Prasasti Yupa merupakan salah satu warisan sejarah paling penting di Indonesia, terutama dari periode Kerajaan Kutai yang berkuasa di Kalimantan Timur. Ditemukan di sekitar Muara Kaman, prasasti ini memberikan pemahaman yang mendalam mengenai kehidupan, budaya, dan sistem pemerintahan pada masa lampau.
Sebagai artefak yang berasal dari abad ke-4 Masehi, Prasasti Yupa menjadi saksi perkembangan peradaban di Nusantara. Prasasti ini ditulis menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta, yang menunjukkan adanya pengaruh budaya India yang signifikan pada masa itu.
Apa Itu Yupa
Ditemukannya tujuh Prasasti Yupa, diawali dengan penemuan empat prasasti di bukit Brubus, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur pada tahun 1879, keempat prasasti tersebut terbuat dari batu andesit, ditulis dengan aksara Pallawa dan Bahasa Sanskerta dan diinventarisasi dengan sebutan D.2a, D.2b, D.2c, dan D.2d kemudian ditempatkan di Museum Nasional (pada saat itu bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen). Sementara tiga prasasti lainnya ditemukan pada situs yang sama pada 1940 lalu kemudian diinventarisasi dengan nama D.175, D.176, dan D.177.
Yupa merupakan tiang batu atau prasasti yang berfungsi sebagai monumen untuk mengenang tokoh-tokoh penting dalam suatu kerajaan. Dalam konteks Kerajaan Kutai, Yupa berperan sebagai pengingat akan peristiwa atau penetapan hukum yang signifikan.
Umumnya Yupa terbuat dari batu yang diukir dengan tulisan dan gambar, menampilkan simbol-simbol yang mencerminkan kepercayaan serta nilai-nilai masyarakat pada masanya. Prasasti ini mencerminkan adanya struktur kekuasaan jelas dan menunjukkan bagaimana raja sebagai pemimpin dianggap memiliki hubungan khusus dengan dunia spiritual.
Penggunaan huruf Pallawa dalam prasasti ini menandakan tingkat literasi yang tinggi serta pengaruh budaya India. Lebih lanjut, Yupa juga menjadi bukti bahwa masyarakat Kutai memiliki tradisi lisan dan tulisan yang kuat.
Seiring berjalannya waktu, Prasasti Yupa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan. Raja yang mendirikan Yupa diharapkan akan dikenang oleh generasi mendatang, dan pengukuhan statusnya sebagai penguasa yang sah diakui oleh masyarakat.
Isi dari Prasasti Yupa
Prasasti Yupa menyimpan beragam informasi yang mencerminkan kehidupan masyarakat pada era Kerajaan Kutai. Salah satu aspek yang paling menonjol adalah pengakuan terhadap raja beserta keluarganya. Dalam prasasti ini tercantum nama raja yang berkuasa yaitu Maharaja Mulawarman, yang dikenal sebagai raja terkemuka di Kutai.
Selain mencantumkan nama raja, isi prasasti juga menggambarkan hubungan antara raja dan dewa. Beberapa prasasti ini mencatat pengorbanan yang dilakukan oleh raja kepada dewa, yang menandakan betapa pentingnya aspek spiritual dalam kehidupan masyarakat Kutai.
Prasasti Yupa juga memberikan informasi mengenai aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Terdapat catatan mengenai pengaturan lahan pertanian serta pajak yang harus dibayarkan oleh rakyat. Ini menunjukkan bahwa masyarakat telah memiliki sistem ekonomi yang terstruktur dan peraturan yang jelas untuk menjaga kesejahteraan bersama.
Fungsi Prasasti Yupa
Prasasti Yupa bukan sekadar artefak sejarah, melainkan juga memiliki beberapa fungsi penting dalam masyarakat Kerajaan Kutai. Dalam aspek budaya dan sosial, prasasti ini berperan sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai, hukum, dan identitas kerajaan. Berikut fungsi Prasasti Yupa secara rinci:
Simbol Kekuasaan
Prasasti Yupa berperan sebagai simbol kekuasaan bagi raja dan kerajaannya. Dengan mendirikan Yupa, raja menegaskan legitimasi dan otoritasnya sebagai pemimpin. Prasasti ini berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat mengenai keberadaan dan kekuatan raja, serta hubungannya dengan para dewa.
Penyampaian Hukum dan Peraturan
Selain sebagai catatan sejarah, prasasti dari Kutai ini juga memiliki peran penting dalam penyampaian hukum dan peraturan. Beberapa prasasti mencantumkan aturan yang harus dipatuhi oleh rakyat. Dengan mencatat hukum di prasasti, raja mengingatkan rakyat akan kewajiban mereka, sekaligus memberikan jaminan hukum bagi mereka.
Sarana Ritual Keagamaan
Fungsi lain prasasti dari Kerajaan Kutai adalah sebagai sarana ritual keagamaan. Banyak prasasti mencatat pengorbanan dan upacara yang dilakukan untuk menghormati dewa-dewa. Ritual-ritual yang tercatat di dalamnya bukan hanya sebagai upaya memperoleh berkah, tetapi juga sebagai bagian dari interaksi antara manusia dan dunia spiritual.
Dengan mempelajari apa itu Yupa, isi prasasti, serta fungsinya, kita dapat memahami bagaimana masyarakat kuno mengatur kehidupan sosial hingga spiritual mereka. Prasasti Yupa lebih dari sekadar catatan sejarah, namun juga mencerminkan identitas, nilai-nilai, dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Sumber:
https://id.scribd.com/document/401087592/maakalah-yupa
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/yupa-bukti-awal-zaman-sejarah-di-indonesia/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-indonesia/konsep-dasar-ips/artikel-prasasti-yupa-sebagai-sumber-sejarah-kerajaan-kutai/44168202
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/20/173632279/prasasti-yupa-fungsi-dan-isinya?page=all
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/penjelasan-apa-itu-yupa-beserta-contohnya-20gNNkaPGEh
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/prasasti-mulawarman/
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/isi-prasasti-yupa-lengkap-dengan-fungsi-dan-informasi-menariknya-20gRsF8Xo1k
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News