masyarakat di karawang gunakan tiga bahasa untuk berkomunikasi bagaimana asal muasalnya - News | Good News From Indonesia 2024

Masyarakat di Karawang Gunakan Tiga Bahasa untuk Berkomunikasi, Bagaimana Asal Muasalnya?

Masyarakat di Karawang Gunakan Tiga Bahasa untuk Berkomunikasi, Bagaimana Asal Muasalnya?
images info

Masyarakat Karawang, Jawa Barat ternyata tak hanya menggunakan satu bahasa untuk berkomunikasi. Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Karawang mengungkapkan warga di sana menggunakan tiga bahasa untuk berkomunikasi.

Kepala Disparbud Karawang, Yudi Yudiawan menjelaskan secara umum masyarakat Karawang menggunakan bahasa Sunda. Tetapi ada beberapa daerah di Karawang yang menggunakan bahasa Betawi dan Jawa untuk berkomunikasi.

Yadea Bangun Pabrik Motor Listrik di Karawang Rp2,4 Triliun, Terbesar se-ASEAN

“Mayoritas memang berbahasa Sunda. Tapi di daerah seperti utara dan wilayah Pakisjaya itu menggunakan bahasa Jawa dan Betawi,” kata Rudi yang dimuat Detik.

Persebaran bahasa

Yudi menjelaskan penggunaan bahasa Betawi telah ada sejak abad ke 7. Hal ini karena pengaruh Kerajaan Sriwijaya dan kedatangan orang-orang Melayu ke Kerajaan Tarumanegara yang menguasai tanah Sunda.

“Saat ini jejak bahasa Betawi dapat ditemui di Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya,” ucapnya.

Sementara itu, penggunaan bahasa Jawa baru muncul ketika Karawang dikuasai oleh Kerajaan Mataram Islam. Hal ini didukung oleh penemuan beberapa naskah kuno yang menggunakan aksara Jawa.

Modifikasi Tambak Udang Sisa Orde Baru di Karawang Bisa Cuan Rp38 Miliar

“Pada saat penguasaan wilayah Karawang oleh Kerajaan Mataram, bahasa Jawa banyak digunakan. Saat ini sisa penutur bahasa Jawa ada di Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Pedes dan Banyusari,” jelasnya.

Bahasa Sunda sendiri merupakan “bahasa ibu” yang sudah lama digunakan oleh masyarakat Karawang. Yudi mengakui belum ada penelitian yang mengkaji secara mendalam mengenai tiga bahasa di karawang.

Para penutur

Salah satu warga Karawang, Apriyanto mengaku sejak kecil telah menggunakan bahasa Jawa. Dia mendapatkan kemampuan ini tidak dari sekolah, tetapi sudah secara turun temurun diajarkan.

Dia mencontohkan salah satu kalimat “aku ingin sehat” diganti bahasa dengan menggunakan bahasa Jawa Karawang menjadi “Kula kepengen urip waras”.Apriyanto menjelaskan bahasa Jawa Cilamaya ini masuk ke dalam bahasa Jawa Ngoko. 

“Sama halnya bahasa Sunda ada bahasa halus dan bahasa loma,” ujar Apriyanto.

Bendungan Walahar, Jejak Kepentingan Produksi Pertanian Belanda di Karawang

Mulyanto, salah satu pemuda di Batujaya mengatakan bahwa di daerahnya memang menggunakan tiga bahasa dalam satu kalimat. Dia mencontohkan kalimat seperti ‘Aye pengen hidup sehat’.

“Seperti di Betawi di Jakarta karena mungkin daerah di sini berbatasan dengan Bekasi, jadi mungkin terpengaruh bahasanya,” tutur Mul.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.