clorot jajanan tradisional khas purworejo jawa tengah yang berbentuk kerucut - News | Good News From Indonesia 2024

Clorot, Jajanan Tradisional Khas Purworejo Jawa Tengah yang Berbentuk Kerucut

Clorot, Jajanan Tradisional Khas Purworejo Jawa Tengah yang Berbentuk Kerucut
images info

Tahukah Kawan dengan salah satu jajanan tradisional khas Indonesia yang bernama clorot? Apakah Kawan pernah mengonsumsi jajanan tradisional yang satu ini sebelumnya?

Clorot merupakan salah satu jajanan tradisional yang bisa Kawan jumpai ketika berkunjung ke daerah Purworejo, Jawa Tengah. Namun seiring berjalannya waktu, jajanan tradisional clorot ini sudah mulai langka dan sulit untuk dijumpai.

Bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait jajanan tradisional yang satu ini? Simak ulasan lengkap terkait clorot dalam artikel berikut.

Mengenal Jajanan Tradisional Clorot

Clorot | Wikimedia Commons/Wiendietry Rusli
info gambar

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, clorot merupakan salah satu jajanan tradisional khas yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Jajanan tradisional yang satu ini juga dikenal dengan beberapa sebutan berbeda, seperti celorot, cerorot, jelurut, dan dumbek.

Dikutip dari artikel Jasmine Belinda Budijanto dan R. Kunjana Rahardi yang berjudul "Makna Ikonis dan Makna Indeks pada Kuliner Khas Purworejo: Kajian Ekolinguistik," dijelaskan bahwa penamaan "clorot" pada jajanan tradisional khas Purworejo ini berasal dari cara memakannya. Cara makan clorot yang ditekan dari ujung kerucut dan langsung dimakan secara keseluruhan disebut dengan di-clorot.

Namun terkadang banyak orang juga yang memakan clorot dengan membuka bungkusnya. Meskipun demikian, cara memakan clorot yang benar adalah dengan langsung dimakan secara keseluruhan.

Jajanan tradisional yang satu ini dibuat dengan bahan dasar tepung beras dan tepung pati. Selain itu, beberapa bahan lain yang digunakan untuk membuat jajanan tersebut adalah garam, gula merah, dan daun pandan.

Nantinya semua bahan tersebut akan dicampur menjadi satu adonan dan dimasak di dalam panci dengan dituangkan air sedikit demi sedikit. Adonan ini akan terus dimasak hingga mengental.

Setelah mengental, adonan tersebut akan dimasukkan ke dalam wadah yang terbuat dari janur kuning. Wadah tersebut dibuat dari janur kuning yang dililit membentuk sebuah kerucut.

Bentuk kerucut ini juga menjadi salah satu ciri khas dari jajanan tradisional clorot. Nantinya adonan tersebut akan dibiarkan dingin di dalam wadah tersebut dan sudah bisa dikonsumsi ketika dingin.

Mirip dengan Dodol

Sekilas, clorot memiliki kemiripan dengan jajanan tradisional lain yang ada di Indonesia, yakni dodol. Tekstur clorot yang kenyal memiliki kemiripan dengan dodol yang bisa Kawan jumpai di beberapa daerah yang ada di Indonesia.

Meskipun demikian, terdapat sedikit perbedaan antara kedua jajanan tradisional tersebut. Perbedaan pertama bisa Kawan jumpai pada bentuk dari clorot dan dodol.

Clorot memiliki bentuk kerucut. Sementara itu, dodol biasanya memiliki bentuk persegi.

Selain itu, wadah yang digunakan untuk kedua jajanan tradisional ini juga memiliki perbedaan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, clorot menggunakan wadah yang terbuat dari janur kuning yang dililit dan dibentuk menjadi kerucut.

Di sisi lain, dodol biasanya menggunakan plastik sebagai wadah dalam proses pembuatannya. Kedua hal inilah yang menjadi pembeda antara clorot dan dodol.

Sudah Mulai Jarang Dijumpai

Meskipun menjadi salah satu jajanan tradisional khas Purworejo, clorot pada saat ini sudah mulai jarang dijumpai. Para penjual clorot sudah tidak sebanyak periode waktu sebelumnya.

Jika Kawan ingin mencicipi jajanan tradisional yang satu ini, maka bisa mencari clorot di pasar-pasar tradisional yang ada di Purworejo. Selain itu, Kawan juga bisa mencari clorot ini di beberapa pedagang jajanan tradisional yang masih ada di wilayah tersebut.

Semoga keberadaan clorot masih tetap bisa bertahan hingga di masa yang akan datang, sehingga para generasi muda dapat menikmati dan mencoba jajanan tradisional khas Purworejo tersebut.

Sumber:
- Budijanto, Jasmine Belinda, dan R. Kunjana Rahardi. "Makna Ikonis dan Makna Indeks pada Kuliner Khas Purworejo: Kajian Ekolinguistik." Diglosia 5.2 (2021).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.