Suku Jawa merupakan salah satu kelompok etnis terbesar dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Di Lampung, suku Jawa telah menjadi bagian penting dari masyarakat sejak program transmigrasi dimulai pada masa kolonial hingga era Orde Baru.
Kehadiran mereka membawa dampak yang cukup signifikan dalam perkembangan sosial, ekonomi, dan budaya di provinsi ini.
Yuk, Kawan! Kita telusuri bagaimana suku Jawa yang berada di Lampung menjalani kehidupan, beradaptasi dengan budaya setempat, dan tetap menjaga tradisi mereka.
Sejarah Kedatangan Suku Jawa di Lampung
Sejarah suku Jawa di Lampung tidak dapat dilepaskan dari program transmigrasi yang digalakkan sejak era Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda hingga tahun 1970-an. Program ini dirancang untuk pemindahan dan penyebaran penduduk dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan yang sekaligus membuat pusat pengembangan wilayah baru.
Lampung dipilih sebagai salah satu tujuan utama transmigrasi karena wilayahnya yang luas dan masih jarang penduduk.
Pemerintah berupaya untuk meratakan penyebaran penduduk di Pulau Jawa yang padat dengan mengirimkan warga Jawa ke daerah-daerah yang membutuhkan tenaga kerja pertanian, termasuk Lampung.
Gelombang kedatangan transmigran Jawa ke Lampung dilaksanakan di daerah Gedong Tataan pada bulan November 1905. Dilansir dari museumketransmigrasian.lampungprov.go.id (2022), sebanyak 155 kepala keluarga yang berasal dari Kabupaten Karanganyar, Kebumen, Purworejo, dan Keresidenan Kedu yang diberangkatkan pada gelombang pertama.
Kemudian, program ini terus berjalan dan semakin intensif pada tahun 1950-an hingga 1970-an. Para transmigran ini membuka lahan pertanian, membangun pemukiman, dan berkontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur di Lampung.
Selain bertani, mereka juga berperan dalam sektor pendidikan dan pemerintahan, sehingga makin memperkuat posisi suku Jawa di provinsi ini.
Mengenal Suku Lampung Saibatin, Keunikan Budaya di Pesisir Lampung
Akulturasi Budaya Jawa dan Lampung
Kehadiran suku Jawa di Lampung turut memperkaya budaya masyarakat setempat. Salah satu aspek yang menarik adalah proses akulturasi antara budaya Jawa dan Lampung.
Meskipun suku Jawa mempertahankan tradisi dan adat istiadatnya, seperti upacara adat Jawa (kenduren, wayang, dan pernikahan adat), mereka juga berbaur dengan budaya Lampung yang kental dengan adat istiadatnya sendiri.
Misalnya, suku Jawa di Lampung kerap melaksanakan tradisi Seangkenan Muakhi atau yang lebih dikenal dengan Angkon Muakhi bersama suku asli Lampung (Gafur, 2020). Angkon Muakhi adalah upacara adat yang mengangkat seseorang menjadi saudara, dan orang yang menerima tanggung jawab ini harus menjaga serta memperluas pekerjaan, juga memiliki kewajiban untuk melindungi secara adat.
Sementara itu, bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat transmigran juga mengalami perubahan, dengan memasukkan kata-kata dan ungkapan dari bahasa Lampung, menciptakan dialek baru yang khas.
Kontribusi Sosial dan Ekonomi
Suku Jawa di Lampung tidak hanya membawa budaya dan tradisi, tetapi juga memainkan peran penting dalam sektor pertanian, perdagangan, dan pendidikan.
Dengan kemampuan bertani yang sudah terasah selama bertahun-tahun, mereka berhasil mengembangkan berbagai jenis tanaman, seperti padi, kopi, dan lada, yang menjadi komoditas utama provinsi Lampung. Kemajuan ini membantu menggerakkan roda ekonomi daerah tersebut.
Di bidang pendidikan, suku Jawa juga aktif berpartisipasi. Banyak dari generasi kedua dan ketiga transmigran Jawa yang menjadi guru, dosen, dan pegawai negeri di Lampung.
Peran mereka dalam sektor ini menunjukkan semangat kerja keras mereka untuk memajukan daerah yang mereka tempati.
Legenda Sultan Domas dari Lampung, Kisah Pemimpin yang Baik Hati dan Mengayomi
Suku Jawa di Lampung adalah salah satu dari banyaknya keberagaman suku dan budaya di Indonesia.
Proses akulturasi yang terjadi antara budaya Jawa dan Lampung tidak hanya memperkaya kehidupan sosial dan budaya di wilayah ini, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih dinamis dan multikultural.
Keberadaan mereka tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi, tetapi juga membentuk identitas budaya Lampung yang unik dan penuh sejarah.
Sumber:
- Lampung, T. I. D. P. (2022). Sejarah singkat Program Transmigrasi Indonesia - Sejarah singkat Program Transmigrasi Indonesia. UPTD MUSEUM KETRANSMIGRASIAN. https://museumketransmigrasian.lampungprov.go.id/detail-post/sejarah-singkat-program-transmigrasi-indonesia
- Gafur, A. (2020, Agustus 15). Kebudayaan Roh Pembangunan Daerah. https:// m.lampost.co/berita-kebudayaan-roh-pembangunan-daerah.html
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News