Rakhmadi Afif Kusumo sudah dikenal namanya sebagai Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK-GBK). Ia diberikan amanah itu oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) sejak 2021 lalu.
Adi – sapaan akrabnya – dilantik saat kondisi tidak kondusif. Saat itu, pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia yang membuat kawasan GBK terkena imbas dengan melakukan pengetatan terhadap kunjungan. Namun, inovasi tetap dilakukannya agar bisa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Bersama timnya, Adi berusaha meningkatkan mutu segi lingkungan di GBK. Salah satu yang sudah diterapkan ialah pemakaian sumber energi terbarukan yang itu artinya kawasan GBK turut andil dalam menjaga lingkungan dan meminimalisasi efek pemanasan global.
Sumber Energi Terbarukan
Adi sudah memiliki visi dan misi untuk menjadikan kawasan GBK sebagai tempat yang modern dan ramah lingkungan. Yang sudah dilakukannya sejauh ini ialah menangani permasalahan sampah.
Ia sadar, banyaknya kunjungan berimbas dengan banyaknya sampah. Maka dari itu, pengelolaan sampah pun ditingkatkan kualitasnya sebelum dikirim ke tempat pembuangan terakhir.
“Waktu saya awal masuk kita ada program waste management. Jadi sampah-sampah yang masuk di GBK itu harus diolah tidak langsung dibuang saja ke pembuangan sampah akhir. Di GBK ada recycling plan untuk plastic bottle and plastic cup semuanya diproses botol-botol dan cup tadi itu menjadi pelet. Nah, ini kita kumpulkan kita saring dan kita jadikan plastik pelet ke depannya,” kata Adi kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Selain pengelolaan sampah, sumber energi terbarukan juga diterapkan di kawasan GBK. Beberapa panel tenaga surya dipasang terutama di atap stadion utama.
“Kami sudah pakai solar panel. Di atas stadion utama ada, di elevatedparking ada, di unit lain juga ada. Plus juga kita memastikan dari PLN baru tahun lalu beli renewable energy certificate, jadi memastikan sumber listrik yang masuk ke GBK dari pembangkitnya bukan pembangkit yang kotor, tapi pembangkit yang bersih-bersih bisa dari geothermal, microhydro, hydro, atau dari solar panel yang PLN punya,” ucapnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
