoh Kata Bahasa Jemberan

Keunikan bahasa Jemberan yang digunakan oleh masyarakat Jember yaitu terdapat adanya pengulangan kata tetapi pengulangan kata tersebut tidaklah diucapkan secara lengkap hanya sebagian saja dan munculnya kosakata baru yang tidak ada artinya di bahasa Madura maupun bahasa Jawa.

Contoh kosakata penggunaan bahasa Jemberan di kehidupan sehari-hari:

  • Nyi-mut: “Mak nyimut koen turu!” yang dalam penggunaan di percakapan memiliki arti kok enak kamu tidur.
  • Lah-Nyalah: “Jok lah-nyalah, maara!” yang memiliki arti ayolah, jangan mengganggu.
  • Ku-mlaku: “Ayo wes ku-mlaku bareng aku” yang artinya ayo sudah jalan-jalan dengan aku.
  • Crème : “Jok crème keon” yang artinya jangan cerewet kamu.
  • Sengak: “Sengak koen yo!” yang artinya awas kamu ya.
  • Metaoh: “Mak metao koen” yang artinya kok sok tahu kamu.
  • Mak tagher:“Mak tagher cek gitunya koen
  • Mara seng nggenah : “Mara seng nggena koen” yang artinya ayolah yang serius kamu.
  • Cremet: “Cremet aku” yang artinya kesal aku.

Lahirnya bahasa Jemberan di kalangan masyarakat Jember menjadi salah satu bukti bahwa adanya dua kebudayaan dan bahasa yang berbeda dapat menghasilkan sebuah bahasa baru untuk berkomunikasi tanpa menghilangkan satu bahasa. Selain itu, ini juga membuktikan bahwa Indonesia kaya akan budaya, bahasa, dialek, dan suku yang membuat kita terkagum-kagum dan bangga.

 

Referensi:

  • https://mojok.co/terminal/bahasa-madura-khas-jember-yang-bikin-bingung-banyak-orang/
  • https://mojok.co/terminal/bahasa-jemberan-mulai-dari-siah-mak-iyo-rakah-sampai-sengak-kamu-ya-yang-bikin-pusing-kepala/
  • https://kumparan.com/ineszilma13/bahasa-pendalungan-pencampuran-bahasa-jawa-dan-madura-khas-kota-jember-1xrCNKHEpIW/full
  • https://radarjember.jawapos.com/jember/793437852/ada-14-kata-yang-biasa-diucapkan-oleh-masyarakat-jember-yuk-cek-apa-saja
  • https://jatim.idntimes.com/life/education/nurul-aini-2/kosakata-jemberan-yang-bikin-bingung-pendatang-c1c2?page=all

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.