Salah satu tarian yang memikat hati dengan keindahan gerakannya adalah Tarian Jalungmas, tarian tradisional khas dari Cilacap, Jawa Tengah. Tarian ini bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sarana untuk memelihara kekayaan warisan budaya lokal.
Mengenal kebesaran khazanah budaya Indonesi merupakan tanggung jawab kita sebagai warga negara karena daengan menganal budaya kita, pelestarian budaya akan terwujud, maka dari itu, yuk kenala sama budaya yang berasal dari kota Ngapak ini!
Asal-Usul Tarian Jalungmas
Tari Jalungmas adalah nama dari salah satu jenis pertunjukkan yang ada di Kabupaten Cilacap. Jenis kesenian ini dikatagorikan sebagai bentuk kreasi baru, yang disusun melalui perpaduan antara tari dan musik tradisional yang ada di dua wilayah yakni Jawa Tengah (Cilacap) dan Jawa Barat (Sunda).
Jalungmas merupakan akronim dari istilah kata Jaipong, Calung Banyumas. Istilah ini diperkirakan lahir sekitar tahun 80-an, disusun oleh beberapa seniman Cilacap yang pada saat itu sedang melakukan pelatihan penggalian seni Tradisional lokal sebagai sumber penciptaan karya tari baru. Tari Jalungmas dicipta untuk memenuhi kebutuhan estetika tari Lengger Banyumas dengan gamelan calung (Banyumas) dan jaipong ( Sunda )
Tarian ini dipopulerkan pada tahun 1993. Saat itu, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Soesilo Soedarman, seorang putera daerah Cilacap, meminta Dinas Pendidikan membuat tarian khas Cilacap untuk dipentaskan di Balai Sidang Senayan, Jakarta, pada acara Paguyuban Serulingmas se-Jabodetabek.

Ciri Khas Tarian dan Makna di Baliknya
Tarian Jalungmas menggambarkan cerita tentang kehidupan masyarakat nelayan tradisional. Gerakan gemulai para penari mencerminkan keelokan gerakan para nelayan menangkap ikan. Ritme yang dihasilkan dari langkah kaki dan lonceng-lonceng kecil di kostum menambah keindahan tarian ini. Selain itu, tarian ini juga memiliki makna religius yang mendalam, menggambarkan rasa syukur masyarakat atas hasil melimpah dari laut.
Tari jalungmas ini menitikberatkan pada gerak tari yang mengadopsi dari gaya tari jaipong dan gending tradisional gaya Banyumas yang diiringi dengan gamelan calung Banyumas.
Pengiring Tari dan Kostum
Tarian Jalungmas biasanya diiringi oleh musik tradisional Jawa seperti gamelan. Pengiring musik ini memberikan melodi yang memukau, menciptakan atmosfer magis yang memikat penonton.
Gamelan yang digunakan adalah gamelan calung yang merupakan kekhasan dari tarian ini. Alat musik yang menonjol terdengar adalah saron, gendang dan terompetnya yang memiliki nada tinggi.
Kostum para penari Tarian ini juga menarik perhatian. Para penari memakai baju tradisional berwarna cerah yang dipercantik dengan payet dan manik-manik berwarna emas. Lonceng kecil yang tergantung di sekitar kostum menambah kilauan dan menghasilkan suara yang menggoda saat penari bergerak.

Pentingnya Melestarikan Tarian Jalungmas
Melalui Tarian Jalungmas, generasi muda dapat terhubung dengan akar budaya mereka. Melestarikan tarian ini adalah cara untuk menghormati nenek moyang dan merawat kekayaan budaya lokal. Selain itu, tarian ini juga menjadi daya tarik pariwisata, mengundang wisatawan dari berbagai penjuru untuk menyaksikan keindahannya.
Dalam mengakhiri persembahan tari ini, masyarakat setempat seringkali menggelar upacara kecil sebagai ungkapan terima kasih kepada para dewa laut atas hasil melimpah yang diberikan. Ini menunjukkan bahwa Tarian Jalungmas bukan sekadar tarian, tetapi juga simbol rasa syukur dan keselarasan dengan alam.
Tarian Jalungmas bukan hanya menyajikan keindahan visual dan melodi, tetapi juga menceritakan kisah kehidupan dan kekayaan budaya masyarakat Cilacap. Dengan melestarikan tarian ini, generasi mendatang dapat terus merasakan keajaiban dan kekayaan budaya tradisional Indonesia.
Referensi:
https://jateng.solopos.com/asal-usul-tari-jalungmas-cilacap-perpaduan-jaipong-dengan-calung-banyumas-1592376
https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/id/seni-budaya/tari-jalungmas
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News