Semilir angin berembus di pelataran Alun-Alun Ahmad Yani Kota Tangerang. Di atas pelataran beralas rumput sintetis, sekelompok anak muda duduk berhimpun.
Ada yang lain dari kumpulan anak muda tersebut. Mereka duduk hening dan membaca bukunya masing-masing. Selang beberapa waktu, satu per satu anggota kelompok tersebut pun berbicara dan menyampaikan pemikiran dari hasil bacaannya.
Komunitas tersebut adalah Tangerang Book Party (TGP). TGP merupakan salah satu pecahan dari komunitas Indonesia Book Party (IBP), komunitas yang aktif mengajak masyarakat untuk membaca buku bersama.
Tangerang Book Party pertama kali berkegiatan pada Januari 2024. Hal ini disampaikan oleh Monica Bunga Lein, community coordinator Tangerang Book Party. Monica bersama rekannya, Prilla Tuhuteru aktif mengoordinasikan berbagai kegiatan yang dijalankan oleh TGP.
Mengenal Buku Lebih Dalam Bersama Komunitas Rabo Sore
Monica bertutur, mulanya kegiatan book party hanyalah kegiatan iseng yang dilakukan oleh lima orang di Jakarta. “Dari situ, tercetus ide untuk mengajak semua orang agar piknik sambil membaca buku,” tambah Monica.
Ternyata, usulan tersebut sangat diminati oleh berbagai kalangan masyarakat. Buktinya, kegiatan book party yang semula hanya dilaksanakan di Jakarta kini memiliki 34 pecahan kegiatan regional yang tersebar di seluruh Indonesia.
Book party merupakan salah satu kegiatan yang rutin diadakan oleh Tangerang Book Party tiap minggunya. Selama book party, peserta yang hadir datang dan membawa buku masing-masing untuk dibaca di tempat. Selesai membaca, para peserta akan membagikan pengalamannya ketika membaca buku tersebut.
Prilla mengaku, bahwa peserta yang datang ke book party tiap minggunya berasal dari berbagai kalangan. “Ada yang masih sekolah, kuliah, atau bahkan sudah bekerja,” ujarnya.
Buat Prilla, salah satu bagian yang paling seru dalam book party adalah sharing session. “Ini yang selalu aku tunggu tiap minggu,” imbuhnya.
Dalam sesi tersebut, masing-masing peserta memberikan pandangannya terhadap buku yang telah dibaca. Buku yang dibawa pun beragam. Minggu itu, ada yang membawa novel, buku Sejarah, bahkan komik.
Saat ini, Komunitas Tangerang Book Party tidak hanya menyelenggarakan kegiatan baca buku bersama. Beberapa kali TGP bekerja sama dengan pihak lain untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi di Kota Tangerang.
Monica menuturkan, bahwa pihaknya pernah mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan salah satu toko buku besar di Kawasan BSD. “Kami mengadakan bedah buku dan talkshow yang narasumbernya berasal dari bookmates sendiri,” imbuhnya.
Menanamkan Kiat Gemar Baca Buku, Simak 5 Komunitas Buku Ini!
Menurut Monica, member TGP begitu beragam. Beberapa anggota bahkan merupakan seorang penulis yang pernah menerbitkan bukunya sendiri.
Tidak hanya kegiatan literasi, Komunitas Tangerang Book Party juga pernah mengadakan diskusi yang membahas isu hak asasi manusia. Mereka menggandeng Kontras dalam mengadakan nonton film documenter Munir, aktivis HAM, bersama dalam peringatan 30 September lalu.
Tangerang Book Party juga kerap mengadakan kegiatan di luar wilayah Tangerang. Terakhir, sebut Monica, TGP mengadakan eksplorasi bertajuk “Tangerang Berkelana Party” di Kebun Raya Bogor.
Anggota TGP kerap disapa dengan panggilan bookmates. Octavianti, bookmates asal Tangerang Selatan menceritakan pengalamannya ketika mengikuti kegiatan bersama TGP.
Octa mengaku baru pertama kali mengikuti book party. Dia rela menempuh jarak cukup jauh dari Tangerang Selatan untuk datang ke Alun-Alun Ahmad Yani Kota Tangerang minggu lalu.
Mad Tea Book Club, Komunitas Buku Sekaligus Belajar Bahasa Inggris
Buat Octa, kegiatan baca bareng minggu kemarin begitu berkesan baginya. Dia senang dapat membagikan buku bacaan serta pemikirannya ketika membaca buku tersebut bersama bookmates yang lain.
Octa pun semakin bersemangat untuk mengikuti kegiatan TBP lainnya. “Harapannya, semoga TBP makin sukses dan makin banyak member-nya,” ujar Octa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News