Salah satu cara yang sering digunakan banyak negara untuk mempromosikan daerahnya di kancah internasional adalah melalui gastrodiplomacy.
Gastrodiplomacy atau diplomasi gastronomi adalah sebuah cara diplomasi yang digunakan untuk memperkenalkan budaya sebuah negara melalui makanan.
Diplomasi jenis ini sudah biasa dilakukan oleh banyak negara, termasuk Indonesia.
Gastrodiplomacy dapat dilakukan lewat festival makanan internasional, di mana dalam agenda tersebut akan tersaji berbagai jenis makanan khas dari sebuah negara.
Saat Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, Presiden Soekarno mempromosikan Indonesia lewat makanan-makanan lokal, seperti sate, soto, hingga gado-gado.
Dengan menyajikan hidangan khas Nusantara, identitas nasional bangsa dapat dibangun dengan baik di tingkat global.
Selain itu, gastrodiplomasi dalam praktiknya juga memiliki tujuan komersial, yaitu promosi pariwisata dan produk kuliner lokal yang akan membantu meningkatkan perekonomian.
Baru-baru ini, Indonesia terlibat dalam Festival des saveurs du Cameroun et du monde atau Festival Kuliner Kamerun dan Dunia.
Keikutsertaan Indonesia dalam agenda global di Kamerun ini merupakan kali pertama, dan merupakan upaya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yaoundé untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Kamerun.
Menariknya, kantor KBRI Yaoundé ternyata belum genap satu tahun sejak berdiri pada Desember 2023 lalu.
Namun, meskipun baru pertama kali menginjakkan kaki di Kamerun, nyatanya makanan Indonesia mampu membius masyarakat lokal di sana.
Salah Satu Kunci Menduniakan Kuliner Indonesia: Gastro Diplomacy
Suguhkan jajanan pasar
Festival yang digelar pada 25 November 2024-1 Desember 2024 ini menghadirkan jajanan pasar khas Indonesia.
Beberapa jenis jajanan yang disuguhkan adalah lemet singkong, bakwan, dadar gulung, kolak pisang ubi, dan asinan buah.
Puluhan warga setempat tampak antusias untuk mencicipi hidangan lokal yang disajikan di stan Indonesia.
“Ternyata rasanya sangat enak! Saya sangat senang bisa mencoba cita rasa baru,” ungkap Michael Akan, koki asal Kamerun yang ikut mencicipi makanan Indonesia, dikutip dari KBRI Yaoundé.
Tidak hanya menyajikan jajanan ringan, Indonesia juga mempromosikan sejumlah destinasi wisata unggulan.
Selain itu, stan Indonesia turut menampilkan live action kuliner, pameran produk olahan pangan, hingga kain tradisional.
Diplomasi gastronomi di Kamerun ini diharapkan dapat mempererat hubungan Indonesia dengan pemerintah setempat, termasuk dengan negara lain di kawasan Afrika Tengah, seperti Chad, Republik Afrika Tengah, Gabon, Kongo, dan Guinea Equatorial.
Kopi, Potensi Menarik Gastro Diplomasi Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
