Pulau Kalimantan, salah satu pulau terbesar di Indonesia, menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Di balik hutan lebat dan pegunungan yang menjulang, terdapat berbagai jenis fauna endemik Kalimantan yang unik dan menarik untuk dipelajari. Kekayaan biodiversitas ini menjadikan Kalimantan sebagai salah satu hotspot keanekaragaman hayati dunia.
Fauna endemik Kalimantan meliputi berbagai spesies yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Dari primata yang cerdas hingga burung-burung yang eksotis, keanekaragaman satwa di pulau ini mencerminkan ekosistem yang kaya dan beragam.
Mengapresiasi dan memahami fauna endemik Kalimantan bukan hanya tentang mengenali satwa-satwa unik, tetapi juga tentang menjaga dan melestarikan keindahan alam Indonesia.
1. Orangutan
Orangutan adalah kera besar yang hanya bisa ditemukan di Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan. Orangutan Kalimantan biasanya lebih kecil, memiliki warna bulu yang lebih terang atau jingga, dan memiliki tulang tangan yang lebih panjang.
Secara umum, ukuran tubuh orangutan jantan dua kali lebih besar daripada betina, dengan berat badan di alam berkisar antara 50—90 kg.
International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) pada tahun 2004 memasukkan orangutan ke dalam kategori Kritis (Critically Endangered). Menurut IUCN, dalam satu hingga tiga dekade mendatang, orangutan diperkirakan akan punah jika tidak ada upaya serius untuk mencegahnya. Kepunahan ini akan menjadi kenyataan jika tindakan perlindungan dan konservasi yang efektif tidak segera dilakukan.
2. Gajah Kalimantan
Gajah endemik Pulau Kalimantan adalah jenis gajah terkecil di dunia. Tinggi gajah jantan berkisar antara 1,7-2,6 meter, sedangkan gajah betina dewasa memiliki tinggi 1,5—2,2 meter. Sebagian besar gajah jantan dewasa memiliki gading sepanjang 0,5—1,7 meter, sementara gajah betina dewasa biasanya tidak memiliki gading atau hanya memiliki gading yang sangat pendek dan tidak menonjol keluar bibir.
Di Kalimantan, gajah ini hanya ditemukan di Sungai Sugut di timur laut Sabah (Malaysia) dan Sungai Sembakung di Provinsi Kalimantan Utara. Mereka hidup di hutan hujan tropis, tetapi kadang-kadang juga memasuki hutan rawa dan hutan nipah untuk mencari makan.
3. Bekantan
Bekantan adalah salah satu satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang. Perlindungannya diatur dalam Ordonansi Perlindungan Binatang Liar Tahun 1931 No. 134 dan No. 266 serta UU No. 5 Tahun 1990. Menurut Red Data Book, bekantan termasuk dalam kategori genting karena populasinya berada di ambang kepunahan.
Jenis kera ini juga dikenal dengan nama kera belanda, pika, bahara bentangan, raseng, dan kahau. Bekantan adalah kera endemik yang hanya ditemukan di Provinsi Kalimantan Selatan, terutama di pinggiran hutan dekat sungai, hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan bakau, dan daerah pedalaman.
4. Siamang Borneo Muller
Siamang Borneo muller adalah monyet khas Pulau Kalimantan yang menghuni bagian utara dan timur pulau tersebut. Monyet ini hidup secara monogami, dengan pasangan yang mempertahankan wilayah mereka melalui nyanyian. Seperti siamang lainnya, siamang Borneo muller memiliki lengan yang panjang, yang digunakan untuk berjalan dan bergerak.
5. Pesut Mahakam
Pesut Mahakam hidup di sungai-sungai tropis. Dahulu, pesut bisa ditemukan di banyak muara sungai di Pulau Kalimantan, tetapi sekarang mereka menjadi satwa langka, kecuali di Sungai Mahakam. Habitat mamalia pemakan ikan dan udang air tawar ini masih dapat dijumpai di perairan Sungai Mahakam, Danau Jempang, Danau Semayang, dan Danau Melintang.
Populasi pesut terus menyusut karena habitatnya terganggu. Gangguan ini disebabkan oleh padatnya lalu lintas perairan Sungai Mahakam, tingginya tingkat erosi, dan pendangkalan sungai akibat penebangan hutan di sekitarnya.
6. Macan Dahan
Macan dahan adalah salah satu dari ratusan hewan langka yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1995 tentang Konservasi dan Sumber Daya Hayati. Pasal 40 dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa setiap orang dilarang menangkap dan memiliki hewan-hewan langka.
Macan dahan memiliki corak unik, dengan motif awan kecil, garis ganda di punggung, dan rambut berwarna abu-abu yang lebih gelap dibandingkan spesies sejenisnya. Hewan ini merupakan predator utama di hutan Kalimantan, memangsa monyet, rusa, burung, dan kadal. Gigi taring macan dahan juga terkenal karena ukurannya yang panjang.
7. Enggang Gading
Burung enggang gading, juga dikenal sebagai burung rangkong, adalah fauna khas dan maskot Provinsi Kalimantan Barat. Di antara jenis-jenis enggang, enggang gading memiliki ukuran tubuh terbesar.
Kepala, paruh, dan tanduknya berwarna merah di bagian dekat kepala, sementara sisanya berwarna kuning gading. Ciri inilah yang membuatnya dinamakan enggang gading.
Ekor burung enggang gading sangat panjang, mencapai dua kali panjang tubuhnya. Saat terbang, burung ini menghasilkan suara khas dari empasan sayapnya. Burung ini senang bertengger di pohon-pohon tinggi dan sering menciptakan keramaian dengan suaranya di tengah hutan.
8. Badak Borneo
Badak Kalimantan atau badak Borneo diyakini mendiami Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Badak ini merupakan subspesies dari badak Sumatra dan dikenal sebagai badak terkecil di dunia.
Badak Kalimantan memiliki dua cula dan saat ini berada di ambang kepunahan dengan populasi kurang dari 100 ekor. Perburuan terhadap badak ini marak terjadi karena ada kepercayaan bahwa cula mereka memiliki khasiat medis yang lebih unggul dibandingkan cula badak Afrika.
9. Banteng Kalimantan
Banteng Kalimantan yang sebelumnya dianggap punah ternyata masih ada. Penemuan ini dilakukan oleh Tim Peneliti Yayasan Orang Utan Indonesia, yang menemukan jejak dan feses banteng di kawasan hutan hulu Sungai Belantikan, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah. Keberadaan banteng di wilayah ini juga didukung oleh penggunaan tanduk banteng dalam upacara adat peminum anding atau tuak.
10. Rusa Sambar
Rusa sambar adalah jenis rusa terberat di Indonesia, dengan bobot dewasa yang dapat mencapai 200 kilogram dan panjang tubuh antara 1,7 hingga 2,7 meter. Indonesia memiliki tiga spesies rusa endemik, termasuk rusa sambar yang sering dijumpai di Provinsi Kalimantan Timur, serta rusa timor dan rusa bawean.
Dengan keragaman fauna endemik yang melimpah, Pulau Kalimantan menjadi salah satu harta karun biodiversitas Indonesia. Melestarikan dan mengenal satwa-satwa ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mewariskan kekayaan alam yang berharga kepada generasi mendatang.
Sumber:
Iswanto. 2014. Flora Fauna Kalimantan. Klaten: PT. Intan Pariwara.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News