demografi dan kebiasaan pelanggan restoran cepat saji pilihan dan pola konsumsi - News | Good News From Indonesia 2024

Demografi dan Kebiasaan Pelanggan Restoran Cepat Saji, Pilihan dan Pola Konsumsi

Demografi dan Kebiasaan Pelanggan Restoran Cepat Saji, Pilihan dan Pola Konsumsi
images info

Di era modern ini, restoran cepat saji menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari gaya hidup masyarakat. Berdasarkan hasil survei, dapat dilihat jika generasi muda mendominasi pelanggan restoran cepat saji. Kemudian, mayoritas konsumen menggunakan metode pembayaran digital sebagai transaksi utama.

Tren pembelian makanan secara online menyoroti terdapatnya pergeseran menuju transaksi praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Survei ini dilakukan untuk menyelesaikan tugas akhir jurnalistik dalam Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 dengan topik Applied Data Analyst and Visualization for Digital Journalism.

Selama proses pelaksanaannya, survei dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2024 hingga 30 Oktober 2024 dengan jumlah responden sebanyak 274 orang.

Metode yang digunakan adalah dengan menyebarkan form kuesioner secara online untuk memahami preferensi pelanggan restoran cepat saji pada tahun 2024.

Demografi Pelanggan

 

Hasil survei menunjukkan bahwa pada tahun 2024, pelanggan dengan usia 16—24 tahun mendominasi restoran cepat saji. Pelanggan pada kelompok usia ini mendominasi kunjungan, menunjukkan tingginya minat generasi muda dalam mencari makanan praktis.

Pelanggan di restoran cepat saji memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Namun, 80% pelanggan memiliki tingkat pendidikan akhir SMA/SMK, di mana 18% lainnya memiliki gelar sarjana.

Hal ini menunjukkan bahwa restoran cepat saji berhasil menarik perhatian konsumen dari berbagai institusi pendidikan.

Preferensi Makanan dan Frekuensi Kunjungan

Restoran cepat saji memiliki menu yang bervariasi, di antaranya ayam goreng, burger, pizza, hot dog, dan makanan lain. Hasil survei menunjukkan bahwa ayam goreng menjadi makanan favorit pelanggan dengan proporsi sebesar 65%

22% pelanggan memilih menu lain. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan mempunyai preferensi yang beragam terhadap makanan yang disediakan oleh restoran cepat saji.

Sebagian besar pelanggan mengunjungi restoran cepat saji beberapa kali dalam sebulan, terlihat dari hasil survei, dengan 32% pelanggan memilih opsi ini.

Namun, rata-rata jumlah pelanggan yang mengunjungi restoran cepat saji beberapa kali dalam seminggu adalah 27%. Hal tersebut menunjukkan bahwa restoran cepat saji menjadi alternatif bagi masyarakat.

Kepuasan Terhadap Layanan dan Kualitas Makanan

Dari segi kualitas layanan pelanggan, survei ini menemukan jika 98% restoran cepat saji memiliki kualitas layanan yang baik dan 2% memiliki kualitas layanan pelanggan yang buruk.

Persentase tersebut menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan merupakan pelayanan yang ramah, bersih, dan cepat sehingga pelanggan menyukainya.

Berdasarkan hasil survei kualitas makanan, 99% restoran cepat saji memiliki kualitas yang baik, makanannya enak, dan sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Pelayanan yang ramah dan cepat serta kualitas makanan yang baik menjadi faktor penting dalam menarik pelanggan untuk kembali lagi.

Faktor yang Memengaruhi Pemilihan Restoran Cepat Saji

Selain kualitas pelayanan yang ramah dan makanan yang lezat, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi pilihan pelanggan terhadap restoran cepat saji. Namun, kualitas makanan tetap menjadi faktor utama dengan presentase sebesar 43%.

Selain itu, keragaman menu juga berkontribusi sekitar 15%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelanggan kembali ke restoran cepat saji. Sebab, rasa makanan yang enak dan variasi menu yang beragam.

Responden juga menyatakan bahwa harga menjadi faktor penting dalam memilih restoran cepat saji. Harga yang terjangkau dapat menarik minat pelanggan, terutama yang memiliki jadwal padat dan jauh dari keluarga. Faktor harga ini tercatat dengan persentase 35%.

Faktor lokasi juga memegang peranan penting. Lokasi yang strategis, seperti pusat kota, dekat pusat perbelanjaan, atau kawasan perkantoran, dapat menarik minat pelanggan. Dengan persentase 7%, lokasi menjadi salah satu pertimbangan penting bagi pelanggan karena berbagai alasan.

Kebiasaan dalam Pemesanan Online dan Metode Pembayaran

Kemudahan akses di era modern ini dimanfaatkan perusahaan untuk membuat beberapa platform pembelanjaan secara online. Hal ini juga dimanfaatkan restoran cepat saji untuk membuat akses delivery. Akses delivery/pemesanan makanan secara online ini menjadi pilihan utama pelanggan. Dapat dillihat jika survei ini menunjukkan 86% pelanggan memilih menggunakan metode ini.

Selain itu, sekitar 51% pelanggan memilih metode pembayaran digital daripada pembayaran tunai. Pembayaran tunai memiliki presentase lebih rendah yaitu 45%. Hal ini sejalan dengan preferensi generasi muda yang lebih memilih menggunakan pembayaran digital seperti e-wallet dan QRIS dibandingkan uang tunai untuk berbelanja.

Secara keseluruhan, hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar pelanggan restoran cepat saji berasal dari generasi muda, dan digitalisasi menjadi salah satu faktor utama dalam memilih restoran.

Dengan memahami lebih dalam mengenai profil pelanggan, preferensi dan kebiasaan konsumsi, perusahaan di industri makanan cepat saji dapat merancang strategi pemasaran dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

Tren digitalisasi dan peningkatan kualitas layanan menjadi dua hal yang perlu mendapat perhatian lebih, terutama dalam menghadapi persaingan industri yang semakin ketat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ND
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.