Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) merupakan program yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek. Tujuannya untuk memfasilitasi pemelajar BIPA. Selain itu, ini menjadi salah satu upaya internasionalisasi bahasa Indonesia.
BIPA telah dikenal oleh masyarakat internasional sejak tahun 1950 dan diajarkan pertama kali di Australia. Dilansir dari detik.com, saat ini Kemendikbudristek mencatat tersebarnya lembaga resmi BIPA di 55 negara dengan pemelajar aktif sebanyak 183 ribu orang.
Meningkatnya jumlah pemelajar BIPA menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga penyelenggara BIPA di Indonesia. Beberapa lembaga BIPA berupaya membuat modul yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang mencakup 4 keterampilan berbahasa: menulis, membaca, menyimak, dan berbicara.
Namun, kekurangan mengikuti kegiatan belajar BIPA di suatu lembaga ialah fleksibilitas waktu dan efektifitas belajar. Dengan demikian, muncul inovasi yang bertujuan untuk memfasilitasi pembelajaran BIPA, yaitu e-learning BIPA berbasis website.
Inovasi media belajar untuk menunjang pembelajaran BIPA telah diselenggarakan oleh pihak Kemendikbudristek lewat laman BIPA Daring. Melihat hal tersebut, para akademisi tergerak untuk ikut berkontribusi mengembangkan bahan ajar dan mendukung pembalajaran BIPA agar terus meningkat.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim riset UPI dan UNES, yaitu “Pengembangan Bahan Ajar Cerita Rakyat Indonesia dan Korea untuk Pemelajar BIPA Penutur Korea dengan Pendekatan Lintas Budaya” menjadi angin segar untuk para pemelajar BIPA. Tidak terkecuali pemelajar dari Korea saja.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemelajar merasa sulit mengimplementasikan bahasa Indonesia secara baik dan benar jika tidak diiringi dengan pengetahuan dalam aspek sosial budaya masyarakat Indonesia.
Strategi Efektif dalam Mengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA)
Oleh sebab itu, bahan ajar yang disediakan harus berkaitan dengan nilai-nilai kebudayaan masyarakat Indonesia. Tujuan tersebut sejalan dengan cita-cita Kemendikbudristek untuk internasionalisasi bahasa Indonesia dan sebagai upaya untuk memperkenalkan budaya asli Indonesia ke kancah internasional.
Dengan begitu, penelitian tersebut menghasilkan suatu luaran berupa produk websitee-learning BIPA yang didasarkan pada cerita rakyat yang berisi pemahaman lintas budaya.
Humanismara.com, E-learning BIPA Berbasis Website
Strategi kebudayaan sangat diperlukan untuk menunjang pemahaman lintas budaya dalam pembelajaran BIPA. Nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti cerita rakyat, upacara adat, lagu tradisonal, dan lain sebagainya.
Namun dalam pengaplikasiannya, cerita rakyat lebih mudah untuk dipelajari karena terdapat di dalam berbagai sumber buku, sangat mudah ditemukan, dan memiliki versi yang beragam, diantaranya bisa memiliki kesamaan alur dengan cerita rakyat dari negara lain.
Oleh karena itu, tim riset dosen UPI dan UNES mengembangkan inovasi pembelajaran BIPA berbasis website yang bernama Humanismara.com.
Website tersebut dapat diakses melalui gawai, laptop, maupun komputer. Hal tersebut dikembangkan agar pemelajar BIPA bisa dengan mudah mengakses bahan ajar di mana saja dan kapan saja dengan waktu yang lebih fleksibel dan efektif.
Pemelajar hanya diminta untuk log-in atau mendaftar akun terlebih dahulu untuk akhirnya dapat menikmati berbagai fitur yang tersedia. Website tersebut mengayakan bahan ajar berbasis perbadingan cerita rakyat Indonesia dan negara lainnya.
Bertujuan untuk memperkenalkan lintas budaya lewat kekayaan sastra yang mengandung nilai-nilai sosial. Mari, kita lihat fitur apa saja yang terdapat di website tersebut!
- Dashboard Pemelajar
Fitur dashboard menyediakan pilihan teks cerita rakyat dari berbagai negara. Ada perbandingan cerita rakyat Indonesia-Jepang, Indonesia-Malaysia, dan Indonesia-Korea. Pemelajar dapat memilih teks cerita rakyat sesuai dengan yang mereka mau.
Pelaksanaan Bimbingan Teknis Penyusunan Bahan Ajar BIPA di Sumatra Utara
- Ragam Opsi Cerita Rakyat
Fitur selanjutnya ialah berbagai opsi cerita rakyat yang telah disediakan. Bagian ini merupakan halaman inti dari bahan pengayaan e-learningwebsite Humanismara.com. Setiap pilihan teks cerita rakyat memiliki tiga bagian, yaitu (1) bagian membaca teks cerita rakyat; (2) bagian pengetahuan budaya, dan (3) evaluasi dalam bentuk essai.
Pemelajar BIPA akan diarahkan untuk membaca teks cerita rakyat Indonesia dan negara lain yang dipilih. Kedua teks tersebut memiliki persamaan dan perbedaan motif cerita.
Pada bagian ini pemelajar akan membaca teks secara mandiri, sehingga memungkinkan pemelajar untuk dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara dua teks tersebut.
Fitur selanjutnya menghadirkan pengetahuan budaya di mana pemelajar BIPA bisa menyimak video yang berasal dari tautan YouTube. Di dalam fitur ini disediakan teks pengetahuan budaya yang berisi teks dan ilustrasi yang mendukung. Setiap teks memiliki kaitan dengan teks cerita rakyat yang dipelajari di fitur sebelumnya.
- Quiz dan Evaluasi
Fitur selanjutnya ialah kegiatan evaluasi dan quiz. Pemelajar bisa mengisi latihan soal yang tersedia untuk mengevaluasi pemahaman dan pengetahuan yang telah didapatkan dari kegiatan di fitur sebelumnya. Bentuk soal yang diberikan adalah esai sehingga pemelajar juga dapat mengasah kemampuan menulisnya.
Website tersebut tentunya bisa menjadi media penunjang untuk kegiatan belajar BIPA. Jika kawan GNFI ingin mengambil kursus tersendiri tentunya lebih bagus! Namun, yang perlu digaris bawahi ialah jangan pernah berhenti belajar.
Berbagai websitee-learning BIPA yang tersedia dan bisa diakses secara gratis merupakan penunjang belajar agar semakin baik. Selamat mencoba!
Sumber referensi:
https://itjen.kemdikbud.go.id/web/mengenal-bipa-jendela-penutur-asing-memahami-bahasa-dan-budaya-indonesia/#:~:text=Bahasa%20Indonesia%20untuk%20Penutur%20Asing%2C%20atau%20yang%20lebih,pembelajaran%20bahasa%20Indonesia%20yang%20dikhususkan%20untuk%20warga%20asing.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News