Pernahkah Kawan GNFI merasa sudah mengantuk saat malam hari, tetapi malah memilih untuk tetap scrolling media sosial atau menonton serial favorit hingga larut malam? Jika iya, mungkin Kawan mengalami fenomena revenge bedtime procrastination.
Penasaran dengan penyebab, dampaknya, dan solusi mengatasi kebiasaan begadang yang tak sehat tersebut? Yuk, baca artikel ini sampai akhir!
Apa Itu Revenge Bedtime Procrastination?
Dilansir dari Sleep Foundation, revenge bedtime procrastination adalah kebiasaan seseorang menunda tidur untuk melakukan aktivitas hiburan dan kesenangan pribadi, alias “me-time”.
Menurut BBC, Istilah ini menjadi populer lewat tweet yang ditulis oleh jurnalis asal China, Daphne K. Lee, di platform X (sebelumnya Twitter) pada tahun 2020.
Lee menyatakan bahwa kebiasaan ini terjadi karena kegiatan yang padat di siang hari. Dengan demikian, kita sengaja begadang agar kembali mendapatkan rasa kebebasan dan kesempatan bersantai sepuasnya di waktu malam, meskipun harus mengorbankan waktu tidur.
Gejala Revenge Bedtime Procrastination
Berikut tiga tanda begadang yang termasuk ke dalam fenomena RBP:
- Menunda waktu tidur sehingga total jam tidur yang didapat setiap hari berkurang
- Memiliki kesadaran bahwa menunda tidur bisa berdampak negatif, tetapi justru tetap melakukannya
- Tidak memiliki alasan yang jelas untuk begadang, seperti masalah kesehatan atau pekerjaan yang benar-benar mengharuskan untuk tetap melek.
Mengapa Kita Melakukannya?
Revenge bedtime procrastination acap kali terjadi pada seseorang yang bekerja dengan tingkat stres tinggi atau memiliki tanggung jawab besar, seperti pelajar dan pekerja yang memiliki jam kerja panjang dan waktu luang yang terbatas. Selain itu, fenomena ini juga dapat dialami oleh para orang tua.
Berdasarkan penelitian dari Journal of Clinical Sleep Medicine, semenjak pandemi COVID-19 pada tahun 2020, kebiasaan ini semakin meningkat karena banyak orang harus belajar dan bekerja dari rumah (work from home), yang mana menyebabkan mereka sulit membagi waktu antara bekerja dan beristirahat.
Media sosial dan hiburan digital juga menjadi distraksi yang sulit dihindari saat malam hari tiba. Padahal, terlalu lama menggunakan perangkat elektronik (gadget) sebelum tidur dapat mengganggu kualitas istirahat.
Dampak Negatif Menunda Tidur
Revenge bedtime procrastination ini berbahaya bagi kesehatan fisik dan juga mental. Jika kita bergadang terus-menerus, bahkan meskipun keesokan harinya tetap harus bangun pagi, maka akan menyebabkan kurangnya waktu tidur.
Dikutip dari Very Well Mind, kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan gangguan produktivitas di siang hari. Dalam jangka panjang, kebiasaan menunda tidur juga dapat memicu masalah kesehatan, seperti penurunan daya tahan tubuh, bahkan gangguan jantung.
Selain itu, RBP ini juga bisa berdampak secara psikologis, seperti depresi dan kecemasan karena kurangnya waktu tidur dan istirahat yang berkualitas.
Baca juga: Sering Begadang? Hati-Hati Risiko Sleep Deprivation!
5 Cara Mengatasi Revenge Bedtime Procrastination
Bagi Kawan GNFI yang tengah mengalami RBP, yuk,ketahui lima cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kebiasaan ini dan meningkatkan kualitas tidur:
1. Buat Jadwal Tidur yang Konsisten
Usahakan untuk tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari, bahkan saat akhir pekan. Ini akan membantu tubuh membentuk pola tidur yang sehat.
2. Terapkan Kebiasaan Tidur yang Baik
Saat waktu tidur tiba, penting untuk menciptakan suasana kamar yang nyaman. Mulailah dengan menyesuaikan suhu ruangan, mengurangi pencahayaan dengan mematikan lampu terang atau menyalakan lampu tidur yang redup, serta menyalakan diffuser.
Jangan lupa juga untuk menghindari konsumsi alkohol dan kafein di sore dan malam hari, ya!
3. Batasi Penggunaan Gadget
Matikan ponsel atau perangkat elektronik setidaknya 30 menit hingga satu jam sebelum tidur. Hal ini karena paparan cahaya biru dari layar gawai dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu kita untuk tidur nyenyak.
4. Lakukan Aktivitas Relaksasi
Cobalah untuk melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti membaca buku atau meditasi sebelum tidur, yang mana bisa membantu tubuh dan pikiran rileks.
5. Jadwalkan Waktu Luang
Jika Kawan merasa kurang memiliki waktu untuk bersantai di siang hari, buatlah jadwal yang lebih teratur agar bisa menyisihkan waktu untuk bersantai, tanpa harus mengorbankan jam tidur di malam hari.
Dengan langkah-langkah ini, Kawan akan lebih mudah terlelap dan siap untuk beristirahat, sehingga tidak tergoda untuk melakukan Revenge Bedtime Procrastination.
Tidur yang Lebih Berkualitas, Hidup yang Lebih Seimbang
Nah, Kawan GNFI, mulai sekarang, cobalah menerapkan tips untuk memperbaiki pola tidur ini. Ingat, tidur adalah salah satu kebutuhan esensial manusia untuk menunjang kesehatan. Meskipun disibukkan dengan aktivitas harian yang padat, jangan sampai terjebak dengan fenomena Revenge Bedtime Procrastination, ya!
Sumber Referensi:
- BBC - https://www.bbc.com/worklife/article/20201123-the-psychology-behind-revenge-bedtime-procrastination
- Journal of Clinical Sleep Medicine - https://jcsm.aasm.org/doi/10.5664/jcsm.8930
- SleepFoundation - https://www.sleepfoundation.org/sleep-hygiene/revenge-bedtime-procrastination#references-82298
- VeryWellMind - https://www.verywellmind.com/what-is-revenge-bedtime-procrastination-5189591
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News