Komunitas Surya Pringga di Indramayu, yang diketuai oleh Sri Tanjung Sugiarti Tarka, S.Hum., melestarikan pembuatan kertas daluang tradisional. Hal tersebut menjadi pusat perhatian bagi periset dari Program Diseminasi Teknologi dan Informasi (PDTI) untuk memberikan program pelatihan dan pengembangan usaha.
Kegiatan riset PDTI melibatkan kolaborasi antara dosen peneliti dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA).
Bersama beberapa mahasiswa UPI, program ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi baru dalam pengolahan kertas daluang menjadi berbagai produk kerajinan bernilai tambah.
Program yang berlangsung selama enam bulan ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan. Pada tahap ketiga pada 2 dan 3 November 2024 diadakan di Komunitas Surya Pringga, Desa Cikedung Lor, Indramayu.
Pohon Daluang: Penghasil Kertas Kelas Dunia yang Bawa Kesejahteraan
Hari pertama kegiatan tahap 3 (2/11) diisi dengan serangkaian sambutan dari berbagai pihak yang turut mendukung, di antaranya Ketua Komunitas Daluang Indramayu, Kepala Desa, Ketua riset PDTI, Prof. Dr. Yulianeta, M.Pd., Ketua LPPM UPI, Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., serta Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) UPI, Prof. Dr. Tri Indri Hardini, M.Pd.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan peralatan produksi kertas daluang kepada Komunitas Surya Pringga. Ini bentuk dukungan nyata dari tim riset PDDIKTI untuk memfasilitasi proses produksi yang lebih efisien dan modern.
Fasilitas terserbut di antaranya adalah bibit pohon saeh, pemotong dan penumbuk kayu tradisional, peralatan olah kayu, serta peralatan yang digunakan untuk pengambilan foto produk seperti studio mini.
Dalam kesempatan yang sama, tim riset memberikan pelatihan dasar mengenai strategi pemasaran digital yang disampaikan oleh Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S. Pd., M.M. Hal tersebut bertujuan agar produk komunitas dapat lebih dikenal oleh pasar secara luas, baik domestik maupun internasional.
Tak hanya itu, pelatihan bahasa Inggris juga diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi para pengrajin dan anggota komunitas. Dengan demikian, mereka mampu berinteraksi dengan mitra dari luar negeri.
Jejak Daluang, Kertas Tradisional Media Tulis Kuno Warisan Budaya Indonesia
Di hari kedua (3/11), kegiatan pelatihan dilanjut dengan menghadirkan narasumber ahli, yaitu Dr. Tedi Permadi, M.Hum.. Ia memberikan materi mengenai pembuatan produk berbasis kertas daluang.
Materi ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang berbagai kemungkinan inovasi yang dapat dilakukan terhadap kertas daluang. Tim pelatihan mengajak para peserta untuk berkreasi dengan mengolah kertas daluang menjadi aksesoris seperti tas, dompet, hingga pouch.
Diharapkan dengan variasi produk ini, daya tarik pasar terhadap produk berbahan dasar kertas daluang dapat semakin meningkat.
Selain pelatihan mengenai produk, peserta juga diberikan pelatihan fotografi dan videografi untuk keperluan branding produk. Dengan memanfaatkan Gobox Mini Studio, oleh Dr. Agung Zaenal Mutakin Raden, M.Ds., pelatihan ini memberi tahu teknik pengambilan foto dan video, serta bagaimana cara menampilkan produk secara profesional di media sosial.
Menurut Ketua Komunitas Surya Pringga, Sri Tanjung Sugiarti Tarka, kegiatan ini merupakan sebuah langkah besar bagi komunitas dalam upaya mempertahankan tradisi pembuatan kertas daluang sekaligus mengembangkan inovasi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
"Harapan dari kami dan saya sebagai ketua komunitas, produk dari kertas daluang dan pelestarian ini akan terus berlangsung dan dapat dipasarkan secara nasional dan internasional," ujarnya.
Mengenal Daluang, Media Tulis Kuno Warisan Budaya Nusantara
Program yang telah dilaksanakan dapat membuka peluang baru bagi Komunitas Surya Pringga dalam mengembangkan kerajinan kertas daluang menjadi produk yang tidak hanya bernilai budaya, tetapi juga bernilai ekonomi tinggi.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama, menjadi simbol sinergi antara tradisi lokal dan inovasi modern, serta wujud kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam pelestarian budaya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News