Perlu diketahui Kawan GNFI, Kali Bekasi merupakan salah satu sungai penting bagi masyarakat Bekasi dan sekitarnya. Selain berfungsi sebagai bahan baku air untuk kebutuhan sehari-hari, irigasi, dan pertanian, sungai ini juga memiliki peran dalam pengendalian banjir.
Bagi masyarakat sekitar, keberadaan kali tersebut juga mendukung aktivitas ekonomi seperti perikanan, serta menjadi bagian ekosistem lokal dalam mendukung keanekaragaman hayati.
Namun, Kali Bekasi juga menghadapi berbagai tantangan, seperti pencemaran akibat dari kegiatan industri dan domestik, hingga mengancam kualitas air dan berdampak pada kesehatan masyarakat.
Pelestarian dan pengelolaan Kali Bekasi secara berkelanjutan sangat penting untuk menjaga fungsi ekologi dan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Dilansir dari bekasi.kab.go.id, Kali Bekasi memiliki panjang 33 kilometer yang membentang dari Kota Bekasi hingga Kali CBL Kabupaten Bekasi.
Upaya Pelestarian Sungai di Kalimantan Timur: Solusi dan Tantangan Pengelolaan Limbah
Kali Bekasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kota, memainkan peran penting sejak zaman kerajaan hingga era modern. Sungai ini menyimpan potensi besar untuk dilestarikan dan dimanfaatkan secara bijak di tengah pertumbuhan urban.
Bekasi juga erat kaitannya dengan peradaban kuno seperti Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda. Pada masa Kerajaan Tarumanegara (abad ke-5 Masehi), Kali Bekasi diduga menjadi salah satu jalur perairan penting.
Dalam catatan prasasti peninggalan, seperti Prasasti Tugu, disebutkan bahwa Raja Tarumanegara memerintahkan penggalian dan pembuatan saluran irigasi di wilayah sekitar untuk pertanian.
Pada abad ke-7 hingga ke-16, Kali Bekasi juga diperkirakan memainkan peran penting sebagai jalur perdagangan. Letak yang strategis menghubungkan pedalaman Jawa Barat dengan kawasan pesisir membuatnya menjadi rute perairan utama untuk mengangkut komoditas, seperti hasil bumi dan rempah-rempah, menuju pelabuhan di pesisir utara Pulau Jawa.
Jalur sungai ini juga mendukung aktivitas perdagangan dengan kerajaan lain, baik di Nusantara maupun dengan pedagang asing dari India dan Tiongkok.
Kali Bekasi menjadi saksi dari perkembangan ekonomi dan politik kerajaan-kerajaan tersebut. Hingga saat ini, meskipun peran utamanya sebagai jalur perdagangan telah berkurang, Kali Bekasi tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan warisan budaya masyarakat Bekasi dan sekitarnya.
Pameran Kulu Kile, Arungi Sungai Terpanjang se-Indonesia melalui Seni
Kali Bekasi juga menjadi sungai penting di kawasan Jabodetabek, khususnya bagi wilayah Bekasi. Namun, sayangnya aliran sungai ini telah mengalami degradasi lingkungan yang cukup parah akibat urbanisasi, limbah domestik, dan pencemaran industri.
Meski begitu, masih terdapat beberapa jenis flora dan fauna yang bisa dijumpai di sepanjang aliran Kali Bekasi, meskipun dalam jumlah dan variasi yang semakin berkurang.
Limbah industri dan rumah tangga menjadi salah satu ancaman keanekaragaman hayati di Kali Bekasi. Kandungan logam berat dan zat beracun di air sungai dapat merusak habitat alami. Pembangunan yang cepat di sepanjang sungai mengakibatkan hilangnya habitat alami bagi flora dan fauna. Banyak area yang dulunya merupakan tepi sungai yang hijau kini telah diubah menjadi kawasan permukiman atau industri.
Tanaman seperti eceng gondok yang dikenal sebagai spesies invasif dapat mengganggu keseimbangan ekosistem alami di sungai. Keberadaan eceng gondok yang tak terkendali juga dapat menurunkan kadar oksigen di air, sehingga mengurangi populasi ikan.
Peran pemerintah dan masyarakat juga sangat diperlukan untuk bersinergi dalam upaya perbaikan kondisi Kali Bekasi selama bertahun-tahun akibat urbanisasi, pencemaran limbah industri, dan sampah domestik.
Untuk itu, perlu perbaikan kondisi Kali Bekasi yang selama bertahun-tahun mengalami degradasi akibat urbanisasi, pencemaran limbah industri, dan sampah domestik.
Sejumlah upaya revitalisasi telah diluncurkan untuk mengatasi masalah ini, baik pemerintah pusat maupun daerah, serta inisiatif masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.
Sungai ini telah menyokong kehidupan masyarakat selama bertahun-tahun, menyediakan sumber air, dan menyuburkan lingkungan sekitarnya. Namun, perubahan lingkungan yang terjadi akibat pencemaran dan urbanisasi harus dihadapi dengan serius. Dengan demikian, Kali Bekasi bisa terus memberikan manfaat di masa depan.
PROKASIH Kalongan, Aksi Nyata Jaga Lingkungan di Sungai Grojogan
Menjaga Kali Bekasi tidak hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Dengan tidak membuah sampah sembarangan, mendukung program-program kebersihan, dan ikut serta dalam upaya pelestarian, kita dapat memastikan bahwa Kali Bekasi tetap menjadi aset berharga bagi generasi mendatang.
Mari bersama-sama menjaga dan merawat Kali Bekasi. Sebab, sungai ini adalah bagian dari warisan kita dan masa depan kota yang lebih baik.
Sumber artikel:
- https://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/home/index.php?page=detail_news&newsid=600
- https://www.bekasikab.go.id/pemkab-dan-pemkot-bekasi-bakal-lebarkan-kali-bekasi
- https://bekasikota.go.id/pages/sejarah-kota-bekasi
- https://www.bekasikab.go.id/perlancar-pasokan-air-ke-lahan-pertanian-pemkab-bekasi-normalisasi-kali-balong-jati
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News