Seiring perkembangannya zaman, kita hidup dengan banyaknya teknologi canggih yang memudahkan manusia dalam melakukan segala hal. Teknologi ini awalnya dikenal sebagai mesin, lalu berkembang menjadi robot.
Kini, muncul yang dinamakan ArtificialIntelligence yang makin memudahkan dari teknologi sebelumnya yaitu robot. Namun, di balik kemudahan ini, timbul beberapa keresahan.
Ada 2 dampak besar yang sangat menjadi kegelisahan beberapa orang, pertama karena kemudahan ini, orang cenderung menjadi kurang produktif. Selain itu ada juga ancaman tergantikannya tenaga manusia. Disebabkan oleh kelompok yang mengandalkan kemudahan ArtificialIntelligence, yaitu kurangnya lahan pekerjaan dan semangat juang dari pelaku seni.
Karena kegelisahan tersebut, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) merasa bisa menjadi garda terdepan untuk mengkaji dan membahas isu ini. Dimulai dari tahun 2023, IKJ menggelar semintar nasional dengan topik Kecerdasan Buatan dan Seni secara online. Acara ini mengundang beberapa pembicara dari Universitas ternama di Indonesia, seperti Institut Teknologi Bandung, ISBI tanah Papua, dan Universitas Telkom.
Melanjutkan rangkaian seminar nasional tersebut, di tahun 2024, tepatnya pada 1 dan 2 Oktober Institut Kesenian Jakarta, kembali menggelar seminar online dengan topik yang serupa, yaitu “Redefening Art and Creativity In The Domination of Artificial Intelligence In 21st Century And Beyond”.
Berbeda dari sebelumnya, seminar kali ini menghadirkan beberapa pembicara dari penjuru dunia seperti USA, Korea, Belanda dan Prancis. Dengan demikian, IKJ terbilang sedang menggelar seminar Internasional. Acara ini adalah serangkaian acara menuju dies natalis IKJ ke-54 yang turut didukung oleh Kampus Merdeka.
Seperti disampaikan oleh Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn. selaku Rektor Institut Kesenian Jakarta, ia menyatakan bahwa penting untuk membahas isu-isu ini. Sebab, setelah diperkenalkannya AI ke dunia kita, akan memberi dampak besar, khususnya para seniman, dan perkembangannya cukup cepat. Institut Kesenian Jakarta sebagai tempat pebekalan dan pembelajaran di bidang seni merasa ada urgensi besar untuk membahas dan memikirkan tentang,
- “Apa yang akan terjadi pada manusia ketika karya-karya seni dibuat oleh mesin?”
- “Apa yang terjadi pada kelompok secara besar ketika seniman-seniman sudah didominasi oleh AI?”
- “Apa yang akan terjadi jika kita sebagai manusia sudah siap mengoperasikan AI yang sudah mendominasi dunia?”
Harapannya, seminar ini dapat menghasilkan sebuah kontribusi di kehidupan dalam isu AI, seni dan kelompok. Adapun beberapa pembicara ternama dari beberapa universitas lokal dan Internasional adalah,
- Prof. Gunalan Nadarajan dari University of Michigan,
- Dr. Jeonghyon Joo dari Seoul Instituteof The Arts,
- Aone Van Engelenhoven, PH.D dari Leiden University, Belanda,
- Dr. Romain Fohr dari Sorbonne Nouvelle University, Perancis,
- Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit dari Universitas Pradita, dan
- Dr. Martin Suryajaya dari Institut Kesenian Jakarta.
Acara tahun ini diberi nama UXA:b! dan berlangsung selama 2 hari. Pada rangkaian acara hari pertama akan terbagi menjadi 2 sesi. Di mana tiap sesi, akan ada 3 pembicara yang memaparkan gagasannya masing-masing terkait ‘Hubungan Antara AI dan Seni’, ‘Bagaimana AI mempengaruhi Proses Kreatif’, serta ‘Kemungkinan Kolaborasi antara AI dan Manusia dalam proses kreatif’.
setelah itu, akan ada sesi diskusi yang diawali dengan tanya jawab dengan audiens.
IIBF 2024, Bukan Sekadar Bazar Buku Murah
Pada acara hari pertama bersifat terbuka untuk umum dan tidak ada syarat khusus untuk join. Tambahan lagi, isian materi ini disiarkan di kanal YouTube milik Institut Kesenian Jakarta.
Adapun rangkaian acara pada hari kedua bersifat lebih tertutup dengan kuota yang terbatas. Setiap orang yang ingin mengikuti acaranya harus mendaftar untuk slot terlebih dahulu karena akan berlangsung dengan menggunakan Google Meet.
Rangkaian acaranya terbagi 4 topik, digelar dalam waktu bersamaan dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Di sini, ada diskusi interaktif antara pembicara dan audiens yang hadir.
Keragaman Seni Disabilitas di Pameran Warna-Warna Vol. II
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News