pos lintas batas negara baru terus bertambah turut kuatkan ekonomi dan pertahanan nasional - News | Good News From Indonesia 2024

Pos Lintas Batas Negara Baru Terus Bertambah, Turut Kuatkan Ekonomi dan Pertahanan Nasional

Pos Lintas Batas Negara Baru Terus Bertambah, Turut Kuatkan Ekonomi dan Pertahanan Nasional
images info

Pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan Indonesia terus digalakkan, salah satunya melalui pembangunan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) baru.

Langkah ini merupakan bagian dari Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

Selain memperkuat kedaulatan nasional, pembangunan PLBN juga berperan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan.

4 Kesepakatan Baru RI-Timor Leste: Soal Perbatasan hingga Infrastruktur

Peran strategis PLBN dalam pertahanan dan ekonomi

Pembangunan PLBN tidak hanya bertujuan sebagai simbol kebanggaan nasional, tetapi juga untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan negara.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa PLBN ini berfungsi lebih dari sekadar gerbang masuk.

“PLBN ini bukan sekadar gerbang masuk, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” ujar Menteri Basuki dalam keterangan resmi.

PLBN memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan wilayah, sekaligus mendorong pemerataan pembangunan dan ekonomi di daerah terpencil. Dengan adanya PLBN, wilayah perbatasan diharapkan dapat bertransformasi menjadi pusat aktivitas ekonomi baru yang memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.

Jangan Terulang Kasus Sipadan-Ligitan, Ini Pentingnya Kedaulatan Rupiah di Perbatasan

Tujuh PLBN yang sudah sibangun (2019-2024)

Sebanyak tujuh PLBN telah selesai dibangun dalam kurun waktu 2019 hingga 2024, sebagai bagian dari program percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan.

Berikut daftar PLBN yang telah rampung:

  1. PLBN Serasan – Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
  2. PLBN Jagoi Babang – Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat
  3. PLBN Sei Nyamuk – Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara
  4. PLBN Napan – Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT)
  5. PLBN Yetetkun – Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan
  6. PLBN Labang – Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara
  7. PLBN Long Nawang – Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara

Dari tujuh PLBN tersebut, lima telah beroperasi penuh dengan dukungan layanan lintas batas dari Imigrasi, Bea Cukai, serta berbagai karantina.

Sementara itu, PLBN Labang dan Long Nawang masih dalam tahap persiapan operasional, yang diproyeksikan akan berfungsi penuh pada akhir 2024.

Pembangunan Jalan untuk Konektivitas 18 Pulau Terluar dari Aceh-Papua Terus Ditingkatkan

Kontribusi pembangunan PLBN terhadap ekonomi dan kesejahteraan

Pembangunan PLBN turut menyokong ekonomi lokal melalui fasilitas pendukung seperti pasar dan kios perbatasan, yang memungkinkan masyarakat setempat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi.

Misalnya, PLBN di beberapa wilayah dilengkapi dengan bangunan inti, gudang barang, kantor, mess, pos jaga, serta berbagai utilitas lainnya yang memastikan operasional berjalan dengan baik. Kehadiran fasilitas ini juga menjadi dorongan bagi pelaku usaha di kawasan perbatasan.

Selain infrastruktur dasar, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam operasional PLBN.

“Kami berharap seluruh pihak dapat mendukung penerapan PLBN yang tidak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan,” ujar Menteri Basuki.

Bersama Literasi Anak Banua, Pemuda Asal Kalsel Tingkatkan Literasi Daerah 3T Indonesia

Rincian anggaran pembangunan PLBN

Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya, Cakra Nagara, menjelaskan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk lima PLBN yang telah beroperasi mencapai Rp837,05 miliar. Berikut rincian anggarannya:

  • PLBN Serasan, Kepulauan Riau: Rp145,7 miliar
  • PLBN Jagoi Babang, Kalimantan Barat: Rp209,14 miliar
  • PLBN Sei Nyamuk, Kalimantan Utara: Rp248,5 miliar
  • PLBN Napan, NTT: Rp106,24 miliar
  • PLBN Yetetkun, Papua Selatan: Rp127,4 miliar

Selain itu, PLBN Labang dan Long Nawang di Kalimantan Utara mendapatkan alokasi masing-masing sebesar Rp210,78 miliar dan Rp243,63 miliar. Kedua PLBN ini diharapkan siap beroperasi pada akhir 2024.

Indonesia Siap Pasok Listrik di Perbatasan Papua Nugini

Pemerataan pembangunan dan dampak jangka panjang

Dengan operasionalnya PLBN, diharapkan terjadi pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah perbatasan yang selama ini minim perhatian.

Pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut juga diyakini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat, membuka peluang ekonomi baru, serta memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara tetangga.

Lebih jauh lagi, PLBN tidak hanya berfungsi sebagai pintu gerbang lintas batas, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang akan memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat.

Dari Perbatasan Negeri, Tenun Sintang jadi Outfit Pemimpin Negara di World Water Forum

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.