Malaysia sebagai negeri serumpun memiliki keterikatan erat dengan Indonesia. Bahkan di Negeri Jiran ditemukan beberapa kampung yang menggunakan bahasa Jawa.
Dimuat dari akun YouTube pie’ie Mejink yang berkunjung ke Kampong Sri Arjuna, tepatnya di Serawak, Malaysia. Kampung ini terlihat cukup sunyi ketika Youtuber itu datang berkunjung.
Tetapi kemudian ada dua orang warga bernama Rudin dan Sam. Mereka mengaku memiliki darah Jawa dan kerap berkomunikasi dengan bahasa tanah leluhurnya.
Saudara Satu Rumpun, Mengapa Malaysia Dianggap Lebih Maju dari Indonesia?
“Ini bertepatan dengan Bulan Mulud, kami bikin Nasi Ambeng, bawa ke surau. Masing-masing bawa satu, nanti dimakan ramai-ramai di sana,” kata Bang Sam dikutip dari kanal YouTube Pie’ie Mejink.
Hal yang sama diutarakan oleh Darso yang bekerja sebagai polisi. Dia mengaku masih menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari.
“Cuma bahasa Jawa-nya yang pedesaan, bukan Jawa halus,” kata Pak Darso.
Pertahankan tradisi
Bukan hanya di Kampong Sri Arjuna yang warganya masih bisa menggunakan bahasa Jawa. Tetapi di Kampung Haji Baki juga masih menggunakan bahasa leluhurnya.
Ramle yang sudah menetap puluhan tahun di Kuching masih mampu berbicara bahasa Jawa. Menurut dia, di Kampung Haji Baki memang banyak dihuni oleh orang Jawa, khususnya Jawa Tengah.
“Iyo, saya wong Jowo, ndek biyen kae mbah-mbahku uripe ning Jawa Tengah,” kata Ramle, yang sedikit terbawa logat Melayu, saat diwawancara kreator video.
Menjejak Pulau Sebatik, Pengikat Perbatasan Indonesia-Malaysia
Tetapi kemampuan Ramle tidak diturunkan kepada anak-anaknya. Anak-anaknya sekarang tidak bisa bahasa Jawa, namun mereka mendengar sesekali saat Ramle menyampaikan informasi soal bahasa Jawa.
“Aku iseh Jowo kasar, bapak Jowone alus, anak-anak ora pinter (bahasa Jawa),” ucap Ramle.
Walau begitu ada sebuah kampung yang masih melestarikan beberapa budaya Jawa, seperti gamelan dan kuda lumping. Selain itu di sana juga terdapat warung yang menawarkan masakan khas tanah Jawa.
"Sebenarnya warung biasa. Tapi juga ada makanan khas Jawanya ya di sini," ungkap pemilik warung dikutip dari Merdeka.
Sejak zaman kolonial
Dikutip dari berbagai sumber, migrasi orang-orang Jawa tidak diketahui secara pasti. Diyakini mereka telah bermigrasi sebelum zaman kolonial.
Namun di Malaysia sendiri mereka sudah tidak dikategorikan sebagai orang Jawa, melainkan sudah tergabung sebagai orang Melayu. Walaupun orang-orang ini menggunakan Bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari.
Ramle mengaku keluarganya dibawa Jepang ke Malaysia menggunakan kapal. Di tahun 1940-an, ada banyak orang Jawa yang diangkut menuju Malaysia.
Hal unik pun terjadi saat mereka berada di dalam perjalanan. Selama mengarungi lautan, mereka bertemu satu sama lain dan berinteraksi hingga menjadi saudara.
Jajan di Malaysia Bisa Pakai Rupiah Mulai Hari Ini
“Pas digowo Jepun ning jero kapal, yo dadi sedulur kabeh ning kono,” tambahnya.
Mengutip Wikipedia, para warga Jawa sebelumnya sempat dibawa kapal untuk dipekerjakan di wilayah Malaysia. Mereka mendapat tugas sebagai pekerja kasar seperti bangunan, irigasi dan lain sebagainya.
Selain itu, warga Jawa juga diminta menjadi pekerja di kebun kelapa sawit agar target produksi penjajah bisa tercapai. Saat bekerja, rupanya warga Jawa ini justru nyaman hidup di Malaysia saat dijajah oleh Inggris. Alasannya, pasukan Inggris lebih bisa mempekerjakan rakyat secara layak dibanding pemerintaha Belanda atau Jepang.
Sebelumnya penyebaran sudah mulai terjadi sejak abad ke-19 sampai abad ke-20. Pada 1950, sensus penduduk Malaysia mencatat total warga kelahiran Jawa di sana telah mencapai 189.450
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News