Kepedulian terhadap isu lingkungan meningkat, seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan produk ramah lingkungan. Aktivis lingkungan juga tumbuh, meskipun masih jauh dari tingkat yang ada di negara maju.
Untuk mengukur kesadaran masyarakat terhadap penggunaan produk ramah lingkungan, pada tugas Program Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 dengan topik Applied Data Analyst & Visualization for Digital Journalism, telah dilaksanakan survei bertajuk 'Kesadaran Masyarakat tentang Produk Ramah Lingkungan'.
Survei ini berlangsung secara online dari 27 Oktober hingga 4 November 2024 melalui platform Google Form, dengan melibatkan 215 responden.
Sebanyak 77,7% masyarakat mendapatkan informasi mengenai produk ramah lingkungan melalui media sosial. Kemudian 13% dari 215 responden mengaku kurang memiliki pengetahuan mengenai produk ramah lingkungan. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan edukasi dan informasi terkait keberlanjutan.
Transformasi Digital dalam Pengembangan dan Penggunaan Energi Hijau
Media sosial menjadi wadah berkumpulnya masyarakat untuk mendapatkan informasi. Masyarakat dapat berkomunikasi, berkolaborasi, dan berekspresi melalui media sosial. Media sosial juga menjadi tempat berkumpulnya para aktivis lingkungan.
Para aktivis lingkungan berperan dalam melakukan kampanye hijau, membentuk komunitas, hingga melakukan gerakan sosial. Tidak hanya mereka, kini para influencer juga giat mengkampanyekan gerakan hijau di media sosial.
Lewat media sosial, masyarakat dapat dengan mudah menemukan informasi mengenai produk ramah lingkungan. Influencer sendiri memiliki pengaruh dalam memotivasi audiens untuk menggunakan produk hijau.
Siapa pun dapat melakukan kampanye hijau di media sosial. Memotret dan merekam aksi saat menggunakan produk ramah lingkungan termasuk dalam kampanye hijau.
Melakukan Kampanye Hijau di Media Sosial
Membuat konten edukatif pada saat menggunkan produk ramah lingkungan sebagai contoh yang dapat ditiru. Mengundang para pakar dan influencer untuk mengisi acara di sesi langsung di media sosial dapat meningkatkan audiens. Mereka dapat menginspirasi pengikutnya dalam mengambil langkah serupa.
Menjadikan media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan Facebook sebagai platform untuk menditribusikan informasi dapat dikemas dengan cara yang menarik sesuai dengan situasi terkini.
Penggunaan hashtag mempermudah pencarian informasi di media sosial. Ini bisa menciptakan komunitas imajinatif, di mana orang akan berkumpul dalam pembahasan topik yang sama. Hal ini mempertemukan individu mana pun dalam koneksi yang sama.
Ekonomi Hijau hingga Hilirisasi Digital, Sudah Tahu Arti Istilah-Istilah Berikut Ini?
Membuat tren baru di media sosial adalah cara yang efektif. Mengadakan tantangan untuk menggunakan produk ramah lingkuan bisa menjadi tren yang dapat ditiru. Orang-orang cenderung merasa terpanggil ketika suatu tantangan diadakan.
Tantangan dalam Kampanye Hijau di Media Sosial
Media sosial berperan penting dalam menyampaikan informasi. Namun, informasi yang tidak akurat menjadi penghambat dalam proses penyampaian informasi. Oleh karena itu, diperlukan proses penyaringan agar dapat tersampaikan dengan benar.
Kurangnya pemahaman tentang pentingnya keberlanjutan menjadi penghambat dalam kampanye hijau. Banyak orang yang belum menyadari jika hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti menggunakan produk ramah lingkungan, dapat berdampak besar pada lingkungan.
Solusi untuk Atasi Tantangan dalam Kampanye Hijau
Penyaringan informasi perlu dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi yang diterima. Kemudian, dibutuhkan juga edukasi audiens untuk melakukan verifikasi sebelum membagikan postingan ke media sosial. Cari informasi dari sumber terpercaya, seperti lembaga atau para ahli.
Membuat konten edukatif dan mudah dipahami mengenai keberlanjutan mungkin diperlukan, di samping menyajikan konten yang menarik, seperti penggunaan produk ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Konten yang menarik dan edukatif dapat mendorong audiens untuk mengikuti langkah-langkah yang dilakukan.
Menyediakan suatu wadah di media sosial, sperti grup Facebook, memungkinkan anggota untuk membagikan pengalaman pribadi. Anggota dapat saling berbagi video dan foto yang berisi kegiatan dalam melestarikan lingkungan. Wadah ini juga dapat digunakan sebagai tempat untuk memberi inspirasi dalam aksi-aksi hijau.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News