mengenal kalender aboge kalender akulturasi jawa islam yang mulai tergerus waktu - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Kalender Aboge, Kalender Akulturasi Jawa-Islam yang Mulai Tergerus Waktu

Mengenal Kalender Aboge, Kalender Akulturasi Jawa-Islam yang Mulai Tergerus Waktu
images info

Kalender Aboge adalah kalender yang digunakan oleh sebagian kelompok masyarakat Jawa yang mengatur perhitungan tahun, bulan, dan hari secara sistematis. Sifatnya tetap atau tidak berubah.

Kata 'Aboge' diambil dari kepanjangan Alif Rebo Wage, yaitu hari pertama dari siklus tahun pertama Kalender Aboge. Masyarakat pengguna Aboge disebut sebagai masyarakat komunitas Aboge.

Mereka meyakini bahwa Kalender Aboge merupakan sistem penanggalan asli leluhur mereka yang diwariskan secara turun menurun sebagai pedoman dalam aktivitas sehari-hari mereka.

Kalender Aboge dibuat pada tahun 1633 oleh Raja Kerajaan Mataram Islam pada masa itu, yaitu Sultan Agung Hanyakrakusuma. Kalender Aboge merupakan kalender hasil produk akulturasi antara kebudayaan tradisional Jawa dan ajaran Islam.

Sultan Agung Hanyakrakusuma menciptakan kalender Aboge sebagai proses dakwah Islam, khususnya dalam menyeragamkan peringatan hari raya besar Islam agar lebih mudah diingat oleh masyarakat Jawa. Selain itu tujuannya adalah menciptakan stabilitas dalam lingkup sosial budaya masyarakat Islam dan masyarakat Kejawen di lingkup Kerajaan Mataram Islam.

Kalender Jawa September 2024, Lengkap dengan Weton dan Penanggalan Hijriah

Perkembangan Kalender Aboge hingga saat ini masih eksis digunakan oleh beberapa kelompok masyarakat Jawa, terlebih lagi yang terafiliasi oleh ajaran tradisional Kejawen. Penggunaan Kalender Aboge sendiri tersebar di banyak daerah di Pulau Jawa, khususnya terpusat di Jawa Tengah seperti Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Boyolali, Solo, Jepara, serta di daerah Jawa Timur dan sebagian kecil Jawa Barat.

Mereka menggunakan Kalender Aboge sebagai patokan, pedoman, dan panduan kehidupan mereka.

Kalender Aboge mengenal sistem sewindu atau 8 tahun sebagai siklus tahunan mereka. Artinya, ketika masyarakat Aboge sedang berada di tahun ke-8 dalam siklusnya, mereka akan kembali ke tahun pertama saat pergantian tahun baru nanti. Tahun-tahun dalam siklus sewindu Kalender Aboge antara lain Alip, Ehe, Jimawal, Ze, Dal, Be, Wawu, dan Jimakhir.

Siklus Sewindu Kalender Aboge | Sumber: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Dalam Kalender Aboge, awal tahun atau tanggal 1 Suro dapat dengan mudah diketahui tanpa melalui perhitungan. Masyarakat Aboge memiliki patokannya sendiri untuk mengetahui kapan tanggal 1 Suro tiba.

Biasanya mereka menggunakan hari dan pasaran Jawa sebagai dasar untuk mengetahui awal tahun atau bulan, serta segala kegiatan lainnya. Hal ini ditambah dengan Kalender Aboge yang menggunakan siklus sewindu yang memudahkan mereka untuk mengetahui hari-hari penting dalam penanggalan.

Kalender Jawa 2024 Januari sampai Desember, Lengkap dengan Wetonnya

Mereka hanya perlu mengetahui patokan dalam 8 tahun saja. Siklusnya akan berulang, termasuk hari-hari tersebut. Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahui hari besar keagamaan Islam untuk beberapa tahun beberapa tahun.

Secara fungsi, Kalender Aboge dapat dikategorikan ke dalam 2 hal, yaitu sebagai sistem penanggalan dan sistem perhitungan.

Sebagai sistem penanggalan, Kalender Aboge digunakan oleh masyarakat sebagai patokan hari besar keagamaan Islam, pelaksanaan tradisi, atau waktu menanam dan panen pertanian.

Sedangkan sebagai sistem perhitungan, Kalender Aboge digunakan sebagai patokan hari baik untuk memulai segala kegiatan seperti pernikahan, pertanian, pembangunan rumah, memulai usaha, membeli ternak, dan sebagainya.

Masyarakat Aboge percaya bahwa dengan mematuhi fungsinya dengan baik, maka itu akan memberikan keberkahan dan kesejahteraan dalam hidupnya. Setiap hari, yang sudah ditetapkan dalam Kalender Aboge diinterpretasikan sebagai petunjuk yang membantu masyarakat dalam mengambil keputusan penting dalam kehidupan.

Kegiatan-kegiatan yang menggunakan perhitungan Aboge bukan hanya dilihat sebagai tindakan praktis. Namun, sebagai tindakan yang sarat dengan makna spiritual, yang berada dalam simbol-simbol penggunaan sistem penanggalan Aboge.

Penuh Kisah Menarik, Inilah Sejarah dan Perjalanan Kalender Jawa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.