asal usul suku baduy pelestari tradisi di tengah modernisasi - News | Good News From Indonesia 2024

Asal Usul Suku Baduy, Pelestari Tradisi di Tengah Modernisasi

Asal Usul Suku Baduy, Pelestari Tradisi di Tengah Modernisasi
images info

Suku Baduy adalah salah satu kelompok etnis di Indonesia yang terletak di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Mereka dikenal karena gaya hidup sederhana yang mempertahankan tradisi leluhur, meski hidup di tengah-tengah perubahan global yang cepat.

Mereka bukan suku yang terasing, tetapi suku yang dengan sengaja "mengasingkan diri" dari kehidupan dunia luar, menetap dan membatasi diri dari pengaruh budaya asing yang dianggap negatif, demi menjalankan amanat dari leluhur mereka.

Keunikan Suku Baduy sering kali mengundang perhatian banyak peneliti, wisatawan, dan pecinta budaya yang ingin memahami cara mereka menjaga hubungan harmonis dengan alam serta sesama.

Yuk, Kawan! Kita cari tahu asal usul suku yang satu ini.

Asal Usul Nama Baduy

Seorang wanita dari Suku Badut sedang memintal benang dengan alat tradisioanal
info gambar

Nama “Baduy” sebenarnya merupakan panggilan dari orang lain dari luar suku tersebut, bukan dari dalam suku itu sendiri. Beberapa ahli menyebutkan bahwa nama ini diberikan oleh kolonial Belanda yang mengamati kehidupan mereka pada abad ke-19 (Garna, 1987).

Menurut Muhibah dan Rohimah (2023), nama tersebut diduga berasal dari Gunung Baduy atau Sungai Baduy, dua wilayah yang dekat dengan tempat tinggal mereka. Namun, masyarakat Baduy sendiri lebih suka menyebut diri mereka sebagai "Urang Kanekes," yang merujuk pada daerah tempat mereka bermukim yaitu Kanakes.

Terbagi Menjadi Dua Kelompok

Kawan GNFI, Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Kedua kelompok ini memiliki perbedaan dalam hal kepatuhan terhadap aturan adat.

Baduy Dalam (dikenal juga sebagai Baduy Tangtu) dianggap sebagai penjaga tradisi dan menaati peraturan adat kepu’unan yang paling ketat. Mereka menolak penggunaan teknologi modern seperti listrik dan transportasi bermesin, bahkan melarang tamu dari luar untuk bermalam di desa mereka.

Mengutip dari Muhibah dan Rohimah (2023), ciri dari Baduy Dalam adalah mereka selalu berpakaian warna putih dan memakai ikat kepala yang ditenun sendiri. Warna putih sendiri merujuk kepada nilai kesucian yang masih dipegang erat oleh Masyarakat kelompom ini.

Sementara itu, Baduy Luar atau dikenal sebagai Baduy Dangka dan Panamping adalah kelompok Masyarakat yang lebih terbuka terhadap pengaruh luar meskipun tetap menghormati tradisi leluhur.

Filosofi Hidup yang Kuat

Suku Baduy menganut filosofi hidup yang erat terkait dengan ajaran Sunda Wiwitan, yang memprioritaskan hidup harmonis dengan alam, sesama manusia, dan Sang Pencipta. Konsep ini terlihat dari gaya hidup mereka yang sederhana dan rendah hati.

Mereka percaya bahwa menjaga keseimbangan aspek-aspek tersebut adalah kunci untuk kehidupan yang damai dan sejahtera.

Aturan adat yang diterapkan oleh Suku Baduy sangat ketat dan diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu aturan penting adalah larangan membuka lahan secara sembarangan atau merusak lingkungan sekitar.

Mereka juga percaya pada pentingnya menjalani hidup yang jauh dari keserakahan, serta menolak berbagai bentuk modernisasi yang dianggap dapat merusak keseimbangan alam.

Sejarah dan Hubungan dengan Kerajaan Sunda

Menurut salah satu catatan sejarah, Suku Baduy diyakini sebagai keturunan dari masyarakat Kerajaan Sunda yang melarikan diri ke wilayah pegunungan untuk menghindari pengaruh luar setelah kerajaan mengalami kekalahan telak pada abad ke-17 (Uten, 2010).

Mereka memilih hidup di kawasan terpencil dan tertutup sebagai cara untuk melestarikan tradisi dan menjaga diri dari pengaruh budaya asing yang masuk ke Nusantara.

Suku Baduy juga memiliki hubungan yang erat dengan sejarah Kerajaan Pajajaran. Banyak yang percaya bahwa mereka adalah keturunan langsung dari para pengikut Prabu Pucuk Umun (keturunan Prabu Siliwangi) yang dikenal memegang teguh nilai-nilai tradisional Sunda. Oleh karena itu, mereka sering disebut sebagai "penjaga tradisi Sunda."

Suku Baduy di Era Modern

Wanita Baduy Luar yang sedang berjalan, mengenakan pakaian berwarna hitam
info gambar

Dikenal sebagai masyarakat yang sangat tradisional, Suku Baduy tetap berhadapan dengan realita dunia modern saat ini. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Suku Baduy adalah interaksi mereka dengan wisatawan dan masyarakat luar.

Sejak pemerintah membuka wilayah mereka sebagai objek wisata, banyak wisatawan tertarik mengunjungi desa-desa mereka untuk melihat langsung cara hidup tradisional. Meskipun begitu, masyarakat Baduy Dalam masih tegas menolak segala bentuk modernisasi yang dianggap mengganggu keseimbangan alam dan budaya mereka.

Sementara itu, Baduy Luar lebih fleksibel dalam menghadapi modernisasi. Beberapa dari mereka bahkan sudah beradaptasi dengan perubahan zaman, seperti menggunakan pakaian modern dan menjual hasil kerajinan tangan kepada pengunjung.

Tradisi Seba: Ungkapan Syukur dan Terima Kasih Suku Baduy

Keberadaan Suku Baduy menjadi contoh akan tradisi dan kearifan lokal yang dapat bertahan di tengah perubahan dunia yang pesat

Dengan menjaga hubungan yang kuat dengan alam dan tetap berpegang pada nilai-nilai leluhur, Suku Baduy memberikan pelajaran penting bagi masyarakat modern tentang pentingnya keseimbangan dalam hidup.

Sumber:

  • Garna, J. (1987). Orang Baduy, Bangi, Selangor, Malaysia. Kualalumpur: University Kebangsaan.
  • Muhibah, S., & Rohimah, R. B. (2023, May 30). Mengenal Karakteristik Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar. Muhibah | Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel).
  • Uten, S. (2010). Kearifan Hidup Orang Baduy, Damai dengan Alam, Kota Tangerang Selatan: Media Komunika, BSD City, h 17

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.