legenda batu kuwung di banten sumber mata air panas yang dipercaya berkhasiat untuk kesehatan - News | Good News From Indonesia 2024

Legenda Batu Kuwung di Banten, Sumber Mata Air Panas yang Dipercaya Berkhasiat untuk Kesehatan

Legenda Batu Kuwung di Banten, Sumber Mata Air Panas yang Dipercaya Berkhasiat untuk Kesehatan
images info

Batu Kuwung merupakan salah satu sumber mata air panas yang berada di Serang, Banten. Terdapat sebuah legenda yang beredar di masyarakat terkait asal usul mata air Batu Kuwung tersebut.

Menurut ceritanya, mata air ini diyakini memiliki khasiat yang bagus untuk kesehatan. Tidak heran banyak masyarakat yang datang ke lokasi sumber mata air panas ini dengan harapan mendapatkan khasiat kesehatan tersebut.

Lantas bagaimana cerita yang terdapat dalam legenda Batu Kuwung tersebut?

Legenda Batu Kuwung di Banten

Dilansir dari buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, pada zaman dahulu hidup seorang kepala desa yang menjadi pemimpin di sebuah daerah yang ada di Serang, Banten. Kepala Desa ini dikenal sebagai sosok yang kaya raya dan memiliki harta berlimpah.

Kepala desa ini memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Selain itu, dia juga dikenal sebagai seorang saudagar yang ulung, sehingga bisa menjalankan sebuah usaha dengan baik.

Namun sayang, kepala desa ini dikenal sebagai sosok yang kikir, angkuh dan suka berbuat sewenang-wenang. Dirinya menerapkan pajak tinggi bagi masyarakat desa yang wajib untuk dibayarkan.

Dirinya tidak peduli dengan kondisi masyarakat yang ada di sekitar. Hal ini membuat masyarakat menjadi tersiksa dan tidak menyukai kepemimpinannya.

Kepala desa ini juga memiliki sebuah pemikiran unik, yakni tidak ingin menikah dan memiliki anak. Dirinya beranggapan bahwa istri dan anak hanya akan menjadi beban di kemudian hari.

Pada suatu hari, seorang pertapa sakti hendak memberikan pelajaran kepada kepala desa tersebut. Dirinya menyamar sebagai seorang pengemis yang pincang dan meminta bantuan ke rumah kepala desa.

Melihat kedatangan pengemis ini, sang kepala desa langsung mendorong dan mengusirnya secara kasar. Pertapa sakti yang menyamar ini kemudian mengatakan bahwa keangkuhan yang dimiliki oleh kepala desa akan mendapatkan ganjaran nantinya.

Benar saja, keesokan harinya kaki si kepala desa ternyata tidak bisa digerakkan sama sekali, seperti halnya pengemis pincang yang dia usir sebelumnya. Kepala desa menjadi panik dan meminta pengawalnya untuk mencari tabib agar mengobati kakinya tersebut.

Berbagai macam tabib silih berganti datang ke rumah sang kepala desa. Namun, tidak ada satu orangpun tabib yang berhasil mengobati kaki kepala desa tersebut.

Akhirnya sang kepala desa membuat pengumuman bahwa siapa yang bisa mengobati kakinya akan diberikan harta kekayaan yang banyak. Tidak lama berselang, pengemis pincang yang sebelumnya dia usir kembali mendatangi rumah kepala desa.

Pengemis ini kemudian menampakkan wujud aslinya sebagai seorang pertapa sakti. Dirinya berkata bahwa apa yang dialami oleh kepala desa ini merupakan ganjaran dari perilaku buruh yang sudah dia buat selama ini.

Pertapa sakti ini kemudian menyebutkan hanya ada tiga hal yang bisa menyembuhkan penyakit kepala desa tersebut. Pertama, dia harus mengubah perilaku angkuh dan kikir yang selama ini dilakukannya.

Kedua, si kepala desa mesti pergi bertapa di sebuah batu cekung yang ada di Gunung Karang selama tujuh hari tujuh malam. Terakhir, kepala desa mesti membagikan setengah hartanya kepada masyarakat yang membutuhkan setelah berhasil sembuh nantinya.

Kepala desa ini kemudian menuruti perkataan pertapa sakti tersebut. Akhirnya dia pergi ke Gunung Karang dan bertapa di sebuah batu cekung selama tujuh hari tujuh malam.

Tepat pada hari ketujuh, batu cekung tersebut tiba-tiba mengeluarkan sebuah mata air panas. Sang kepala desa kemudian mandi menggunakan air panas yang keluar dari batu cekung tersebut.

Ajaibnya penyakit yang diderita oleh kepala desa langsung hilang seketika. Dirinya kemudian kembali ke desanya dengan perasaan bahagia.

Kepala desa ini kemudian memenuhi syarat ketiga yang dikatakan pertapa sakti sebelumnya. Dirinya membagikan setengah harta kekayaan kepada masyarakat miskin yang ada di desa tersebut.

Tidak hanya itu, dirinya memutuskan untuk mengganti pola pikir lamanya dan menikahi anak petani miskin sebagai istrinya. Sang kepala desa pada akhirnya menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana serta disayangi oleh masyarakatnya.

Batu cekung tempat kepala desa bertapa inilah yang diyakini sebagai asal usul mata air panas Batu Kuwung. Kisah dalam legenda ini jugalah yang memunculkan kepercayaan bahwa mata air panas tersebut dipercaya berkhasiat bagus untuk kesehatan.

Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.