Jakarta, sebagai kota pusat perekonomian Indonesia, dikenal dengan kepadatan penduduk dan perkembangan infrastruktur yang pesat. Namun di balik kemajuan pembangunan, kota Jakarta masih jauh tertinggal dalam hal penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) untuk menyeimbangkan kelestarian lingkungan.
Menurut data yang dilansir Jakarta Property Institute, Persentase RTH di Jakarta stagnan dan belum memenuhi standar kota yaitu 30% dari luas kota, yaitu hanya 5,18%. Padahal, ruang terbuka hijau menjadi tolok ukur penting suatu kota yang apakah direncanakan dengan baik atau tidak, karena tidak hanya sekadar menyediakan tempat rekreasi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Pentingnya Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau memiliki berbagai fungsi yang krusial bagi kehidupan masyarakat urban. Berikut beberapa di antaranya:
1. Meningkatkan Kualitas Udara dan Kualitas Hidup
RTH berfungsi sebagai paru-paru kota, menyerap polusi dan menghasilkan oksigen. Menurut laporan dari Badan Lingkungan Hidup Dunia (UNEP), kota-kota dengan lebih banyak ruang hijau memiliki kualitas udara yang lebih baik.
Dalam kota dengan tingkat polusi tinggi seperti Jakarta, keberadaan RTH sangat penting untuk menjaga kualitas udara.
Kebaradaan taman dan ruang hijau juga berfungsi menyediakan tempat berkumpul bagi masyarakat dan meningkatkan interaksi sosial karena kota dengan banyak ketersediaan RTH, dapat meningkatkan kepuasan hidup dibandingkan dengan daerah yang minim ruang hijau.
2. Sarana Rekreasi dan Relaksasi
RTH menyediakan tempat bagi warga untuk berolahraga, bersosialisasi, dan bersantai. Taman-taman kota menjadi lokasi ideal untuk piknik, jogging, dan aktivitas sosial lainnya.
Baca juga: 3 Rekomendasi Ruang Terbuka Hijau di Jakarta, Cocok untuk Melepas Penat
3. Mengurangi Dampak Perubahan Iklim
Pohon-pohon di ruang terbuka hijau dapat membantu mengurangi efek pemanasan global dengan menyerap karbondioksida. Selain itu, mereka juga berperan dalam mengatur suhu mikro di lingkungan perkotaan.
Kawan GNFI pernah mendengar julukan "Efek Pulau Panas"? Kota-kota besar dengan tingkat polusi tinggi sering mengalami efek pulau panas, yang mana suhu di suatu kota lebih tinggi dibandingkan daerah sekitarnya.
Menurut penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), peningkatan ruang terbuka hijau di Jakarta dapat menurunkan suhu udara hingga 3 derajat Celsius, yang sangat penting di tengah perubahan iklim.
4. Mengurangi Risiko Banjir
RTH berperan penting dalam menyerap air hujan. Area dengan RTH yang cukup dapat menyerap hingga 70% air hujan, mengurangi risiko banjir. Jakarta perlu meningkatan area hijau untuk berkontribusi pada penurunan genangan air di beberapa kawasan.
5. Biodiversitas
RTH juga penting untuk melestarikan keanekaragaman hayati karena dapat berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Dengan menjaga keberagaman hayati, kita dapat menciptakan ekosistem yang seimbang di perkotaan.
6. Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik
Banyak penelitian menunjukkan bahwa ruang terbuka hijau memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental. Selain itu, interaksi dengan lingkungan hijau tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kemampuan memori otak.
Menurut para ahli, aktivitas fisik yang dilakukan di ruang hijau, seperti berjalan kaki atau berolahraga secara rutin dapat menurunkan risiko penyakit.
Selain manfaat fisik, berinteraksi dengan alam di ruang terbuka hijau juga memiliki efek positif pada kesehatan mental. Ruang terbuka hijau mampu meredam kebisingan perkotaan. Gregory N. Bratman, seorang peneliti dari Stanford University, menemukan bahwa orang yang berjalan selama 90 menit di taman mengalami penurunan aktivitas otak yang terkait dengan stres, yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mental.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Payam Dadvand terhadap anak-anak dan remaja di Eropa, Dadvand menemukan bahwa lingkungan hijau juga berkontribusi pada peningkatan daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar.
Mewujudkan 30% ruang terbuka hijau dalam perencanaan kota adalah kebutuhan mendesak untuk menciptakan lingkungan yang sehat, berkelanjutan, dan layak huni.
Untuk mencapai proporsi ini, memerlukan kesadaran baik dari pemerintah, investor, maupun masyarakat akan pentingnya menjaga dan membuka area dengan potensi ruang terbuka hijau yang kini masih banyak terbengkalai.
Sumber:
https://www.itb.ac.id/berita/pemanfaatan-ruang-terbuka-hijau-publik-untuk-kesehatan-masyarakat-sekaligus-cegah-pencemaran-udara/59785
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-66514776
https://digilib.itb.ac.id/assets/files/2022/MjAxNyBUUyBQUCBBTklMIEZBTlNZT1JJX0JBQiAyLnBkZg.pdf
https://hmtpwk-ugm.medium.com/sponge-city-aafd6e2b8c8e
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News