Kawan yang tinggal di Bogor penasaran nggak sih, mengapa hujan dan petir di sini bisa se-menggelegar itu?
“Kota Hujan” menjadi julukan utama dari Bogor, hal ini disebabkan karena tingginya curah hujan yang terjadi sepanjang tahun. Berdasarkan pemaparan yang dikutip dari djkn. kemenkeu.go.id, kondisi geografis wilayah Bogor yang berada di kaki Gunung Salak, serta udara lembap dari Samudera Hindia bertemu dengan udara yang bergerak naik dari dataran rendah mampu menimbulkan kondisi hujan.
Hujan ini biasanya akan turun dengan intensitas tinggi yang disertai badai petir dan angin kencang pada musim hujan, yakni bulan Oktober hingga Maret. Dengan curah hujan terbesar pada bulan Desember dan Januari.
Alasan Terjadinya Hujan Bogor Menurut Para Ahli
Dipengaruhi Oleh Angin Muson
Sonni Setiawan, seorang Ahli Meteorologi dari IPB University menyampaikan bahwa angin muson menjadi faktor pertama tingginya curah hujan di Bogor. Angin muson Barat yang berasal dari Asia dan angin muson timur yang berasal dari Australia menyebabkan timbulnya penguapan air dan menghasilkan hujan.
Posisi ITCZ Matahari di Bogor
Pertemuan aktivitas udara dan angin di atmosfer yang tinggi di wilayah Bogor dan posisi matahari yang memiliki konsentrasi ITCZ atau Intertropical Convergence Zone dengan dampak maksimal di Bogor, menyebabkan massa udara naik.
Kondisi inilah yang mampu menciptakan massa awan hujan menjadi lebih tinggi, sehingga wilayah Bogor akan mengalami intensitas hujan yang berlangsung sepanjang tahun.
Fakta Menarik Hujan Petir Banyak Terjadi di Bogor
Lebih Berdampak Positif
Cuaca yang mudah berubah dari cerah menjadi hujan, badai, dan petir menjadi hal yang biasa terjadi dan hal yang lumrah bagi masyarakat Bogor. Masyarakat telah teredukasi terkait curah hujan di wilayahnya lebih besar dibanding wilayah lainnya. Selain itu, berbagai infrastruktur yang telah diadaptasi untuk mengatasi curah hujan yang tinggi turut mempermudah kehidupan sehari-hari.
Frekuensi hujan yang tinggi ini justru memberikan dampak positif lebih banyak, yakni bidang pertanian dan menjadi tempat yang cocok untuk tumbuhnya berbagai macam tanaman. Kondisi inilah yang menyebabkan Kebun Raya Bogor menjadi salah satu kebun botani terbaik di Indonesia.
Baca juga: Kebun Raya Bogor, Rekreasi Edukatif Sekaligus Membersihkan Paru-Paru
Sementara dampak negatif yang terjadi di wilayah Bogor, seperti banjir dan longsor disebabkan karena alih fungsi lahan dan pembangunan daerah resapan air yang tidak sesuai dengan kondisi wilayah.
Wilayah dengan Intensitas Petir Terbesar di Dunia
Frekuensi hujan petir yang tinggi ini membuat Bogor dikenal menjadi salah satu kota dengan aktivitas petir terbanyak di dunia oleh Guinness World of Record tahun 2019. Bogor memiliki karakter terestrial dan karakter atmosfer yang mudah membentuk sambaran petir.
Terbentuknya Awan cumulonimbus akibat aktivitas gerak konvektif, muatan listrik yang terkandung dalam awan cumulonimbus biasanya berisi senyawa elektrolit dalam droplet (tetes air).
Pemisahan muatan listrik dalam awan yang berada dalam kondisi tidak seimbang, menyebabkan loncatan listrik atau petir untuk menyeimbangkan muatan.
Adanya Aktivitas Bintik Matahari
Selain faktor atmosfer, aktivitas sunspot atau bintik matahari juga berkontribusi terhadap tingginya intensitas petir di Bogor. Sunspot adalah bintik hitam pada permukaan matahari yang meningkatkan aktivitas elektromagnetik dan mempengaruhi atmosfer Bumi, termasuk pembentukan awan cumulonimbus di wilayah seperti Bogor.
Meski begitu, aktivitas sunspot ini bersifat siklus dengan periode sekitar 11 tahun, sehingga dampaknya tidak terus-menerus terjadi setiap tahun.
Namun, perubahan iklim global menyebabkan cuaca ekstrem semakin sering terjadi, hal ini berakibat pada penurunan intensitas hujan di Bogor.
Jadi gimana Kawan, udah nggak penasaran lagi kan? Dengan berbagai faktor seperti kondisi geografis, pengaruh angin muson, hingga aktivitas sunspot, tidak heran jika Bogor kerap diselimuti hujan deras disertai petir.
Cuaca ekstrem tersebut memang membawa tantangan. Namun, juga potensi besar untuk kehidupan alam, terutama di bidang pertanian dan konservasi botani.
Referensi:
- https://www.ipb.ac.id/news/index/2024/04/bogor-langganan-hujan-ahli-meteorologi-ipb-university-ungkap-fakta-ini/#:~:text=Bahkan%2C%20ia%20menyampaikan%20bahwa%20tidak,lahan%20di%20Bogor%2C%E2%80%9D%20ujarnya.
- https://www.merdeka.com/jabar/mengulik-alasan-bogor-dikenal-sebagai-kota-hujan-ahli-meteorologi-ipb-beberkan-3-fakta-ini-145861-mvk.html
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7290834/mengapa-bogor-sering-diguyur-hujan-ini-jawaban-dari-pakar-ipb
- https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75836
- https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bogor/baca-artikel/16888/Tentang-Kota-Hujan-Bogor.html#:~:text=Sebagai%20hasilnya%2C%20Bogor%20memiliki%20iklim,sering%20turun%20dengan%20intensitas%20tinggi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News