Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) kembali dilaksanakan tahun 2024 sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas gizi masyarakat. Survei ini menjadi tolok ukur penting dalam menilai kondisi gizi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan hasil yang diharapkan lebih akurat dan komprehensif, SSGI 2024 memiliki peran strategis dalam merancang kebijakan dan intervensi gizi yang efektif.
Apa Itu SSGI?
SSGI merupakan survei nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia. Tujuannya adalah untuk memantau dan mengevaluasi status gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan ibu hamil.
Survei ini mencakup pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan), serta pengumpulan data terkait pola konsumsi makanan, kesehatan, dan status ekonomi rumah tangga.
Data yang dihasilkan SSGI tidak hanya memberikan gambaran tentang prevalensi masalah gizi seperti stunting, wasting, dan obesitas, tetapi juga menjadi dasar untuk menentukan prioritas program kesehatan di tingkat nasional dan daerah.
Data yang akan dikumpulkan dalam SSGI 2024 dapat digunakan untuk mengevaluasi tercapainya beberapa sasaran intervensi spesifik dan sensitif untuk menurunkan angka stunting.
Pentingnya SSGI bagi Kesehatan Nasional
SSGI menjadi landasan penting dalam upaya mengatasi masalah gizi di Indonesia, seperti stunting yang masih menjadi perhatian utama. Berdasarkan data SSGI 2022 Meski ada penurunan dari tahun-tahun sebelumnya, angka ini masih jauh dari target WHO yang menetapkan batas prevalensi stunting sebesar 20%.
Dengan survei yang diperbarui setiap tahun, pemerintah dapat mengukur perkembangan dan efektivitas program intervensi yang telah dijalankan, seperti pemberian makanan tambahan (PMT), program ASI eksklusif, dan edukasi tentang pola makan seimbang.
Proses Pelaksanaan SSGI 2024
SSGI 2024 dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk dinas kesehatan setempat, petugas lapangan, serta dukungan dari organisasi internasional seperti UNICEF. Pelaksanaannya berlangsung selama beberapa bulan dengan metode sampling yang representatif, sehingga data yang dihasilkan dapat menggambarkan status gizi masyarakat secara nasional.
Selain pengukuran fisik, survei ini juga melibatkan wawancara dengan keluarga untuk mengetahui kebiasaan makan, akses terhadap fasilitas kesehatan, serta kondisi sanitasi dan air bersih.
Berikut adalah tahapan pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024:
- Pemutakhiran data: Pada 11 Oktober 2024, petugas pemutakhiran (updater) akan memperbarui data di Badan Statistik (BS).
- Pengumpulan data: Enumerator akan mengumpulkan data melalui pengukuran antropometri serta wawancara menggunakan kuesioner.
- Pembersihan data: Tim mandat akan membersihkan data yang sudah terkumpul.
- Analisis data: Tim analis dari BKPK, BRIN, dan BPS akan melakukan analisis data.
- Diseminasi hasil: Hasil SSGI 2024 akan dipublikasikan pada akhir tahun.
SSGI 2024 dilaksanakan antara 7 Oktober hingga 16 November 2024, dengan kolaborasi bersama BRIN, BPS, universitas, dan lembaga survei. Survei ini akan menghasilkan data status gizi balita, mencakup stunting, wasting, underweight, dan overweight, yang akan digunakan untuk mengevaluasi indikator target intervensi spesifik dan sensitif.
Dampak Hasil SSGI terhadap Kebijakan Gizi
Hasil SSGI akan menjadi referensi utama bagi pemerintah dalam merancang kebijakan gizi. Beberapa kebijakan yang diharapkan dapat dioptimalkan berdasarkan hasil SSGI 2024 antara lain:
Intervensi Gizi pada Ibu Hamil
Peningkatan perhatian pada pemberian gizi yang cukup bagi ibu hamil, terutama di daerah-daerah dengan tingkat stunting yang tinggi.Pemberdayaan Posyandu
Mengoptimalkan peran Posyandu sebagai garda terdepan dalam pemantauan dan pencegahan masalah gizi di masyarakat.Edukasi Gizi Seimbang
Peningkatan edukasi terkait pentingnya gizi seimbang untuk anak-anak dan remaja melalui kampanye kesehatan di sekolah-sekolah.
Pemerintah dapat memperkuat program-program seperti Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting (GNPP) dan memastikan program ini berjalan efektif di daerah-daerah dengan prevalensi stunting tinggi.
Harapan SSGI untuk Masa Depan
Melalui SSGI 2024, diharapkan akan ada data terbaru yang akurat dan dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun strategi intervensi gizi yang lebih tepat sasaran. Ini akan sangat penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di bidang kesehatan, yaitu menurunkan prevalensi malnutrisi pada anak-anak dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
SSGI menjadi salah satu upaya penting dalam menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan bebas dari masalah gizi.
Sumber:
https://dinkes.rembangkab.go.id/yuk-sukseskan-ssgi-di-kabupaten-rembang-tahun-2024/#:~:text=Saat%20ini%20pada%20tanggal%2011,tahun%202024%20di%20Kabupaten%20Rembang.
https://www.who.int/
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/
https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/data-survei-status-gizi-indonesia-mengevaluasi-program-penurunan-stunting/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News