brand sudah mulai beralih dari kol marketing ke koc marketing - News | Good News From Indonesia 2024

Brand Sudah Mulai Beralih dari KOL Marketing ke KOC Marketing

Brand Sudah Mulai Beralih dari KOL Marketing ke KOC Marketing
images info

Perkembangan dunia digital marketing belakangan ini menghadirkan pergeseran tren yang signifikan: semakin banyak brand yang mulai beralih dari KOL (Key Opinion Leader) marketing menuju KOC (Key Opinion Consumer) marketing. Hal ini didorong oleh perubahan perilaku konsumen yang kini lebih kritis dan menyadari pola endorse dari para influencer besar.

Sebab itulah, banyak brand sekarang lebih memilih KOC marketing yang dinilai lebih autentik dan efektif dalam membangun koneksi nyata dengan audiens.

Senatural Apapun Brief Endorse, Netizen Akan Sadar

Audiens sekarang semakin mahir mengenali pola endorse, bahkan ketika disampaikan dengan cara yang terlihat natural sekalipun. Karena audiens sering melihat iklan di media sosial, mereka bisa langsung menebak apakah konten tersebut adalah endorse atau bukan.

Inilah tantangan terbesar dari KOL marketing di era sekarang: audiens sering merasa skeptis dan kurang percaya pada endorse yang dilakukan oleh KOL karena sering dianggap berlebihan atau “overclaim”.

Mengenal AI Marketing, Merevolusi Metode Pemasaran

Kenapa Teknik Endorse “Orang Biasa” Justru Lebih Efektif dari KOL?

Menurut teori Self-Determination, konsumen biasanya mengambil keputusan untuk membeli suatu produk karena tiga faktor:

  1. Autonomy: Konsumen merasa bebas memilih tanpa adanya paksaan.
  2. Competence: Konsumen merasa yakin mampu memahami dan mengakses produk tersebut.
  3. Relatedness: Konsumen merasa terhubung dan mampu "relate" dengan pengguna produk lainnya.

Inilah yang membuat KOC marketing unggul. Audiens sering merasa kehidupan influencer atau selebriti terlalu “wah” dan sulit dijangkau. Sebaliknya, review dari “orang biasa” lebih mudah diterima karena mereka merasa bisa relate dengan pengalaman nyata yang disampaikan.

KOC marketing memanfaatkan sisi psikologis ini untuk menciptakan promosi yang lebih autentik dan terasa seperti rekomendasi teman sendiri.

Tantangan dalam KOL Marketing yang Mulai Muncul

Dalam beberapa tahun terakhir, KOL marketing menunjukkan sejumlah kekurangan yang membuat brand harus berpikir ulang dalam menentukan strategi mereka:

  • Biaya yang Tinggi: Bekerja sama dengan influencer besar membutuhkan anggaran yang cukup besar. Belum lagi, hasilnya terkadang tidak sesuai ekspektasi jika audiens sudah mulai skeptis.
  • Audiens yang Terlalu Luas: Karena influencer memiliki pengikut yang beragam, jangkauan promosi menjadi kurang spesifik. Hal ini bisa menyebabkan sales conversion yang rendah karena produk yang dipromosikan tidak selalu relevan bagi semua audiens.
  • Kredibilitas yang Menurun: Beberapa audiens merasa bahwa endorse dari influencer hanya sekadar transaksi komersial, sehingga sulit untuk mempercayai pesan yang disampaikan.
AIESEC FUTURE LEADERS Mengembangkan Kemampuan Digital Marketing Pemuda Sumatera Selatan

Perbedaan Utama antara KOL dan KOC Marketing

Bagi Kawan GNFI yang ingin lebih memahami perbedaan KOL dan KOC marketing, berikut ini rangkuman singkat kelebihan dan kekurangannya:

  1. KOL Marketing:
    • Kelebihan: Memperluas jangkauan karena menggunakan tokoh terkenal, meningkatkan kredibilitas brand, dan dapat menghasilkan sales conversion yang cepat.
    • Kekurangan: Biaya tinggi, audiens skeptis terhadap endorse yang terasa berlebihan, dan kurangnya targetting pada audiens spesifik.
  2. KOC Marketing:
    • Kelebihan: Lebih autentik, mudah diterima, dan efektif di komunitas kecil dengan engagement tinggi. Review yang jujur dari “orang biasa” mampu membangun kepercayaan konsumen.
    • Kekurangan: Jangkauan lebih terbatas, konten mungkin kurang profesional, dan konversi yang cenderung bertahap karena membutuhkan word of mouth dan kolaborasi antar komunitas.

Bagaimana Cara Mengoptimalkan KOC Marketing?

Untuk Kawan GNFI yang ingin mengadopsi strategi KOC marketing, berikut beberapa langkah yang bisa dicoba:

  1. Kolaborasi dengan Komunitas: Brand dapat bekerja sama dengan komunitas kecil atau kelompok yang relevan dengan niche produk. Konsumen loyal dari komunitas tersebut biasanya akan memberikan review jujur yang terasa seperti rekomendasi dari teman, sehingga membangun kepercayaan.
  2. Menggunakan User-Generated Content (UGC): KOC marketing sangat bergantung pada konten yang dibuat oleh pengguna biasa, seperti testimoni, video review, atau foto produk. UGC tidak hanya meningkatkan kredibilitas, tetapi juga memperkuat ikatan antara brand dan konsumen.
  3. Dorong Konsumen untuk Berpartisipasi: Brand dapat memberikan apresiasi atau insentif bagi konsumen yang bersedia berbagi pengalaman mereka menggunakan produk. Ini akan memotivasi konsumen lain untuk ikut memberikan review positif.
  4. Platform Review: Mengajak konsumen untuk memberikan review di e-commerce atau media sosial dapat meningkatkan engagement dan membangun citra positif.
Sepenting Apa Peran AI dalam Strategi Brand Marketing di Masa Modern?

Apa Tantangan dalam KOC Marketing?

KOC marketing, meskipun memiliki keunggulan dalam hal keaslian dan kredibilitas, juga menghadapi beberapa tantangan. Brand tidak bisa mengontrol penuh konten yang dihasilkan oleh konsumen, dan ini dapat menjadi masalah jika muncul ulasan negatif.

Selain itu, KOC marketing membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat hasil yang signifikan karena prosesnya yang lebih bertahap.

KOC Marketing, Solusi Pemasaran Masa Kini?

Di era digital saat ini, konsumen semakin selektif dan kritis terhadap endorse yang dilakukan oleh influencer besar. Pergeseran ke KOC marketing menjadi pilihan yang tepat bagi brand yang ingin membangun kepercayaan dan engagement secara lebih otentik.

Meskipun KOL marketing masih relevan untuk kampanye dengan jangkauan luas, KOC marketing menawarkan solusi yang lebih hemat biaya dan efektif untuk menjangkau komunitas spesifik.

Dalam beberapa tahun ke depan, kombinasi antara KOL dan KOC marketing kemungkinan akan menjadi tren.

Dengan menggabungkan jangkauan luas KOL dan keaslian dari KOC, brand dapat mengoptimalkan strategi pemasaran yang tepat sasaran dan berkelanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

OA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.