meniup tanpa henti dalam slompret melodi pengiring reog ponorogo - News | Good News From Indonesia 2024

Meniup Tanpa Henti dalam Slompret, Melodi Pengiring Reog Ponorogo

Meniup Tanpa Henti dalam Slompret, Melodi Pengiring Reog Ponorogo
images info

Kawan GNFI pasti sudah tidak asing lagi dengan Reog Ponorogo. Kesenian yang berasal dari Ponorogo Jawa Timur ini telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO pada tahun 2023. Oleh karena itu, kesenian yang telah mendunia ini sudah tidak diragukan lagi kemasyhurannya.

Reog Ponorogo tidak hanya tentang tarian Barongan dan Warok saja tetapi iringan musiknya juga sangat berperan penting dalam pementasannya. Terdapat beberapa komponen musik yang mengiringi tarian Reog seperti kenong, gong, kendang, slompret, angklung, dan senggak sebagai vokal. Salah satu instrumen alat musik yang mendominasi dalam iringan Reog adalah slompret. Dalam iringan Reog, slompret menjadi satu-satunya alat musik melodi.

Berdasarkan wawancara kepada Mas Rahmat, seorang seniman slompret yang terdapat dalam video indonesiana.tv: Menjejak Tala Eps 3 - Slompret Reog Ponorogo didapatkan informasi mengenai serba-serbi alat musik tradisional Jawa Timur ini.

Baca juga: Reog Ponorogo, Mengungkap Kesenian Jawa Timur melalui Legenda

Slompret adalah alat musik tiup yang memiliki bunyi lengkingan khas. Pada perkembangannya, dahulu memainkan slompret tidak menggunakan gending-gending, hanya sebagai pengiring tarian saja sehingga mengandalkan spontanitas. Wah, keren banget, kan? Saat ini, memainkan slompret disesuaikan dengan gending atau lagu-lagu tertentu mulai dari campursari hingga dangdut.

Slompret terbuat dari bambu pilihan. Sumber bunyi yang dihasilkan oleh slompret berasal dari lontar. Slompret memiliki beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing dalam menghasilkan bunyi. Berikut adalah bagian-bagiannya.

1. Watangan

Bagian yang berada di tengah ini memiliki beragam nama penyebutan, ada yang menyebutnya perung dan sulingan. Watangan memiliki lima lubang udara di tengahnya, sebagaimana alat musik tiup lain seperti terompet. Dahulu, bahan yang digunakan untuk membuat bagian ini adalah kayu pohon ketela besar atau masyarakat setempat menyebutnya kayu telo taun, yang memiliki ukuran besar.

Ada pula yang memakai bahan dari bambu wulung dan bambu ori. Namun, yang paling sering digunakan adalah bambu wulung yang ketebalannya standar dan sesuai dengan kebutuhan. Adapun bambu ori terlalu tebal dan mudah pecah tetapi ia dapat menghasilkan suara yang lebih jernih.

2. Corong

Bagian ini memiliki banyak penyebutan seperti petor, kepor, dan cepor. Bagian paling bawah dari slompret yang berada di bawah watangan ini berfungsi sebagai corong atau pengeras.

Slompret di Ponorogo memiliki tiga jenis, yang dikategorikan menurut nadanya. Semakin besar ukuran slompret, semakin rendak pula nada yang dihasilkan. Adapun slompret yang memiliki nada paling tinggi adalah slompret kidulan yan tersebar di wilayah Ponorogo bagian selatan (kidul) dan timur. Slompret ini memiliki ukuran yang pendek, memiliki laras yang paling kecil, dan nadanya paling tinggi di antara jenis slompret yang lain.

Baca juga: Reog Ponorogo Dengan Segala Kisah dan Keindahannya

Slompret memiliki ukiran-ukiran indah tetapi harus diperhatikan dalam pembuatannya karena dapat memengaruhi kualitas bunyi. Ukiran tersebut memiliki beragam bentuk mulai dari motif tanaman yang melilit hingga motif naga.

Dalam memainkan slompret terdapat beberapa teknik. Terdapat teknik khusus yang dibutuhkan dalam pernapasan. Teknik ini dinamakan unjal, yakni cara memainkan slompret dengan teknik pernapasan sirkular sehingga bisa meniup tanpa henti. Teknik pernapasan ini memungkinkan mulut mengeluarkan udara sementara perut tetap memompa suara.

Wah, hebat sekali, ya para pemain slompret itu! Maka dari itu, tidak heran apabila Reog Ponorogo menjadi warisan dunia yang kemasyhurannya sampai di berbagai penjuru dunia. Di balik keindahan dan kemegahan Reog Ponorogo terdapat seniman-seniman yang konsisten dalam mempertahankan keluhuran nilai-nilai yang dimiliki kesenian ini. Jadi, sudah sepatutnya kita bangga dengan kekayaan bangsa yang satu ini.

Sumber:

Syah, A. A. (2019). Nilai-nilai Religius dalam Musik Iringan Kesenian Reyog Ponorogo dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Karakter. ePrints UNY, 12-14.

https://indonesiana.tv/video/menjejak-tala-eps-3-slompret-reog-ponorogo

https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/reog-punya-selompret-yang-kaya-melodi

https://indonesia.go.id/kategori/budaya/7410/reog-ponorogo-jadi-warisan-budaya-tak-benda-dunia?lang=1

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.