penemuan baru rafflesia langka muncul di beberapa lokasi baru di sabah - News | Good News From Indonesia 2024

Penemuan Baru! Rafflesia Langka Muncul di Beberapa Lokasi Baru di Sabah

Penemuan Baru! Rafflesia Langka Muncul di Beberapa Lokasi Baru di Sabah
images info

Kabar baik datang dari kolaborasi antara Pusat Penelitian Kehutanan Departemen Kehutanan Sabah, Kantor Kehutanan Distrik Beluran, dan TSH Resources Berhad. Tim peneliti yang dipimpin oleh John Sugau, Dr. Reuben Nilus, dan Razy Japir berhasil menemukan populasi Rafflesia tengku-adlinii, spesies endemik Sabah, di Cagar Hutan Bukit Monkobo dan Bukit Mentapok selama ekspedisi ilmiah pada Agustus 2024.

Dari tiga spesies Rafflesia yang diidentifikasi di Sabah, Rafflesia tengku-adlinii adalah yang paling langka dan terkecil. Penemuan ini memperluas pemahaman tentang persebaran spesies endemik ini, yang sebelumnya hanya diketahui berada di bagian barat dan tengah Sabah, dan kini dipastikan juga ada di wilayah utara-tengah, tepatnya di Gunung Monkobo dan Gunung Mentapok. Peneliti menemukan tiga populasi di Gunung Monkobo dan satu lagi di Gunung Mentapok.

Rafflesia Terkecil di Malaysia

Spesies Rafflesia tengku-adlinii dinamai untuk menghormati Datuk Tengku Zainal Adlin Tengku Zainal Abidin, seorang konservasionis ternama di Sabah. Ia adalah yang pertama kali mendokumentasikan keberadaan spesies ini pada 1987 di Kampung Tempulun, dekat Kampung Kaingaran, Tambunan, di lereng barat Gunung Trus Madi.

Pada 1988, penemuan lain terjadi ketika spesies ini ditemukan menyebar di Gunung Lotung, dalam Kawasan Konservasi Maliau Basin, serta di Kampung Sinoa di lereng tenggara Gunung Trus Madi. Spesies ini kemudian dideskripsikan oleh almarhum Mat-Salleh dan Latiff dalam publikasi ilmiah mereka pada 1989 berdasarkan spesimen yang dikumpulkan dari Gunung Trus Madi, Sabah.

Dengan diameter bunga berkisar antara 20 hingga 25 sentimeter, spesies ini diklasifikasikan sebagai spesies Rafflesia terkecil di Malaysia. Ciri khasnya adalah lobus perigone berwarna oranye cerah dengan bintil-bintil bulat yang membedakannya dari spesies Rafflesia lainnya di wilayah tersebut.

Keanekaragaman Rafflesia di Malaysia

Genus Rafflesia (R.Br.), bagian dari famili Rafflesiaceae, adalah salah satu kelompok tumbuhan berbunga parasit yang paling unik di dunia. Persebaran geografisnya terbatas di Asia Tenggara, termasuk Thailand, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Indonesia.

Hingga saat ini, Malaysia tercatat sebagai habitat untuk 13 spesies Rafflesia. Di Semenanjung Malaysia, delapan spesies telah diidentifikasi, yaitu R. cantleyi, R. azlanii, R. kerri, R. su-meiae, R. sharifah-hapsahiae, R. parvimaculata, R. tuanku-halimii, danR. tiomanensis.

Di Sabah, terdapat tiga spesies, yaitu R. pricei, R. keithii, dan R. tengku-adlinii. Sarawak juga memiliki keanekaragaman Rafflesia yang tinggi dengan empat spesies terdokumentasi: R. hasseltii, R. keithii, R. pricei, dan R. tuan-mudae.

Sebagai tumbuhan parasit, Rafflesia tidak bisa bertahan hidup secara mandiri. Ia memerlukan inang dari genus Tetrastigma, terutama spesies T. diepenhorstii, untuk mendapatkan nutrisi penting sepanjang siklus hidupnya.

Penemuan Rafflesia Mendorong Upaya Konservasi

Datuk Frederick Kugan, Kepala Konservator Hutan, menyatakan bahwa penemuan spesies Rafflesia yang langka ini di Cagar Hutan Bukit Monkobo dan Bukit Mentapok Kelas I (Perlindungan) akan menjadi katalis penting dalam memperkuat upaya konservasi di kawasan tersebut. Keputusan untuk menetapkan kembali status cagar alam ini pada 2015 semakin relevan dengan ditemukannya spesies endemik yang sangat berharga ini.

Cagar alam ini mencakup area seluas 5.443 hektar dan terdiri dari dua puncak utama, Gunung Monkobo (1.829 m) dan Gunung Mentapok (1.581 m). Meskipun secara administratif disebut "Bukit", istilah "Gunung" lebih umum digunakan oleh masyarakat setempat. Kedua puncak ini merupakan bagian dari rangkaian pegunungan yang relatif belum terjelajahi di wilayah utara-tengah, dan sebagian besar cagar alam ini berbatasan dengan Cagar Hutan Ulu Tungud yang dikelola oleh TSH Resources Berhad.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

DP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.