International Maritime Organization (IMO) resmi menetapkan Pulau Nusa Penida dan Gili Matra di Selat Lombok, Indonesia, sebagai Particularly Sensitive Sea Area (PSSA).
PSSA adalah area laut yang dianggap sangat rentan terhadap kerusakan, sehingga perlu adanya aturan ketat yang mengatur demi melindungi lingkungan dan ekosistem yang sensitif dari dampak kegiatan maritim.
Penetapan dua pulau tersebut bukan tanpa sebab. Hal ini menunjukkan komitmen dan kolaborasi pemerintah Indonesia bersama dengan komunitas internasional terkait dengan peningkatan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim.
Dengan masuknya Pulau Nusa Penida dan Gili Matra tersebut, diharapkan seluruh pemangku kepentingan di bidang maritim dapat semakin sadar akan pentingnya melestarikan lingkungan laut.
Dukung pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan
Nusa Penida dan Gili Matra memiliki ekosistem laut yang amat kaya, termasuk terumbu karang, spesies langka, dan habitat penting lainnya.
PSSA andil dalam konservasi laut dan pengelolaan sumber daya kelautan. PSSA juga bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dengan mengurangi risiko kecelakaan yang dapat merusak sumber daya hayati di laut.
Setelah penetapan dua pulau itu, Indonesia berpeluang untuk mengajukan lagi penetapan PSSA di wilayah lain yang memiliki keanekaragaman hayati, kondisi ekologi, dan sosial-ekonomi yang sama.
Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Hendri Ginting yang sekaligus menjabat sebagai Head of Delegation (HoD) Indonesia mengungkap, keberhasilan ini tidak lepas dari upaya seluruh delegasi dalam penyusunan proposal dan seluruh dokumen persyaratannya.
"Pada pertemuan ini kami telah menyampaikan proposal terkait penetapan wilayah Pulau Nusa Penida dan Gili Matra di Selat Lombok sebagai PSSA sebagai tindak lanjut dari penetapan TSS Selat Lombok tahun 2019 lalu. Alhamdulillah, proposal kami disetujui oleh IMO," terangnya.
Indonesia Desak Para Petinggi Negara Dunia untuk Ambil Aksi Hadapi Ancaman Kenaikan Permukaan Laut
Didukung banyak anggota IMO
Mayoritas negara perwakilan IMO mendukung penuh ditetapkannya Nusa Penida dan Gili Matra sebagai PSSA.
Beberapa negara tersebut adalag Brasil, Australia, Korea Selatan, Singapura, Meksiko, Finlandia, China, Filipina, Panama, Thailand, Vietnam, Arab Saudi, hingga Afrika Selatan.
Proposal pengajuan dua wilayah tersebut sudah mulai dilakukan sejak 2019, di mana saat itu Traffic Separation Schemes (TSS) milik Indonesia sudah ditetapkan.
Setelah beberapa tahun, akhirnya Indonesia resmi memiliki daerah yang masuk ke dalam PSSA. Penetapan itu dianggap sangat penting mengingat letak geografis Selat Lombok yang sangat strategis.
Selat Lombok merupakan salah satu jalur yang berada di Indonesia Throughflow (ITF) yang membawa massa air dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia lewat Selat Ombai dan Laut Timor, sehingga perairan ini sangat subur.
Selain itu, Selat Lombok juga termasuk dalam segitiga karang dunia. Banyak spesies laut terkenal dan langka yang rentan dan sensitif, sehingga harus dilindungi.
Mengenal Apa Itu Ekonomi Maritim: Tujuan hingga Perbedaannya dengan Ekonomi Kelautan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
