sejarah terbentuknya gorontalo dari masa ke masa - News | Good News From Indonesia 2024

Sejarah Terbentuknya Gorontalo dari Masa ke Masa

Sejarah Terbentuknya Gorontalo dari Masa ke Masa
images info

Gorontalo berdiri sekitar 400 tahun lalu dan menjadi salah satu kota tertua di Sulawesi selain Makassar, Pare-pare, dan Manado. Gorontalo juga menjadi pusat penyebaran agama Islam di Indonesia bagian Timur bersama dengan Ternate dan Bone. Dulunya provinsi ini merupakan kumpulan dari kerajaan-kerajaan Islam dengan adat istiadat yang kuat di tiap penjurunya.

Gorontalo di Masa Kerajaan

Selain sebagai pusat penyebaran Islam, Gorontalo juga menjadi pusat pendidikan dan perdagangan bagi wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), Buol Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala (Sulawesi Tengah), bahkan hingga Sulawesi Tenggara. Hal ini disebabkan karena letak geografis Gorontalo yang strategis, yaitu di Teluk Tomini (selatan) dan Laut Sulawesi (utara).

Pada mulanya, Kota Kerajaan Gorontalo berlokasi di Kelurahan Hulawa, Kecamatan Telaga, tepat di pinggiran sungai Bolango. Namun, pada tahun 1024 Hijriyah, kerajaan ini dipindahkan ke Dungingi, Kelurahan Tuladenggi, Kecamatan Kota Barat. Lalu pada masa pemerintahan Sultan Botutihe, kerajaan dipindahkan lagi ke antara Kelurahan Biawao dan Limba B.

Festival Apangi Gorontalo tetap Diadakan Setelah Musibah Melanda Masyarakat

Kepindahan Kerajaan Gorontalo tersebut memiliki pengaruh besar di wilayah sekitarnya karena menjadi pusat pendidikan, perdagangan, dan penyebaran agama Islam. Selain itu, Gorontalo juga menjadi pusat pemerintahan yang disebut Kepala Daerah Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo, meliputi Gorontalo dan wilayah sekitar seperti Buol Toli-Toli, Donggala, dan Bolaang Mongondow.

Jauh sebelum masa penjajahan, Gorontalo merupakan kumpulan kerajaan-kerajaan yang diatur oleh hukum adat ketatanegaraan dan tergabung dalam ikatan kekeluargaan bernama “Pohala’a”. setidaknya ada lima pohala’a di Gorontalo, yaitu Pohala’a Gorontalo, Limboto, Suwawa, Boalemo, dan Atinggola.

Asal Usul Nama Gorontalo

Tidak ada asal usul yang pasti terkait penamaan Gorontalo. Namun, terdapat beberapa pendapat mengenai akar nama Gorontalo, antara lain:

  • Berasal dari kata “Hulontalangio” yang merupakan salah satu kerajaan dan disingkat menjadi “Hulontalo”.
  • Berasal dari kata “Hua Lolontalango” artinya adalah orang-orang Gowa yang belalu-lalang.
  • Dari kata “Hulontalangi” yang berarti lebih mulia.
  • Kata “Hulua Lo Tola” yang artinya kolam ikan gabus
  • Dari kata “Pongolatalo” atau “Puhulatalo” yang berarti menunggu.
  • Berasal dari Gunung Telu atau tiga buah gunung.
  • Berasal dari kata “Hunto” atau tempat yang selalu digenangi air.

Dari sekian banyak asal usul tersebut, kata “Hulondalo” hingga saat ini masih sering digunakan masyarakat Gorontalo. Namun, karena penjajah Belanda saat itu kesulitan mengucapkannya, maka mereka mengucap “Horontalo” dan ditulis Gorontalo.

Pesona Karang Putih, Gugusan Surga Tersembunyi Teluk Tomini di Desa Lamu, Gorontalo

Perkembangan Wilayah Hingga Terbentuk Provinsi Gorontalo

Pada tahun 1889, sistem pemerintahan kerajaan diubah menjadi pemerintahan langsung, yang dikenal sebagai Rechtatreeks Bestur. Pada tahun 1911, struktur pemerintahan dibagi menjadi tiga Onder Afdeling atau tiga wilayah, yaitu Onder Afdeling Kwandang, Onder Afdeling Boalemo, dan Onder Afdeling Gorontalo. Pada tahun 1922, Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling, yaitu Afdeling Gorontalo, Afdeling Boalemo, dan Afdeling Buol.

Masyarakat Gorontalo memiliki jiwa nasionalisme tinggi yang ditunjukkan saat mereka menyatakan kemerdekaan pada 23 Januari 1942 dipelopori oleh H. Nani Wartabone dengan mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Pada masa pergolakan PRRI Permesta, masyarakat Gorontalo berjuang untuk tetap bersatu dengan Indonesia. Semboyan “Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja” diungkap Ayuba Wartabone pada Parlemen Indonesia Timur.

Terinspirasi oleh semangat Hari Patriotik 23 Januari 1942, pada tanggal dan bulan yang sama pada tahun 2000, rakyat Gorontalo mendeklarasikan berdirinya Provinsi Gorontalo yang terdiri dari Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo. Melalui hal ini juga Gorontalo melepaskan diri dari Sulawesi Utara. Kemudian pada tanggal 16 Februari 2001, Tursandi Alwi dilantik sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo.

Akibat dari peristiwa tersebut, Gorontalo menjadi provinsi ke-32 di Indonesia. Provinsi ini resmi disahkan pada 22 Desember 2000 setelah penetapan sidang paripurna DPR RI pada 5 Desember 2000. Kemudian pada tahun 2015, pemerintah mengubah Hari Ulang Tahun Provinsi dari 16 Februari menjadi 5 Desember setelah disetujui oleh DPRD Provinsi Gorontalo pada sidang paripurna pada 19 Agustus 2015.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadhifa Aurellia Wirawan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadhifa Aurellia Wirawan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.