Tahun 2024, pilihan karier anak muda semakin beragam, mencakup sektor teknologi, kesehatan, pendidikan, hingga dunia kreatif yang penuh dengan peluang. Memahami preferensi mereka dalam memilih karier menjadi kunci dalam merancang masa depan yang lebih cerah.
Survei mengenai preferensi anak muda dalam memilih karier pada 2024 telah dilaksanakan 29 Oktober 2024 hingga 09 November 2024. Survei ini menggunakan metode survei online dan melibatkan 285 responden berusia 15—35 tahun.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari tugas akhir Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 dengan topik Applied Data Analyst & Visualization for Digital Journalism#MSIBGNFI7.
Profil responden survei ini didominasi oleh mahasiswa (73%), diikuti oleh pekerja (18%), dan kategori lainnya. Hasil survei menunjukkan bahwa anak muda Indonesia pada tahun 2024 memiliki preferensi karier yang beragam.
Mayoritas responden tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1/S2/S3 atau lainnya (22.73%). Sektor teknologi dan komputer menjadi pilihan kedua dengan 15%, disusul oleh bisnis (11.89%), teknik dan wirausaha (8.74%), serta berbagai sektor lainnya.
Ketertarikan anak muda terhadap pilihan karier dipengaruhi oleh berbagai faktor yang menjadi pertimbangan utama. Faktor minat pribadi (69%) menempati urutan pertama sebagai alasan utama dalam memilih karier. Diikuti oleh faktor penghasilan (47%) yang menjadi pertimbangan penting, lalu stabilitas pekerjaan (38%), serta pengaruh keluarga dan lingkungan (21%). Beberapa faktor lainnya turut berperan dalam mempengaruhi keputusan karier mereka.
Kepercayaan Diri Anak Muda dalam Memilih Karier
Keterlibatan anak muda dalam memilih karier terlihat dari tingkat kepercayaan diri responden yang didasarkan pada pengalaman, keterampilan, dan keahlian mereka. Kepercayaan diri ini menjadi tolok ukur penting bagi mereka untuk memulai karier sesuai harapan.
Berdasarkan hasil survei, 63% responden merasa cukup percaya diri, sementara 21% sangat percaya diri bahwa mereka dapat menggapai karier yang diinginkan. Namun, 16% responden mengaku masih merasa kurang percaya diri.
Data ini menunjukkan bahwa mayoritas anak muda memiliki optimisme tinggi dalam mengejar karier mereka, meskipun masih ada sebagian kecil yang merasa perlu meningkatkan keyakinan diri.
Gambaran optimisme responden tercermin dari persepsi mereka terhadap kemampuan diri di pasar tenaga kerja, terutama kaitannya dengan penghasilan di atas UMR (Upah Minimum Regional).
Sebanyak 58.5% responden merasa bahwa kemampuan mereka cukup layak untuk mendapatkan penghasilan di atas UMR. Lalu, terdapat 36% responden merasa sangat layak untuk mendapatkan penghasilan di atas UMR.
Persentase kedua hasil survei tersebut mencerminkan tingkat kepercayaan diri yang tinggi serta keyakinan bahwa pengalaman dan keterampilan mereka dapat bersaing di pasar tenaga kerja.
Namun, 5.4% responden merasa bahwa kemampuan mereka tidak layak untuk mendapatkan penghasilan di atas UMR. Persentase ini cukup kecil, tetapi menunjukkan bahwa terdapat responden yang menghadapi tantangan seperti kurangnya keterampilan dan pengalaman.
Kelompok ini membutuhkan perhatian dan dukungan karier yang intensif agar dapat bersaing di dunia kerja.
Tantangan yang Dihadapi
Selain tingkat kepercayaan diri, survei ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi anak muda dalam memilih karier. Sebanyak 83% responden mengaku mengalami kesulitan dalam menentukan karier yang sesuai, sementara 17% lainnya tidak merasakan hambatan berarti. Kesulitan ini umumnya disebabkan oleh kurangnya pengalaman, informasi, atau tekanan sosial.
Lebih rinci, 42% responden merasa kekurangan pengalaman dan keterampilan, 13% menghadapi persaingan kerja yang ketat dan hambatan finansial, 13% lainnya merasakan tekanan dari keluarga dan lingkungan, serta faktor-faktor lainnya.
Kesulitan ini mencerminkan anak muda memiliki preferensi yang kuat dalam memilih karier, oleh karena itu dibutuhkan adanya dukungan berupa pelatihan, akses informasi, dan konseling karier.
Survei ini menunjukkan bahwa anak muda memiliki optimisme tinggi dalam memilih karier, meskipun mereka menghadapi berbagai tantangan. Optimisme ini mencerminkan harapan besar anak muda terhadap masa depan karier mereka.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News