Wilwa merupakan salah satu permainan tradisional yang berasal dari daerah Yogyakarta. Apakah Kawan pernah mendengar atau memainkan permainan tradisional yang satu ini dulunya?
Permainan tradisional wilwa ini pernah eksis dan banyak dimainkan oleh anak-anak beberapa tahun silam. Namun seiring berkembangnya zaman, permainan tradisional ini sudah mulai jarang dimainkan oleh anak-anak karena banyaknya pilihan hiburan lain yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang.
Bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait permainan tradisional wilwa tersebut?
Permainan Tradisional Wilwa
Dikutip dari buku 45 Permainan Tradisional Anak Indonesia, permainan wilwa ini pada awalnya berasal dari daerah Yogyakarta. Kemudian permainan ini mulai menyebar ke beberapa daerah lain yang ada di Pulau Jawa dengan nama yang berbeda.
Secara umum, permainan wilwa ini memiliki kemiripan dengan cara bermain benteng yang bisa Kawan jumpai di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Artinya permainan yang satu ini termasuk ke dalam permainan kelompok yang membutuhkan banyak pemain untuk bisa memainkannya.
Penamaan "wilwa" pada permainan tradisional ini sebenarnya berasal dari sebuah singkatan dalam bahasa Jawa, yakni "dijawil digawa". Kepanjangan dari penamaan "wilwa" tersebut berarti "disentuh dan dibawa pergi".
Penggunaan nama wilwa dalam permainan ini menggambarkan proses bermain yang dilakukan oleh setiap pemainnya.
Cara Bermain
Pada umumnya, permainan wilwa ini dimainkan oleh anak-anak yang memiliki usia sama. Tidak ada batasan jenis kelamin yang digunakan dalam permainan ini.
Anak laki-laki maupun perempuan bisa memainkan permainan wilwa tersebut. Bahkan tidak jarang anak laki-laki dan perempuan memainkan permainan ini secara bersama-sama.
Dibutuhkan minimal sepuluh orang anak agar permainan wilwa bisa dimainkan. Nantinya para pemain ini akan dibagi ke dalam dua kelompok berbeda dengan masing-masing lima orang anggota.
Tidak dibutuhkan satupun alat bantu yang digunakan dalam permainan ini. Setiap pemain hanya perlu menyiapkan kondisi fisik yang prima agar bisa memainkan permainan tersebut secara maksimal.
Pada dasarnya, wilwa merupakan permainan yang mengasah kemampuan fisik seorang pemain. Para pemain akan saling kejar-kejaran satu sama lain selama proses bermain.
Oleh sebab itu, dibutuhkan tempat permainan yang luas untuk memainkan permainan tradisional ini. Biasanya permainan wilwa dimainkan di pekarangan rumah yang luas atau tanah lapang yang ada di sekitar pemukiman masing-masing.
Sebelum memulai permainan, salah seorang pemain mesti membuat sebuah garis persegi dengan ukuran lebih kurang 3 x 3 meter di tengah lapangan. Garis persegi ini nantinya akan digunakan sebagai penjara tempat pemain yang tertangkap.
Setelah garis penjara ini dibuat, salah satu perwakilan dari masing-masing kelompok akan mengundi posisi yang akan dimainkan. Terdapat dua posisi yang ada dalam permainan ini, yakni kelompok yang lari dan mengejar.
Ketika kedua kelompok sudah menentukan posisinya masing-masing, maka permainan wilwa sudah bisa untuk dimulai. Awalnya, kelompok mengejar akan menghitung dari satu hingga tiga puluh.
Selama hitungan ini, kelompok yang lari akan berlarian dan mencari posisi agar tidak tertangkap. Ketika hitungan berakhir, maka kelompok mengejar mulai menangkap pemain yang ada di pihak lawan.
Setiap pemain kelompok lari yang tertangkap akan dimasukkan ke dalam penjara yang sudah dibuat. Pemain yang tertangkap ini tidak bisa ke mana-mana.
Pemain yang sudah tertangkap bisa dibebaskan ketika teman lainnya berhasil menyentuh mereka. Namun hal ini tidak mudah dilakukan karena pemain kelompok mengejar juga akan menjaga penjara tersebut dengan baik.
Permainan tradisional wilwa ini akan berakhir ketika pemain mengejar berhasil menangkap semua kelompok lari. Nantinya proses bermain akan diulang lagi dari awal dan berakhir ketika semua pemain sudah kelelahan.
Sumber:
- Mulyani, Sri. 45 Permainan Tradisional Anak Indonesia. Langensari Publishing, 2013.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News