Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram diketahui telah menyensor konten yang mendukung Palestina. Hal ini dijelaskan dalam laporan Human Rights Watch (HRW) yang menemukan bahwa sejak Oktober dan November 2023 terjadi penyensoran hingga lebih dari 1.049 kasus.
Penyensoran konten damai yang mendukung Palestina dan satu kasus yang mendukung Israel yang dilaporkan dari lebih dari 60 negara. Sejak 7 Oktober, ditemukan bahwa seniman, pekerja budaya, dan akademisi di berbagai negara menghadapi penyensoran, intimidasi, dan pembatasan kebebasan akademik akibat pidato pro-Palestina yang damai.
Peringati Setahun Genosida, Aktivis Musisi dan Seniman Indonesia Gelar Konser Kemanusiaan untuk Palestina
Hal ini yang dirasakan oleh relawan Palestina asal Indonesia Muhammad Husein Gaza. Dia menyebut selama setahun terakhir konten mengenai Palestina sulit naik ke media sosial
“Itu permainan lobi-lobi Zionis Yahudi mereka entitas yang mendominasi monopoli dunia, akhirnya mereka yang punya kemampuan untuk mengontrol media,” ucapnya saat ditemui di kawasan Blok M, Rabu (4/11).
Kenyataan pahit
Husein yang telah 12 tahun tinggal di Gaza mengakui ini adalah kenyataan pahit bagi para pejuang Palestina. Karena media sosial banyak dikuasai oleh orang-orang Zionis Yahudi.
Karena itu, media lebih banyak acuh dengan kondisi yang dialami oleh Palestina. Walau genosida yang dilakukan oleh Zionis masih brutal selama satu tahun ini.
Deretan Lagu tentang Palestina Karya Musisi Indonesia, dari Nasida Ria hingga Opick
“Jadi bukan genosida nya berkurang? bukan pembantaian mereda. Tapi karena media nya makin acuh karena dikontrol oleh tangan-tangan tak terlihat dari elite global,” jelasnya.
Husein mengakui telah kehilangan ratusan akun sosial media selama membela Palestina. Bahkan dia sampai mengalami persekusi.
“Akun-akun saya udah ratusan ribu di takedown dan tidak kembali lagi. Sudah bangun lagi. Bukan hanya di IG ya di FB bahkan di YouTube di persekusi,” ucapnya.
Ribuan kasus penyensoran
Setelah HWR selesaikan analisisnya, ratusan orang masih melaporkan penyensoran. Jadi, total kasus yang diterima oleh HRW sebenarnya jauh lebih dari 1.050 kasus penyensoran.
Ini termasuk tekanan pada kebebasan akademik dan pembatalan undangan wawancara serta konferensi bagi pakar Palestina, serta pembatasan terhadap protes damai mendukung Palestina.
Jumlah kasus ini bahkan tidak menggambarkan keseluruhan penyensoran yang sebenarnya terjadi.
RI Kembali Terbangkan Bantuan Kemanusiaan untuk 3 Negara Sahabat, Totalnya Tembus Rp45 Miliar!
Husein meminta kepada para pejuang Palestina untuk tetap konsisten walau mendapatkan tekanan di medsos. Dia memberikan motivasi bahwa pejuang Palestina di Gaza masih tetap bertahan.
“Kita bertahan dengan konsisten aja loh. Tidak hanya sekadar peduli tapi juga konsisten dalam perjuangan ini,” jelasnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News