Era digital adalah periode di mana teknologi informasi dan komunikasi memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di masa ini, informasi dapat diakses secara cepat dan luas melalui berbagai platform digital seperti internet, media sosial, dan aplikasi berbasis web.
Tidak hanya informasi yang mudah diakses, tetapi juga beragam jenis konten seperti berita, hiburan, dan pendidikan dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Masa ini ditandai oleh penggunaan teknologi canggih seperti ponsel pintar, jaringan internet yang cepat, serta algoritma yang memungkinkan personalisasi informasi sesuai dengan minat pengguna.
Transformasi dari era tradisional ke era digital mengubah cara manusia berinteraksi dengan informasi. Sebelumnya, informasi disebarkan melalui media cetak seperti surat kabar dan majalah, atau melalui media siaran seperti televisi dan radio. Proses pencarian informasi pun lebih lambat, terbatas oleh jadwal penerbitan atau siaran, serta ruang fisik yang dibutuhkan untuk mengakses media tersebut.
Namun, dengan adanya internet dan perangkat digital, akses terhadap informasi menjadi lebih fleksibel dan efisien. Perubahan ini telah mempercepat arus informasi dan memungkinkan penyebaran berita dalam hitungan detik.
Generasi Z, yang tumbuh di tengah era digital, memiliki pola konsumsi informasi yang sangat berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka terbiasa mencari informasi melalui platform digital, seperti mesin pencari Google, media sosial seperti Instagram dan TikTok, serta situs berita online.
Kehidupan Mahasiswa di Era Digital, Produktivitas atau Kecanduan Teknologi?
Gen Z cenderung mengandalkan perangkat mobile untuk mendapatkan berita terbaru, serta lebih menyukai format konten yang singkat dan visual seperti video atau infografis. Hal ini didorong oleh sifat multitasking dan kecepatan penyebaran informasi yang tinggi di era digital.
Generasi Z, yang lahir di era digital, memiliki cara unik dalam mengonsumsi berita yang sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang mengandalkan media tradisional seperti koran dan televisi, Gen Z lebih memilih platform digital seperti media sosial, portal berita online, dan aplikasi berita yang terintegrasi dalam smartphone.
Teknologi digital memberikan mereka akses cepat dan mudah ke berbagai informasi. Dengan demikian, memungkinkan mereka untuk selalu terhubung dengan peristiwa terbaru. Kecenderungan ini membuat cara Gen Z mengonsumsi berita menjadi lebih interaktif dan dinamis.
Pola konsumsi informasi Gen Z cenderung lebih selektif dan personal. Teknologi digital memungkinkan mereka untuk memilih jenis informasi yang ingin mereka terima, serta sumber berita yang mereka anggap kredibel.
Mereka cenderung menggunakan algoritma media sosial dan aplikasi berita yang disesuaikan dengan minat pribadi, yang mana berarti Gen Z bisa mendapatkan berita yang sesuai dengan preferensi mereka tanpa harus menghabiskan waktu untuk mencari berita secara manual.
Hal ini meningkatkan keterlibatan mereka dengan berita yang mereka konsumsi, tetapi juga dapat menyebabkan terbatasnya perspektif informasi yang mereka terima.
Pengaruh kecepatan penyebaran informasi ini juga menciptakan tantangan bagi Gen Z dalam memverifikasi kebenaran berita. Berita yang tersebar cepat sering kali belum terverifikasi. Malahan, Gen Z dapat terpapar pada berita palsu atau informasi yang menyesatkan.
Meskipun teknologi digital menawarkan kecepatan, tantangan yang muncul adalah bagaimana mereka memastikan bahwa berita yang mereka terima valid dan dapat dipercaya. Dengan banyaknya informasi yang beredar, kemampuan untuk memilah dan menganalisis berita menjadi keterampilan yang penting bagi Gen Z.
Teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat mencari berita. Tentunya dengan akses yang lebih cepat dan mudah melalui perangkat seperti smartphone dan komputer.
Panduan Perusahaan yang Inginkan Keberlanjutan, Atasi Tantangan Manajemen Kompensasi di Era Digital
Berdasarkan laporan Digital 2023 oleh We Are Social, sekitar 73,1% populasi dunia sudah memiliki akses internet. 59,4% di antaranya menggunakan media sosial untuk menemukan berita terkini.
Di Indonesia sendiri, lebih dari 68% pengguna internet mengandalkan media sosial sebagai sumber utama informasi. Mesin pencari seperti Google juga memfasilitasi pencarian berita secara cepat, di mana lebih dari 90% pengguna internet global menggunakan Google untuk menemukan informasi, termasuk berita.
Teknologi digital memungkinkan orang mengakses berita kapan saja dan di mana saja, mempercepat alur informasi secara global.
Personalisasi berita melalui algoritma juga berdampak pada pola konsumsi informasi. Data dari Reuters Institute for the Study of Journalism pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 39% konsumen berita di seluruh dunia menerima informasi melalui feed yang dipersonalisasi oleh platform digital, sementara 28% lainnya menggunakan aplikasi berita yang disesuaikan dengan preferensi pribadi mereka.
Di Amerika Serikat, sekitar 55% pengguna mendapatkan berita melalui media sosial. Kemudian, lebih dari 50% di antaranya mengakses berita melalui konten yang sudah disesuaikan dengan riwayat pencarian dan minat mereka. Meskipun ini memudahkan akses terhadap berita yang relevan, risiko “echo chamber” atau terbatasnya perspektif berita yang diterima juga meningkat.
Kesimpulannya, cara Gen Z mencari informasi di platform digital sangat dipengaruhi oleh kecepatan, kemudahan akses, dan personalisasi yang ditawarkan oleh teknologi. Mereka cenderung memanfaatkan mesin pencari, media sosial, dan aplikasi berita yang menyajikan konten singkat serta relevan dengan minat mereka.
Teknologi digital telah mempercepat arus informasi dan memungkinkan Gen Z untuk terhubung secara real-time dengan peristiwa terkini. Namun, meskipun akses yang cepat ini menawarkan banyak keuntungan, seperti efisiensi dan relevansi, tantangan yang muncul adalah potensi terbatasnya perspektif. Selain itu, juga risiko terpapar berita yang belum terverifikasi. Ini membuat kemampuan literasi media menjadi sangat penting bagi Gen Z.
Daftar pustaka
- Widjanarko, W., Hadita, H., Saputra, F., & Cahyanto, Y. D. (2023). Determinasi Kemudahan Akses Informasi Bagi Keputusan Investasi Gen Z. Digital Bisnis: Jurnal Publikasi Ilmu Manajemen Dan E-Commerce, 2(4), 248-264.
- Avia, D. A. N., & Ayuni, R. F. (2020). A Qualitative Analysis Of The Digital Marketing Influence On The Consumer Decision-Making Process Of Different Generational Cohorts (A Descriptive Study On Boomers, Millennials, Gen Z, And Shopee Ecommerce Platform) (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
- Soleh, M., & Kuncoro, I. (2023). Menggali Budaya Baru Dan Implikasinya Bagi Keagamaan Gen-Z: Perspektif Sosiologi Dan Antropologi Masyarakat Di Era Kontemporer. Al Irsyad: Jurnal Studi Islam, 2(2), 83-92.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News