Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menggandeng Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk menyelenggarakan misi diplomasi dan kolaborasi budaya dengan negara-negara kawasan Pasifik.
Harmony for the Pacific: Connecting Indonesia and the Pacific through Culture and Heritage (HfP), adalah agenda kolaborasi Kemlu dan Kemdikbudristek untuk mempererat hubungan Indonesia dengan negara-negara tetangga di kawasan Pasifik.
“Kolaborasi seni dan budaya merupakan media efektif untuk mendekatkan hubungan people-to-people contact dan membangun persahabatan antara Indonesia dan negara-negara Pasifik,” jelas Ani Nigeriawati, Direktur Diplomasi Publik.
Ruang untuk saling belajar kebudayaan
Agenda ini digelar sejak tanggal 9 September 2024 dan masih akan berlangsung hingga 27 September 2024. Menariknya, terdapat dua agenda pokok dari Harmony for the Pacific, yaitu residensi seniman dan pertunjukan seni budaya.
Program residensi seniman memiliki dua fase. Fase pertama telah sukses diselenggarakan di Labuan Bajo dan Maumere pada 9-17 September 2024.
Sebagai tambahan, residensi seniman adalah sebuah program yang dikhususkan bagi para praktisi seniman untuk saling belajar. Program ini diharapkan untuk dapat memberikan pengalaman dan impresi baru tentang sebuah karya seni yang ditampilkan.
Indonesia House Amsterdam, Pusat Promosi Kebudayaan Indonesia di Eropa: Terbesar dan Terlengkap!
Pada kesempatan tersebut, terdapat 24 seniman musik dan tari dari beberapa negara, di antaranya Fiji, Vanuatu, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, serta Kaledonia Baru.
Perwakilan dari Indonesia, yakni Maluku, NTT, dan Papua, juga tak luput untuk menggunakan kesempatan ini untuk saling belajar kesenian dari masing-masing negara.
Program residensi di Labuan Bajo bekerja sama dengan komunitas Videoge. Peserta diajak untuk mempelajari dan menggali kebudayaan di Maggarai Barat, mulai dari gaya dan teknik musik, repertoir, gaya bercerita, hingga instrumen budaya lokal.
Di sisi lain, program di Maumere turut mengajak peserta untuk menggali kesenian dari Kabupaten Sikka. Mereka dibimbing langsung oleh komunitas setempat.
Sementara itu, residensi seniman fase kedua digelar di Suva, Fiji pada 18-27 September 2024. Agenda ini merupakan kerja sama antara Fiji Arts Council yang didukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Suva.
Peserta akan diajak untuk melihat kreasi kolaborasi seni musik dan tari yang merefleksikan nilai-nilai budaya. Di akhir agenda tersebut, KBRI Suva akan menyelenggarakan Resepsi Diplomatik yang akan mempererat hubungan Indonesia dengan Fiji serta negara-negara dari Pasifik lainnya.
Tidak hanya itu, Harmony for the Pacific juga menjadi ajang untuk menampilkan pameran produk UMKM dari Indonesia Timur. Ada juga ajang diskusi dan penayangan film asal Indonesia, talkshow kuliner, hingga demo memasak yang menarik.
Retno Marsudi Tulip, Manisnya Menlu Belanda yang Hadiahkan Bunga Tulip untuk Menlu RI
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News