Sumatra Selatan merupakan sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatra. Provinsi ini diapit oleh dua provinsi, yaitu Lampung dan Jambi yang masing-masing berada di sebelah utara dan selatan. Sementara itu, di bagian timur dan barat berbatasan dengan Povinsi Bangka Belitung dan Bengkulu. Keempat provinsi tersebut dulunya merupakan bagian dari Sumatra Selatan.
Ibu kota Sumatra Selatan adalah Palembang yang juga menjadi pusat pemerintahan. Provinsi ini memiliki daya dukung dari berbagai sektor, di antaranya adalah sektor industri, pertambangan, perkebunan, hingga pariwisata.
Sumatra Selatan dikenal sebagai penghasil minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Selain itu, Sumatra Selatan juga terkenal dengan berbagai ikon wisatanya, seperti jembatan Ampera, Kawah Tekurep, Masjid Agung Palembang, Pulau Kemaro, dan Gunung Dempo. Tak heran jika mobilitas antar kota maupun kunjungan wisata di provinsi ini sangat padat.
Untuk mendukung mobilitas tersebut, setidaknya ada banyak jenis moda transportasi yang bisa digunakan. Moda transportasi ini tidak hanya berupa transportasi darat, melainkan juga transportasi udara seperti pesawat terbang.
Salah satu bandar udara tersibuk dan terbesar di Sumatera Selatan adalah Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II yang terletak di Palembang. Namun, masih ada banyak bandar udara lainnya yang beroperasi di wilayah Sumatra Selatan. Berikut informasinya.
Baca juga: Alasan Mengapa Orang Jogja Menunjuk Arah dengan Mata Angin
Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II
Bandara ini berlokasi di ibu kota Sumatra Selatan, yaitu kota Palembang. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II atau yang biasa disingkat sebagai Bandara SMB II merupakan pintu gerbang utama dan sebagai penghubung antar kota di Indonesia maupun negara tetangga dengan Sumatera Selatan.
Rute penerbangan internasional yang dilayani melalui Bandara SMB II, di antaranya Singapura, Kuala Lumpur, Penang, dan Bangkok. Tidak hanya itu, bandar udara ini juga melayani pengiriman kargo sehingga memudahkan komoditas hasil alam dari Sumatra Selatan bisa didistribusikan lebih cepat ke seluruh negeri.
Meski demikian, Bandara SMB II saat ini tidak menyandang status bandar udara internasional. Hal ini resmi ditetapkan pada April 2024 dan membuat bandar udara ini hanya melayani rute domestik dan rute khusus haji.
Sama seperti bandar udara internasional lainnya, Bandara SMB II menyediakan fasilitas menarik yang membuat para penumpang dapat merasakan pengalaman yang menyenangkan. Terdapat banyak restoran di area luar maupun di area khusus tempat tunggu pesawat. Selain itu, banyak toko yang menjual produk oleh-oleh khas Sumatra Selatan yang bisa dibeli pengunjung.
Bandar Udara Silampari
Bandar Udara Silampari terletak di Lubuklinggau, yaitu sebuah kota yang dikenal sebagai pusat ekonomi Sumatra Selatan. Kota ini dapat ditempuh sekitar 6 jam melalui darat dari kota Palembang. Karena pertumbuhan ekonomi yang pesat, Bandar Udara Silimpari menjadi salah satu fasilitas penting yang ada di Lubuklinggau.
Meskipun tidak sebesar bandar udara SMB II, Bandar Udara Silimpari memiliki landasan pacu dengan lebar 45 meter dan panjang hampir 2.500 meter. Karena itu bandar udara ini dapat menampung pesawat Boeing 737 dan Airbus A320.
Adapun rute domestik dari Bandar Udara Silimpari, di antaranya Jakarta, Bandung, Batam, Medan, hingga Bali.
Bandar Udara Atubungsu
Bandar udara ini terletak di kota Pagaralam. Bandar udara Atubungsu merupakan bandar udara perintis yang hanya melayani rute penerbangan domestik dengan pesawat kecil. Adapun rute yang dilayani adalah Pagalaram-Palembang menggunakan pesawat Cessna 208.
Landasan pacu di bandar udara ini hanya seluas 1.200 x 30 meter persegi dan diperuntukkan sebagai sarana pengiriman logistik hasil kebun dari Pagalaram. Selain itu, Bandar Udara Atubungsu juga digunakan untuk pengiriman logistik dan transportasi di daerah terpencil sehingga memudahkan konektivitas antarkota.
Bandar Udara Banding Agung
Bandar udara yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan ini lokasinya sangat jauh dari pusat kota Palembang. Oleh karena itu, keberadaan bandar udara ini menjadi penguhubung yang sangat penting untuk mendukung mobilitas warga di OKU Selatan.
Bandar Udara Banding Agung memiliki landasan pacu dengan lebar 30 meter dan panjang 1.400 meter. Sama seperti Bandar Udara Atubungsu, bandar udara ini digunakan sebagai sarana pengiriman hasil pertanian dan perkebunan ke kota-kota lain di Sumatra Selatan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News