Industri kosmetik di Indonesia mengalami perkembangan pesat, menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional.
Di tengah tren global yang mengarah pada penggunaan kosmetik alami dan halal, industri kosmetik Indonesia punya peluang yang besar untuk memperkuat daya saing di pasar internasional.
Selama tiga tahun terakhir, sektor kosmetik Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa. Jumlah pelaku usaha meningkat sebesar 43,11%, dari 726 pelaku usaha pada 2020 menjadi 1.039 pelaku usaha di tahun 2023.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengusaha yang melihat potensi besar dalam industri ini, yang mampu mendukung pemulihan ekonomi nasional serta menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor industri pengolahan non-migas, industri kosmetik yang masuk dalam kelompok bahan kimia dan barang dari bahan kimia menyumbang sebesar 6,8% pada tahun 2023. Angka ini menempatkan industri kosmetik di posisi kedua setelah industri makanan, yang memberikan kontribusi sebesar 17,2%.
Cosmetic Day, Ajangnya Jenama Kosmetik Lokal untuk Promosikan Produk Asli Indonesia
Kosmetik Berbahan Alami: Potensi Indonesia sebagai Sumber Bahan Baku
Tren kosmetik berbahan alami atau organic-based cosmetics semakin berkembang di tingkat global, dan Indonesia dengan keanekaragaman hayatinya memiliki potensi besar untuk memenuhi permintaan tersebut.
Negara ini memiliki lebih dari 30.000 jenis tanaman berkhasiat yang dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik. Namun, saat ini baru sekitar 350 jenis yang dimanfaatkan oleh industri kosmetik nasional.
"Peluang ini harus dimanfaatkan oleh industri lokal untuk menciptakan keunikan dan daya saing baru produk kosmetik lokal," ujar Plt. Dirjen IKFT Reni Yanita.
Kosmetik berbahan alami ini biasanya memanfaatkan zat-zat dari minyak atsiri, tumbuhan herbal, dan rumput laut yang kaya nutrisi. Dengan dukungan riset dan inovasi, bahan-bahan alami ini dapat diolah menjadi produk kosmetik bernilai tinggi dan ramah lingkungan.
Tren ini juga didukung oleh data dari Statista, yang memperkirakan bahwa pendapatan dari kosmetik natural secara global akan tumbuh dengan rata-rata 6,85% hingga tahun 2028, sementara di Indonesia, pendapatan dari kosmetik natural diproyeksikan tumbuh dengan rata-rata 5,9% hingga tahun 2028.
Industri Kosmetik Lokal Kian Meroket, Pertumbuhan Tembus Angka 48 Persen
Kosmetik Halal dan Peluang Besar di Pasar Domestik dan Internasional
Selain tren kosmetik berbahan alami, kosmetik halal juga menjadi peluang yang besar bagi industri kosmetik nasional. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, permintaan kosmetik halal terus meningkat di Indonesia.
Berdasarkan data dari Indonesia Halal Economic Report 2021/2022, Indonesia merupakan konsumen halal terbesar kedua di dunia, dengan nilai pasar sebesar USD4,19 miliar pada tahun 2022. Pasar kosmetik halal global juga terus berkembang, mengingat adanya lebih dari 2 miliar penganut muslim di seluruh dunia, yang sebagian besar berada di Asia dan Afrika.
Sejak diberlakukannya kewajiban sertifikasi halal di Indonesia, pelaku industri kosmetik nasional didorong untuk mengembangkan lebih banyak produk halal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, Indonesia berpotensi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga untuk mengekspor produk kosmetik halal ke pasar internasional.
Indeks Kepercayaan Industri (IKI) menunjukkan bahwa industri kosmetik di Indonesia terus mengalami fase ekspansi selama 21 bulan berturut-turut hingga Oktober 2024, dengan nilai IKI berada di level ekspansi yaitu sebesar 52,75.
Capaian ini menunjukkan optimisme pelaku industri terhadap kondisi iklim usaha di Indonesia dalam enam bulan ke depan, didukung oleh inovasi yang dilakukan oleh pelaku industri kosmetik. Tren positif ini tidak hanya berpengaruh pada peningkatan produksi, tetapi juga pada kualitas produk yang terus meningkat untuk memenuhi standar internasional.
Fakta Bedak Saripohatji, Kosmetik Berbahan Alami yang Umurnya Hampir Seabad
Tantangan dan Upaya Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global
Meskipun industri kosmetik Indonesia memiliki potensi besar, tantangan tetap ada. Salah satu tantangan utama adalah peningkatan kapasitas produksi dan penjaminan kualitas yang sesuai dengan standar internasional agar produk kosmetik Indonesia dapat bersaing di pasar global.
Persaingan ketat dari produk impor dan merek internasional juga menjadi salah satu faktor yang perlu diatasi. Di sisi lain, konsumen global saat ini semakin memperhatikan aspek keberlanjutan dan kehalalan produk, yang memaksa pelaku industri kosmetik nasional untuk terus berinovasi.
Selain itu, sektor kosmetik nasional perlu memperluas riset dan pengembangan untuk memanfaatkan lebih banyak jenis tanaman lokal, sehingga produk yang dihasilkan memiliki ciri khas unik dari Indonesia.
Selaras dengan tren tersebut, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara sumber bahan baku kosmetik natural. Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis tanaman berkhasiat.
“Namun, baru 350 jenis yang sudah dimanfaatkan oleh industri. Peluang ini harus dimanfaatkan oleh industri lokal untuk menciptakan keunikan dan daya saing baru produk kosmetik lokal,” imbuhnya.
Mengintip Industri Kosmetik di Asia Tenggara: Tren dan Prospek Masa Depan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News